3-Tawanan

2.8K 180 1
                                    

Sakura terus meronta hingga ia hampir terjatuh dari atas kuda kalau saja pria yang menculiknya ini tidak memagangi tubuhnya dengan erat pasti ia sudah terguling. Sesaat Sakura bergidik ngeri ketika membayangkan tubuhnya terguling di atas bebatuan yang berhamburan di jalan.

"Sudahku bilang berhenti meronta!" ucapnya kemudian setelah Sakura terdiam. Sesaat Sakura mendongkak dan menatap wajah pria itu dengan tersipu, sungguh pria yang memeluk pinggangnya sekarang memiliki wajah yang teramat tampan dengan rahang kokoh dan manik mata yang kelabu.

"Kenapa kau menatapku seperti itu?" tanyanya semberi terus melajukan kudanya.

"A..a.apa? Aku tidak menatapmu" sahut Sakura tergagap. Ia segera mengalihkan pandangannya ke arah jalan yang semakin dekat dengan pasar.

"Gadis kecil yang suka berkilah hmmm!"

Mendengar ucapan pria itu sontak saja Sakura terdiam hingga kuda berhenti tepat di depan pasar yang telah tak berbentuk lagi. Banyak barang dagangan yang berserakan di tanah dan para pedangan di kumpulkan menjadi satu di tengah pasar.

"Ada apa ini?"tanya Sakura bingung. Ia menengedah ke sekitar pasar yang terlihat sangat kacau. Lalu pria itu dengan perlahan turun dari atas kudanya.

"Turun!" ucapnya tanpa menghiraukan pertanyaan Sakura.

"Lepaskan aku! Aku tidak ingin ikut bersama kalian"

"Menurut atau aku akan menciummu sekarang!"ancamnya semberi mendekat pada Sakura dan ingin meraih lengannya.

"Aku tidak mau!" tolak Sakura dengan keras.

"Baiklah kalau begitu" pria itu segara mendekatkan wajahnya pada Sakura dan segera merengkuh bibir Sakura dengan sedikit kasar. Sakura terperanjat dan membolakan matanya dengan tajam.

"Berani sekali kau!" Sakura segera mendorong tubuh pria itu dengan kasar kemudian ia langsung memundurkan tubuhnya semberi memagangi bibir dan berlindung di belakang kuda. Ia malu! Sungguh! Pria tadi telah merebut ciuman pertamanya. Sungguh menyebalkan!

"Sudah ku bilang aku akan menciummu. Lalu kau menyetujuinya bukan?"sahutnya dengan tersenyum nakal.

"Apa? Kapan aku menyetujui ucapanmu?"Sakura menatapnya tajam. Ia menggeram dengan menggeretakan gigi putihya. Pria itu tersenyum lalu meraba bibirnya semberi tersenyum nakal pada Sakura.

"Manis!" bisiknya kemudian semberi menyeringai nakal.

"Dasar bedebah!"sahut Sakura dengan wajahnya yang tiba-tiba saja merona karena malu. Ia segera berpaling dengan bersedekap.

"Berani sekali kau!" ucap pria itu dengan menggeram.

"Kenapa harus segan?!"sahut Sakura dengan lantang. Lalu keduanya terus bersihtegang hingga seorang prajurit bertubuh tegap datang menghentikan perdebatan mereka. Prajurit itu dengan cepat memberi hormat pada pria di depannya. Oh begitu pentingkah seorang pria mesum di depannya ini??

"Panglima Zhang Bingjie !"panggil prajurit itu dengan sopan. Mendengar panggilan prajurit itu pada pria mesum di depannya membuat Sakura terperanjat. Bagaimana bisa pria sepertinya adalah seorang Panglima. Ah ini mustahil bukan??

"Quon Bei!"sahutnya seraya berpaling ke arah prajurit yang bernama Quon Bei tersebut.

"Apa kau memiliki laporan untukku?" tanyanya dengan merubah raut wajahnya menjadi serius.

"Tidak! Hanya saja kita harus bergerak sebelum hari semakin gelap"jawabnya dengan menunduk hormat.

"Hmmm... Baiklah! Apakah semuanya telah selesai?"

"Hmmm.. Hanya saja semua tawanan yang belum terkumpul"

"Tawanan?!" teriak Sakura memekik. Ia segera keluar dari perlindunganya dan menatap prajurit itu dengan tajam.

Sakura (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang