Chapter~ 9

587 32 29
                                    

    Waktu terus merambat, tanpa mampu dihentikan atau pun diperlambat.
banyak kisah yg terjadi dalam perjalanan sang waktu.
membuat perputaran dihidup manusia,  yg kadang menemui penderitaan dan terkadang juga menemui kebahagiaan.

itulah panggung sandiwara yg dijalani oleh manusia...sesuai dngn perannya dalam kehidupan.

kini.... 1,5  tahun sudah usia ge ya...
ia tumbuh menjadi balita cantik yg menggemaskan.
ge ya yg mulai bisa melangkah sempurna itu kadang berlari tertatih saat menyongsong sang ayah.

ge ya yg mulai bisa melangkah sempurna itu kadang berlari tertatih saat menyongsong sang ayah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

yaa.... ge ya memang lebih dekat keayahnya.
dikarnakan ia memang lebih banyak ditangani oleh joongki.

"anak appa!!" seru joongki saat memasuki rumah dan melihat ge ya yg tengah asyik duduk dilantai dngn tumpukan boneka -bonekanya.

senyum polos segera mengambang diwajah balita itu dan dngn tertatih ia berdiri dan berlari kepelukan sang ayah yg membentangkan kedua tangannya.

"eppa!"  serunya dngn suara comelnya.

"anak appa sedang apa?" tanya joongki disela menciumi putrinya itu.

ge ya menunjuk ketumpukan bonekanya yg membuat joongki tersenyum.

"dia sudah meminum susunya ahjuma?" tanya joongki pada pelayan senior yg sedari tadi menunggui anak itu bermain.

"sudah tuan!  tadi saat bangun tidur... dia minum susu lalu bermain!" terang ahjuma.

"eommanya belum pulang?" tanya joongki.

"belum tuan!" jawab ahjuma.

joongki menarik nafas dalam kemudian ia membawa ge ya kekamarnya.
ada rasa sakit dalam dada joongki mengingat sikap kyo yg tak pernah berubah.

bahkan melunak pun tidak, kehadiran anak mereka yg diharapkan joongki dapat meluluhkan hati kyo rupanya tak juga memberi hasil.

dia bahkan juga bersikap seadanya pada putri mereka.... kendati ge ya terlihat sering ingin bermanja pada ibunya.
tapi kyo akan langsung pergi setelah menuntaskan kewajibannya sebagai ibu, menyusuinya.

tidak ada kehangatan seorang ibu yg diberikan kyo pada ge ya. ia lebih banyak mencurahkan dirinya untuk pengabdian pada masyarakat.... sebagai walikota.

memang dngn kerja kerasnya itu dia mendapatkan berbagai penghargaan dari pemerintah pusat.
dan ia dinyatakan telah melampaui kredibilitas sang ayah saat memimpin kota daejeon dulu.

namun.... kekecewaan dirasakan oleh joongki sebagai suami dan ayah.
karna kyo tidak menjadi istri dan ibu yg seutuhnya buat keluarga.
rumah baginya hanya tempat singgah dikala malam hari dan waktu rehat dari pekerjaannya, bahkan tidak jarang saat dirumah pun ia masih sibuk dngn pekerjaan kantornya.

nyaris tak ada sentuhan seorang wanita dirumah ini.

yg lebih membuat joongki merasakan nyeri adalah saat ge ya yg belum puas dalam buaian sang ibu tapi kyo sudah beranjak meninggalkannya.
hingga balita itu hanya bisa menatap punggung sang ibu yg menjauh dngn mata polos bak malaikatnya.

Badly manTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang