"Tuan Bastian Eleazar dari Wilayah Utara."
Kedua mata Celine berbinar menatap sosok tinggi di antara Ksatria yang lain. Berbeda dengan Carina, dia hanya mengamati sikap dan postur tubuh Ksatria dari keluarganya.
Hal itu membuat Ksatria Arkena yang merasakan tatapan Nona kecil mereka tanpa sadar membusungkan dada mereka tegak.
"Ada apa dengan mereka?" Gumam Carina merasa konyol dengan kondisi tegang dan ekspresi yang dipasang di wajah mereka.
"Carina dan Lady Celine." Panggil Lady Gina yang baru saja datang.
"Darimana saja kamu? " Tanya Celine tanpa mengalihkan pandangan matanya dari Ksatria Arkena.
"Ruang Ratu. Beliau mencoba membuatku menjadi pasangan Pangeran Kyle dalam pesta ini."
"Lagi? Ku kira hari ini Pangeran kedua."
"Monster itu pasti akan menolak mentah-mentah saran ratu."
"Aku lebih baik kencan dengan Ksatria keluarga ku daripada Jalan dengan Pangeran Kyle. "
Carina mengedipkan matanya bingung. "Apa pangeran pertama seburuk itu? "
Keduanya saling bertatapan satu muka lalu menghela nafas.
Lady Gina lebih dulu menjelaskan. "Walau terlihat lembut dan baik Pangeran berkuda putih, Pangeran Kyle adalah orang yang licik. Dia berbahaya dan sifatnya hampir mirip dengan Permaisuri Yurina."
"Benar sekali. Aku pernah melihatnya saat memukuli seorang pelayan yang tidak sengaja menumpahkan minuman di pakaiannya, setelah itu dia berakting membantu pelayan itu bangun yang membuat dia terlihat menyelamatkan pelayan itu saja."
"Licik? Bermuka dua?" Gimana Carina.
"Carina kan masih kecil jadi jangan ajarkan dia kata-kata yang buruk, Nona Gina." Ujar Lady Celine.
"Saya cuma mengatakan yang sejujurnya. Itu lebih baik lagi, biar gadis kecil kita tidak akan tertipu oleh topeng pangerannya itu!!"
Carina mengambil potongan kue yang diberikan oleh Nona Gina untuknya. Saat dia asik makan dengan cemilan di tangannya, dia tiba-tiba merasakan seseorang sedang mengawasi dia dari jauh. Gadis kecil itu langsung mengangkat kepalanya ke arah penguntit yang sedang mengawasinya itu.
Deg!
Pangeran Kyle yang sedari tadi mengawasi kumpulan gadis itu dan pandangan matanya langsung tertuju pada sosok gadis yang berambut hitam. Saat mata mereka bertabrakan, Kyle langsung merasakan tekanan kuat yang seolah mengcekik dirinya.
"Uhuk! Uhuk! " Dia langsung terbatuk-batuk karena kaget.
"Pangeran? Minumlah dulu." Kata pelayan pangeran yang langsung menyerahkan segelas air putih.
"Dimana Ibuku? " Tanyanya pada pelayan tersebut.
"Permaisuri akan segera tiba, Yang mulia." Balas Pelayan.
"Oke."
Pangeran Kyle merapikan dirinya kembali. Dia berusaha menutupi rasa terkejut nya tadi secepat mungkin. Dia tidak percaya bahwa gadis kecil yang lebih pendek darinya memiliki kemampuan sekuat itu hanya dengan sekali tatapan mata saja.
"Yang mulia Kaisar! Alex Von Arhena. "
"Yang Mulia Permaisuri Yurina. "
Semua orang segera bangkit dan membungkuk memberikan salam pada kedua penguasa Kekaisaran. Hanya keluarga Duke Killian yang tetap berdiri tegak, hal itu di karenakan sejak zaman dulu Keluarga Duke adalah pelindung Kekaisaran jadi mereka bebas dari segala protokol ketat Kekaisaran.