Sebelum baca absen dulu yuk, dapet vote ke berapa?
"Sofia cepat buka twitter sekarang juga!"
Sofia Kim, teman sebangku Song Jina berdarah Korea-Amerika itu mendesis kesal dengan mata yang masih terpejam. "Oh shit Jina! Aku bersumpah akan menjejali mulutmu dengan sepatu jika kau meneleponku dengan suara seperti itu lagi"
Gadis itu menarik ponselnya dari telinga, berniat mematikannya. Namun sosok di seberang sana buru-buru mencegah. Sofia berdecak sebal, ini bukan pertama kalinya Jina -sahabatnya yang gila itu mengganggu tidurnya di tengah malam.
"Ada apa sih?"
"Cepat lihat foto-foto Jinwoo di twitter. Masternim baru saja menguploadnya beberapa menit yang lalu."
"Jika kau meneleponku hanya untuk memberitahuku tentang betapa tampannya Jinwoo mu hari ini, kubunuh kau!" Sofia membuka bola matanya malas, tak butuh waktu lama baginya untuk tahu apa yang akan karibnya itu katakan.
"Bukan, ada yang lebih penting dari pada itu."
Sofia mendengus pelan, "Oke, sebentar."
Oh ya, aku lupa memberitahu kalian siapa itu Jinwoo. Park Jinwoo, laki-laki keren berbahu lebar dengan tinggi badan di luar nalar itu adalah seorang solois di Korea Selatan. Berawal dari debutnya dua tahun lalu yang kurang mendapat tanggapan dari penduduk Korea, Jinwoo akhirnya mencoba beradu akting di beberapa film dan drama. Berkat salah satu dramanya yang meraup penonton tinggi, popularitas Jinwoo dengan cepat melejit dan bakatnya sebagai penyanyi mendapat banyak perhatian dari semua orang.
Termasuk Song Jina, temannya itu yang memutuskan untuk menjadi penggemar nomor satu dari Park Jinwoo.
Tak lama kemudian, Sofia mendapat kiriman link twitter dari Jina yang berisi alamat sosial media miliki salah satu fansite Jinwoo.
"Sudah lihat? Jinwoo memakai beani rajut yang kuberikan saat ulang tahunnya minggu lalu. Dia bahkan tidak melepaskannya sama sekali ketika di bandara." ucap Jina di seberang sambungan dengan nada kelewat semangat.
Sofia mengamati lebih teliti beberapa foto yang ada di sana. Dalam gambar tersebut, terlihat Jinwoo sedang berjalan di dalam bandara menggunakan outfit sederhana -sweater merah dengan banyak garis, tas punggung hitam, serta beani rajut berwarna abu-abu.
"Kau yakin itu hadiah pemberianmu?"
Perempuan itu dapat mendengar Jina mendengus dari seberang telepon, "Kau kan yang menemaniku membeli itu untuk ulang tahunnya yang ke 21, bagaimana kau bisa lupa?"
Sofia mengerutkan alisnya selama beberapa saat, memutar kembali memori di otaknya untuk mengingat-ingat. Dan ketika Sofia akhirnya menemukan ingatan itu, kedua matanya membulat sempurna. "Oh ya aku ingat. Ada huruf S di bagian depannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Nothing Between Us - Jaemin
FanfictionAda tiga pantangan yang harus dihindari Song Jina agar punya hidup aman dan tentram di sekolah. Pertama, jangan berurusan dengan Na Jaemin. Kedua, jangan berurusan dengan Na Jaemin. Ketiga, jangan berurusan dengan Na Jaemin! [2020 in Bahasa]