11-Keputusan

309 28 8
                                    

Hari semakin gelap, aktifitas semakin tidak terlihat. Masing-masing penghuni istana mulai beristirahat. Namun, di kediaman Kaisar Liu Zhuming tengah ricuh oleh kedatangan Pangeran Liu Mingmo yang meratapi keinginannya untuk tidak menjadikan Sakura sebagai pelayan di kediamannya.

"Apa hakmu melakukan ini?"tanya Kaisar Liu Zhuming acuh. Ia terus fokus pada laporannya tanpa menatap wajah anak pertamanya itu.

"Hamba tidak memiliki hak atas itu. Tapi, hamba memohon agar ayah tidak menjadikannya seorang pelayan di istana"bujuknya lagi setelah kesekian kalinya.

"Apa istimewanya gadis itu hingga kau begitu peduli padanya" tanya Kaisar Liu Zhangming mulai geram. Ia menghentikan kegiatannya dan menatap pangeran Liu Mingmo dengan tajam.

"Hamba telah begitu banyak berkontribusi untuk pertahanan istana. Tidakkah ayah menghargainya?"ucap pangeran Liu Mingmo dengan pelan.

"Tentu"sahut kaisar setuju.

"Hamba menyukainya"ucap pangeran Liu Mingmo kemudian setelah pertimbangan panjang.

"Bedebah! Mencintai seorang rakyat jelata" mendengar pernyataan itu kaisar lantas naik pitam dan air mukanya memerah dengan mata yang melotot tajam. Ia berdiri dari tempatnya dengan kemarahan yang berkibar. Pangeran Liu Mingmo yang sedari tadi duduk menunduk segera menatap ayahnya.

"Bukankah ayah memiliki satu diantara mereka.."sahut pangeran Liu Mingmo berani sedang Kaisar terdiam dengan kerutan yang terlihat jelas di wajahnya. Malam semakin senyap hanya binatang malam yang berpesta di luar sana lalu terdengar jelas hembusan nafas kasar dari kaisar.

"Lalu mengapa hamba.." lanjut pangeran Liu Mingmo lagi namun,..

"Keluar!"perintah Kaisar berumur 40-an itu dengan lantang. Kaisar menggenggam tangannya dengan erat menyimpan semua amarah yang terbentuk di dalam sana.

"Hamba..."ucap pangeran Liu Mingmo mulai takut.

"Keluar!"perintah Kaisar tak terbantahkan lagi lalu Pangeran Liu Mingmo segera beranjak keluar dari kediaman kaisar. Berberangan dengan itu para penjaga kediaman Kaisar mengumumkan datangnya selir ke 6, selir Yang Shanye. Mereka saling memandang lalu berhenti untuk memberi hormat.

"Pangeran Liu" sapa Selir Yang Shanye dengan tersenyum santun.

"Selir Yang Shanye" Pangeran Liu Mingmo memberi hormat lalu segera beranjak dari selir Yang Shanye.

"Selir ini akan mengurusnya"ucap selir Yang Shanye pelan namun, itu dapat  terdengar jelas oleh pangeran berwajah tampan tersebut. Ia segera menghentikan langkahnya tanpa menghadap selir yang selama ini tak pernah ia ajak berbica terlalu jauh.

"Percayakan ini pada hamba" lanjut Selir Yang Shanye dengan mantap. Setelah itu selir berparas cantik itu ia segera pamit undur diri untuk pergi ke dalam kediaman Kaisar. Dengan perlahan ia berjalan sembari mengangkat hanfu anggunnya. Ia tersenyum manis melihat punggung tubuh kaisar yang terlihat kokoh lalu semakin mendekat pada  suaminya selama 12 tahun ini.

"Apakah hamba mengganggu?"tanyanya kemudian sembari memberi hormat pada kaisar Liu Zhangming.

"Menurutmu apakah ini mengganggu??"sahut kaisar Liu Zhangming datar. Selir Yang Shanye menunduk dengan air muka masam dan dengan tersenyum paksa berucap.

"Jika memang demikian hamba akan pergi dan membicarakan ini di lain waktu"ucapnya sembari memberi hormat kepada kaisar yang sedari tadi membelakanginya. Mendengar pernyataannya itu lantas Kaisar segera berbalik dan tersenyum lembut.

"Lanjutkan apa yang ingin kau ucapkan"

"Hamba dengar ada seorang gadis dari desa Yin yang menarik hati pangeran Liu Mingmo. Apakah itu benar?" Tanya selir Yang Shanye hati-hati.

"Hmmm.." angguk Kaisar Liu Zhangming setuju.

"Apakah sebagian namanya sama dengan nama hamba?"

"Kenapa kau menanyakan itu?"

"Hambaa..."

"Jangan katakan kalau itu puterimu?"

"Emmmm.. itu..ituuu"

"Katakan!"

"Mungkin ia puteri hamba yang telah hamba tinggalkan selama 12 tahun yang lalu setelah Yang Mulia Kaisar mengambil  hamba menjadi selir. Tapi, hamba tidak tahu pasti apakah benar ia adalah puteri hamba" jelas selir Yang Shanye bergetar karena takut akan tatapan Kaisar. Suasana sesaat hening, selir Yang Shanye terdiam karena kaisar tidak menggubris penjelasannya. Ia takut kepalanya akan melayang sekarang.

"Apa yang kau inginkan dengannya?"tanya kaisar kemudian semberi melihat kepada selir kesayangannya itu yang tertunduk.

"Hamba menginginkannya menjadi pelayan di Kediaman hamba. Selir ini mengharap agar Kaisar memikirkannya"sahut selir Yang Shanye lembut.

"Baiklah aku akan mengaturnya. Sekarang pergi dan beristirahat" perintah kaisar dengan lembut dan melirik selirnya yang tengah tertunduk.

"Terima kasih! Maaf hamba telah mengganggu waktu anda yang Mulia"

***

Bersambung..
Part ini lebih pendek maaf author skrng sngat sngat sngat jarng aktif. Ideku keluar jalur.😭 Semngatin dong readerku trsayang😗

Sakura (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang