CHAPTER 15 (combats)

28.7K 2.7K 512
                                    




























Muka siapa ini?

Muka siapa ini?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

























Jennie Pov.

Aku sedang berbaring sambil tersenyum saat membayangkan wajah ambyar Lisa. Aku hanya tidak menyangka kalau dia semalam melamarku untuk menjadi istrinya.

Dengan modal wajah bengep dan benjol hasil maha karya Jisoo Unnie.

Dengan percaya diri Lisa memintaku untuk menikah dengannya.

Tentu saja aku sangat mau, karena aku sudah menanti cukup lama untuk mendengar Lisa mengatakan ini.

Setelah perjuangan panjangku untuk mendapatkan Lisa. Akhirnya aku berhasil. Walaupun harus berakhir di rumah sakit seperti ini.

Tapi sungguh, aku benar-benar bahagia.

Semalam Lisa menemaniku tidur, kami tidur berhimpitan di satu ranjang.

Awalnya dia tidak ingin tidur di sebelahku, dia memilih untuk tidur di sofa, supaya aku bisa tidur dengan nyaman katanya, namun rengekanku semalam membuat Lisa mau tak mau harus menuruti permintaanku untuk tidur satu ranjang bersamaku.

Semalam Lisa memelukku dengan erat. Dia tak henti-hentinya mencium wajahku, sampai aku tertidur di pelukannya.

ika ditanya seberapa besar kebahagiaanku saat itu, aku akan mengatakan kebahagiaanku saat ini bagaikan mendapat orgasme enampuluh sembilan kali.

Dan yang paling indah adalah, semalam aku bermimpi menikah dengan Lisa. Lalu kami honeymoon dan tindih-tindihan selama 69 jam.

Aku terkekeh mengingat mimpi yang tak bisa aku ceritakan secara detail itu, karena mungkin akan membutuhkan sebelas chapter untuk menyelesaikan mimpi basah itu. Aku hanya kasihan pada orang yang menulisnya. Jadi aku tidak bisa menceritakan mimpi itu.

Aku melirik jam berbentuk bulat yang menemplok di dinding. Di sebelahnya ada dua cicak yang sedang kejar-kejaran. Aku tersenyum dong, melihat cicak-cicak didinding diam-diam merayap.

Lalu kedua cicak itu berciuman didepanku. Aku menutup mataku, saat salah satu dari cicak itu menggerak-gerakan ekornya ke atas. Mungkin itu cicak jantan.

Aku jadi teringat penis Lisa yang bergerak-gerak ketika kami berciuman satu setengah bulan yang lalu.

Ya ampun, bahkan ekor cicak saja langsung mengingatkan aku pada Lisa.

Otakku benar-benar polos.

Saat aku membuka mata, cicak yang tadi sedang berciuman sudah tidak ada, mungkin mereka sedang melanjutkan perbuatan mesum mereka di tempat yang lebih aman.

LISA, PLEASE ... (G!P)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang