CHAPTER 08 (🙃)

37.2K 2.6K 247
                                    

Lisa Pov.

Pukul 07:00 malam lebih 69 detik aku sampai di depan apartemen Jennie, dan tanpa menunggu lama, aku langsung mengetuk pintu.

Selang beberapa detik, pintu terbuka dan aku langsung disambut oleh senyuman manis Jennie.

Yahh.. dia memang manis, tapi sayangnya dia tukang goda. Andai saja dia bersikap manis dan lembut, pasti aku tidak akan takut bila sedang bersamanya.

Entahlah, terkadang aku takut dia memperkosaku, karena tindakannya yang terlalu frontal. Semoga malam ini dia tidak berbuat yang aneh-aneh.

Dan jika dia menggodaku lagi, semoga aku bisa menahannya, karena bagaimanapun aku masih terlalu polos, walaupun Penisku besar, tetapi aku masih dalam kategori anak kecil karena usiaku baru 23 tahun. Dan sejujurnya aku belum pernah berhubungan seks.

Dalam tanda kutip aku wanita yang masih perawan. Ehh bukan, aku wanita yang masih perjaka. Aku benar-benar tidak mau kehilangan keperjakaanku secepat ini.

Tapi, kenapa aku bisa berprasangka seburuk ini pada Jennie? Hhhh... Entahlah perasaanku tidak enak hari ini.

"Silahkan masuk." Katanya seraya bergeser ke samping mengisyaratkanku untuk masuk.

Aku kemudian masuk meninggalkan Jennie yang masih berdiri di dekat pintu, dia sedang mengunci pintu.

Setelah itu, Jennie berjalan mendekatiku, dia tampak sangat seksi dan aku akui dia benar-benar cantik dengan piyama rok pendeknya, tapi sebisa mungkin aku tidak boleh tergoda olehnya.

"Lisa, kamu temani aku menonton film yah, malam ini aku ingin menonton film, supaya aku cepat mengantuk." Jennie berkata seraya menuntunku untuk duduk di depan TV yang sedang menyala, mungkin sedari tadi dia sudah menonton film ini.

"Filmnya dari tadi yah?" Tanyaku saat kami berdua sudah duduk berdampingan di sofa yang sangat empuk.

"Iya, tapi sebentar lagi filmnya selesai. nanti aku ganti film yang lain yah." Kata Jennie yang kini sedang fokus pada film yang dia tonton.

Mau tak mau aku juga ikut menonton walaupun tidak mengerti jalan ceritanya.

Sepuluh menit kemudian aku merasakan ada perasaan sedikit lega di dadaku karena sikap Jennie yang santai dan tidak terlalu banyak bicara.

Aku berdoa semoga malam ini aku tidur lebih awal. Karena besok pagi aku harus bekerja.

🌚🌚

Jennie Pov.

Aku masih pura-pura serius menonton film sambil sesekali mengamati pergerakan Lisa. Dia nampaknya lebih tenang. Mungkin karena aku yang juga bermain tenang.

Seperti yang Jisoo Unnie katakan padaku, aku harus pelan-pelan dalam menjalankan misiku yaitu di tindih oleh Lisa.

Karena aku sering mendengar pepatah bahasa ibrani.

"Alon-alon asal kelakon." Yang artinya pelan-pelan asalkan lima belas ronde.

15 ronde kemudian, eh 15 menit kemudian film yang aku tonton sudah selesai. Aku menghela nafas seperti perasaan lega karena film yang sebenarnya sangat membosankan itu sudah tamat.

Aku menantikan film selanjutnya yang sudah pasti panas seperti tubuhku dan menegangkan seperti milik Lisa, aww... Semoga milik Lisa bersih tak berambut, seperti milikku.

"Lisa, kamu haus?" Tanyaku sambil menekan remote kontrol untuk mencari film dewasa yang akan kami tonton selanjutnya.

"Iya, tapi apa kamu punya obat sakit kepala Jen? Sebenarnya kepalaku sedikit pusing akibat hujan-hujanan kemarin." Kata Lisa dengan suara yang cukup lemah. namun kenapa terdengar sangat seksi di telingaku yah? Ya ampun.

LISA, PLEASE ... (G!P)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang