CHAPTER 22 (un sueño)

19.2K 1.5K 124
                                    

Author POV.

Jennie terbangun oleh ciuman lembut yang menempel di pipinya, tetapi dia tidak ingin membuka matanya dulu, ciuman itu bertahan cukup lama sampai Jennie merasakan napas lembut menghantam pipi mandunya.

Dia sebenarnya tidak yakin apa yang sedang terjadi, sehingga dia belum berani untuk membuka matanya, dia masih dalam keadaan yang mengantuk.

Kemudian Jennie merasakan tangan yang teramat halus merayap di balik kemejanya, Jennie tau betul, kalau itu adalah tangan Lisa.

Kemudian dia lebih banyak mendapatkan ciuman di wajahnya, membuat kupu-kupu diperutnya langsung berterbangan. Lalu ciuman itu bergerak di dekat telinganya.

"Aku tau kamu sudah bangun sayang." Suara Lisa yang tenang, serak, membuat Jennie perlahan membuka matanya dan saat itu juga dirinya disambut oleh sepasang mata hijau laut yang sangat lembut.

Lisa menyeringai lalu mendekatkan wajahnya untuk mencium bibir Jennie.

Jennie terkesiap, seingatnya. Semalam Lisa tidak mau menyentuhnya, tetapi sekarang wanita itu sedang mencium bibirnya dengan sangat lembut.

Membuatnya reflek menahan napas, jujur saja, saat ini hatinya mendadak berdetak sangat cepat, berbanding terbalik dengan ciuman yang teramat lembut yang sedang Lisa berikan.

Tangan Lisa kini mulai berjalan masuk kedalam, dia membelai perut Jennie dengan lembut seperti ciumannya.

"Hmmhh."

Kemudian tangannya kembali bergerak sedikit keatas untuk mengelus tulang rusuk wanita itu.

Setiap sel di tubuh Jennie terbakar dan sepertinya langsung menyala setiap kali Lisa menempatkan ciuman basah di lehernya.

Jennie memejamkan mata lagi, mencoba memahami apa yang terjadi saat ini? tetapi entah mengapa pikirannya kosong.

Ciuman itu semakin dalam dan menggairahkan. Sampai-sampai membuat kedua wanita itu kehabisan nafas,

Lisa mengambil kesempatan ketika dia mengambil nafas untuk memposisikan dirinya di atas tubuh Jennie, kedua lutut dan tangannya menahan tubuhnya agar tidak menimpa Jennie.

Tangan Jennie menarik ringan rambut Lisa saat bibir mereka terhubung kembali.

"Emmmhh."

Tangan Lisa berada di payudara Jennie, lantas meremasnya dari luar baju dengan sensual.

"Enghhh." Jennie mengerang senang, pinggulnya tersentak ke atas, bertemu dengan perut Lisa.

Lisa terus menggoda Jennie dengan remasan nikmat di kedua payudaranya.

Sampai dia melihat nafas Jennie lebih berat dari sebelumnya, kemudian Lisa melepaskan baju yang Jennie gunakan lantas kembali menciumi leher sang istri dengan tangan yang kini sedang menjelajahi perut Jennie.

Jennie memejamkan mata, merasakan sekujur tubuhnya luar biasa kenikmatan akan sentuhan Lisa.

Dia sangat bahagia, saat mendapatkan sentuhan dari Lisa. Setiap detik terasa sangat memukau.

Jennie menginginkan lebih. Dia ingin Lisa segera melepaskan ketegangan seksualnya yang tertahan sejak kemarin,

Jadi yang dilakukan Jennie sekarang adalah terus mendesak wanita yang sedang berada diatasnya untuk menuntaskan segala gairah yang sudah berada di puncak.

Jennie melingkarkan kedua kakinya di pinggang Lisa sambil melakukan gesekan lembut di perut suaminya.

"Lisa, Please ..." dengan suara lemahnya. Jennie memohon kepada Lisa supaya segera bertindak.

LISA, PLEASE ... (G!P)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang