Chapter~ 2

526 33 15
                                    

    Suasana kantor walikota daejeon cukup sibuk dijam 12:30 siang.
usai jam makan siang para pegawai kantor walikota pun kembali berkutat dngn pekerjaannya.

"chae won!!..

"nde bu!

"survie blusukan keperkebunan penduduk jam 15 an saja ya!  biar tidak terlalu terik lagi!" kata kyo.

"baik bu!" jawab chae won.

"tahun ini ada peningkatan hasil bumi ya!" kata kyo.

"iya bu!  curah hujan yg bagus membuat hasil panen sayur mayur serta buah-buahan melimpah!" terang chae won.

"bagaimana dngn distribusinya ? hasil bumi yg melimpah harus diimbangi dngn penyaluran yg tepat pula... agar sayur mayur serta buah yg melimpah itu tidak sia-sia!" kata kyo.

"haahhhh... itulah masalahnya bu!  jika milik para tuan tanah... hasil pertanian dan perkebunan bisa tersalurkan dngn bagus! tapi jika yg milik petani biasa... itu masih melalui tangan para tengkulak!" terang chae won.

"itu tidak berpengaruh pada pergerakan perekonomian dikota inikan??" tanya kyo.

"memang tidak bu.... hanya saja masyarakat dari kalangan biasa tidak akan bisa mandiri!" jelas chae won.

"hhhmmm... aku pernah mempelajari cara barter para tengkulak pada petani didaerah,  mereka memberi pinjaman untuk dana awal pada petani untuk nanti akan menjual hasil usahanya pada mereka kembali!  hal seperti itu memang cukup membantu masyarakat kurang mampu secara ekonomi... hanya saja mereka tidak bisa meminta harga lebih pada hasil usahanya itu..!  karna para tengkulak sudah mematuk harga sesuai keinginan mereka!" kata kyo.

"begitulah kehidupan didaerah sejak dulu bu!" kata chae won.

"aku ingin membantu petani- petani kurang mampu disini dngn dana pinjaman dari pemerintah dan dikembalikan sesuai dana yg dipinjamkan saja!  agar para petani itu bisa mendapatkan lebih dari hasil kerjanya!" kata kyo.

"maksud ibu... kita memberi mereka dana pinjaman?" tanya chae won.

"tepat!!   tolong hitung kas kantor kita!  jika tidak mencukupi untuk seluruh petani yg masuk golongan peminjam dana... kita ajukan kekantor gubernur dan pemerintahan pusat!" kata kyo.

"baik bu!  saya akan meminta bandahara untuk men-cek kas kita!" seru chae won.

kyo mengangguk setuju.... ia pun kembali pada lembaran berkas diatas mejanya sepeninggal chae won.

kyo mempelajari neraca perdagangan serta hasil bumi dan peternakan kota daejeon ini selama masa kepemimpinan ayahnya.

........^^^^^........

   Jalanan menuju perkebunan warga menyajikan sebuah pemandangan yg sangat nyaman bagi mata.

langit menjelang sore nan teduh menampakan gumpalan awan bak kapas putih yg menggantung.

dua orang wanita cantik tampak melangkah anggun dijalan setapak yg membelah antara dua sisi perkebunan warga.

cabe,tomato serta sayur mayur yg tumbuh berjejer diperkebunan warga menambah kenyamanan mata yg memandangnya.

suasana asri alam pedesaan yg dikunjunginya membuat kyo merasa tidak menyesali keputusannya untuk mengurus kota ini.

"nnyunseyo bu!

"nde!

"nnyunseyo bu!

"nde!...

sapaan ramah petani yg berpapasan dngn kyo....

Badly manTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang