하나

4.9K 320 9
                                    

Hari ini adalah hari pertama Jaemin menjalani Masa Orientasi Siswa di SOPA High School. Jaemin berangkat menuju sekolah bersama sahabatnya bernama Renjun. Keduanya sudah bersahabat baik sejak SMP.

"Aduh, ini sudah jam berapa dan Renjun belum datang-datang juga."

Melihat gelagat Jaemin yang seperti orang kebingungan, sang eomma menghampirinya dan kemudian bertanya, "kau ini kenapa, Na? Eomma perhatikan daritadi anak kesayangan eomma ini sedang bingung."

Sebelum Jaemin sempat menjawab pertanyaan Nyonya Na, dari kejauhan Jaemin dapat melihat Renjun yang tengah berlari menghampirinya. Seketika itu Jaemin segera berpamitan pada eomma-nya dan segera berangkat menuju sekolah.

"Aku berangkat dulu ya, eomma," ujar Jaemin sambil terus berlalu.

"Iya sayang, hati-hati di jalan ya."

Di tengah perjalanan, Jaemin memarahi Renjun yang terlambat menjemputnya. "Duh kau ini kemana saja sih kok bisa telat menjemputku, Njun?" Jaemin berujar sambil berkacak pinggang. Tak lupa dengan tatapan mata yang begitu mengintimidasi.

"Iya, aku minta maaf deh. Aku tadi bangun kesiangan, hehe," balas Renjun dengan wajah tanpa dosa sedikitpun.

"Uhh dasar kau ini. Eh, hari ini kita disuruh membawa apa saja sih sebenarnya?"

"Entahlah aku juga bingung, Na. Kemarin juga pengumumannya tidak begitu jelas kan?" Renjun justru balik bertanya pada Jaemin. Benar-benar, kedua sahabat ini sama saja.

"Iya juga sih, benar sekali yang kau katakan. Memang pengumuman yang dari kakak senior kemarin sangat tidak jelas kita disuruh membawa apa saja."

Setelahnya, Jaemin dan Renjun kembali melanjutkan perjalanan ke sekolah dengan perasaan was-was karena takut jikalau nanti mereka akan telat, mereka pasti akan dihukum dengan cara yang aneh-aneh.

Keduanya bisa berpikir seperti itu karena memang berdasarkan rumor yang muncul, SOPA High School itu adalah salah satu sekolah yang cukup terkenal dan terbaik. Jadi ya mungkin saja cara para senior dalam menjalankan MOS masih sering dengan hal-hal yang aneh.

Setibanya di sekolah, jantung Jaemin sudah berdetak tak karuan dan serasa mau copot saat mengetahui jika ternyata ia dan Renjun telat. Dan tiba-tiba saja terdengar suara kakak senior yang memanggil Jaemin dan Renjun untuk maju ke depan.

"Waduh, mati nih kita. Mau diapain kita sama kakak itu?" lirih Renjun pelan.

"Entah, duh gimana nih?" balas Jaemin pelan.

Pada akhirnya, Jaemin dan Renjun pun berjalan menghampiri kakak kelas itu dengan gemetar dan rasa takut yang teramat dalam. Menurut gosip sih, kakak yang sekarang sedang memanggil Jaemin dan Renjun itu terkenal sekali sebagai kakak senior yang paling dingin dan kejam seantero SOPA High School.

"Hei kalian berdua ini lelet banget sih kalau jalan, masih anak baru kok sudah telat!" bentak kakak senior itu.

"Ma-maaf kak," jawab Jaemin terbata-bata.

"Maaf kamu bilang? Enak banget kamu bilang maaf? Seharusnya kamu dan teman kamu itu bisa datang lebih awal seperti anak baru yang lainnya," kata kakak senior itu ketus.

"Iya kak, saya minta maaf. Saya mengaku salah," ucap Jaemin pelan sambil terus menunduk, karna tidak berani menatap mata kakak senior yang tampak begitu mengerikan itu.

"Lari keliling lapangan 20 kali!" final kakak senior itu benar-benar datar. Membuat Jaemin hanya bisa bergidik ngeri.

"Apa kak?" tanya Jaemin memastikan.

"Kenapa? Masih kurang? Apa perlu kakak tambahin lagi jadi 50 kali?" gertak kakak senior itu semakin menyeramkan.

Jaemin segera berlari mengelilingi lapangan sebanyak 20 kali seperti yang telah diperintahkan oleh kakak senior gila yang penuh amarah dan menakutkan itu. Berlari sebanyak ini membuat napas Jaemin begitu sesak dan tiba-tiba seluruh badannya mulai terasa sakit, kepalanya pun terasa begitu pusing.

Dan .... Gubrakkk!!!

Jaemin terjatuh dan langsung pingsan. Seluruh peserta MOS dan kakak senior mulai bingung dan khawatir. Tanpa terduga, kakak senior paling killer yang baru saja menyuruh Jaemin untuk berlari justru menjadi orang pertama yang menghampiri dan segera membawa Jaemin ke UKS.

Setelah beberapa menit Jaemin tak sadarkan diri, perlahan Jaemin mulai bangun dan seketika si manis ini begitu terkejut karena melihat kakak senior killer itu menunggunya.

"Halo dek, kamu sudah tidak apa-apa?" tanya kakak itu lembut.

"T-tidak kak, aku sudah tidak apa-apa kok. Cuma masih agak pusing sedikit saja," jawab Jaemin pelan sambil masih bertanya-tanya kenapa kakak yang tadi galaknya minta ampun, sekarang bisa berubah menjadi kakak yang begitu manis dan lembut.

"Aku minta maaf ya dek, kalau tadi sudah memberimu hukuman yang terlalu berat," ucap kakak itu dengan wajah menyesal.

"Eh, tidak apa-apa kok kak. Memang aku juga kan yang salah." Jaemin membalas seraya mengulum senyum.

"Kakak ini sebenarnya tidak jahat kok dek, kakak cuma berlagak seperti tadi itu untuk profesional saja. Sekali lagi kakak minta maaf ya dek. Kamu apa ada sakit bawaan?"

"Tidak kok kak, mungkin aku hanya kelelahan saja. Abisnya baru datang sudah disuruh lari maraton gitu kak. Hehe, tapi nggak papa kok biar tambah sehat kan kak."

"Iya sih, tapi kamu tadi kenapa bisa pingsan gitu dek?"

"Nggak tau juga kak, emang daridulu aku nggak bisa terlalu kecapekan. Makannya tadi jadi langsung tepar gitu." Entah disadari atau tidak, kini Jaemin tengah berbicara dengan bahasa yang begitu santai pada kakak kelasnya itu.

"Ya sudah, kalau kamu memang sudah merasa baikan. Kamu bisa kembali mengikuti MOS di lapangan dek. Oh iya, kalau kakak boleh tau nama kamu siapa ya dek?" Kakak kelas killer itu membantu Jaemin untuk berdiri dengan lengan yang mengapit lengan milik Jaemin.

"Namaku Jaemin kak, kakak sendiri?"

Tbc ~

Annyeong para markmin shipper yang budiman
Baca ff terbaru kita ini yaaaa
Gomawooo ❤❤❤

My Fierce Boy [MarkMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang