8-Gundah

1.9K 100 3
                                    

Setelah beberapa jauh melangkah akhirnya Sakura memilih untuk duduk termenung di atas sebuah batu besar di tepi sungai. Ia beberapa kali meraba bibir mungilnya yang sudah kedua kalinya ini di renggut dua orang pemuda yang berbeda. Zhang orang pertama kali mencium bibirnya, walaupun ciuman itu sangat tak berkesan dan tak selembut ciuman Pangeran Liu namun entah mengapa jika mengingat ciuman Zhang Bingjie membuat hati Sakura berdebar.

Sakura menggeleng pelan lalu ia segera mengalihkan pikirannya pada air sungai yang mengalir tenang di depannya. Segera Sakura meraih air itu ke dalam tangannya lalu membasuhkan air itu ke wajah mungilnya.

Sungguh hari ini adalah hari yang tak terduga bagi Sakura. Yang mana ia terjebak dengan kehidupan istana dan dua pemuda yang berbeda kedudukan. Ternyata apa yang di ucapan Pangeran Liu benar adanya. Bahwa bagaimana pun juga kembali ke rumah adalah hal yang terbaik untuk merawat Ayah Xoang. Jika saja Dewa berkenan memberikannya kesempatan, Sakura tidak akan lagi membantah ucapan ayahnya itu.

Namun, apalah boleh di kata jika sudah seperti ini takdirnya. Sakura mengela nafas kasar lalu ia kembali berkesibukan dengan mencelupkan kaki ke dalam air. Lama ia termenung hingga suara langkah yang mengarah kepadanya membuat ia berpaling.

" Zhang" ucap Sakura dengan raut terkejut dengan tetap di tempatnya.

"Sakura" sahut Zhang dengan raut yang sama dengan Sakura.

"Mengapa kau disini?" tanya Zhang semberi mendekat kepada Sakura yang masih duduk di atas batu besar lalu Zhang segera duduk di sampingnya dengan menatap air yang tenang di depannya.

"Aku hanya ingin menenangkan diri sejenak"sahut Sakura dengan tenang. Ia terus saja menatap air sungai yang menampilkan bagian tubuhnya itu tanpa berkedip. Lalu Zhang yang sedari tadi memperhatikan Sakura langsung bingung akan tingkah gadis itu.

"Apa yang terjadi?" tanyanya dengan menyelidik, namun sepertinya Sakura terlihat enggan menjelaskan semuanya pada Zhang. Sakura hanya melirik pada bibir Zhang dengan gugup semberi kembali mengingat kejadian beberapa jam lalu. Zhang yang terdiam hanya menelisik arah pandangan Sakura dengan bingung.

"Kenapa kau?"tanyanya dengan mengerutkan kening.

"Ah sudahlah! Kenapa kau membawa itu?" tanya Sakura mencoba mengalihkan perhatian Zhang padanya. Is menunjuk sebuah busur di tangan Zhang dengan antusias.

"Ah aku hampir saja lupa. Aku harus beburu sekarang sebelum hari semakin petang" sahut Zhang seraya menepuk jidatnya lalu ia berdiri dari tempatnya dengan tergesa.

"Berburu?"

"Hmmmm.."Zhang mengangguk pelan.

"...Apa kau tak lapar?"

"Tentu saja! Apa semua tawanan akan di perlakukan seperti ini?? Ku kira tawanan tidak akan di beri makan sedikitpun karena mereka hanya seorang budak yang tidak patut di kasihani. Ah mungkin buku yang ku baca salah" tukas Sakura dengan menelisik lantas Zhang langsung tersenyum samar atas tingkah Sakura.

"Mungkin kau terlalu banyak membaca buku tentang sejarah kerajaan. Kapan-kapan cobalah untuk membaca tentang sesuatu yang lebih menyenangkan" Zhang lagi-lagi tersenyum seraya mengedip nakal pada Sakura.

"Hey apa maksudmu?! Dasar pria mesum!"marah Sakura menggeram lalu ia segera berdiri dari tempatnya mendekat pada Zhang dengan berdiri di atas bebatuan yamg menyambul di permukaan sungai lalu dengan menyeringai Sakura segera memukul dada bidang pria itu dengan berturut.

" Apa yang kau lakukan?? Hei hentikan.." perintah Zhang semberi menjauh pada Sakura namun gadis yang terlihat mungil ini ternyata memiliki kekuatan yang cukup untuk memukulinya.

Sakura (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang