".....seharusnya dari awal aku berhenti bukan? seperti katamu."
Suzy menunduk. Masih di tempat yang sama, di depan gerbang tapi kopernya sudah berpindah tempat ke dalam mobil suaminya.
Ya, Taehyung datang menjemputnya, tapi keberangkatan mereka harus di tunda karena Suzy mendapat tamu lagi. Tamu yang ingin di hindari.
"Sangat mengejutkan mendapat berita pernikahanmu dengan cara seperti ini, sampai aku gak tahu apa yang harus aku lakukan."
"Maaf." Ucap Suzy pelan.
"Aniya, ini bukan salahmu, aku yang dari awal bersikeras menunggu."
"Jimin-ah.."
"Lagi pula, aku pikir ini jalan terbaik buat kita. Seperti katamu, akan ada banyak yang terluka kalau kita memaksakan bertahan dengan hubungan ini. Aku juga sudah sedikit bisa menerima sekarang." Jimin menarik nafas berat. Memaksakan tersenyum walaupun tersirat rasa sakit di sana.
Suzy mengangkat wajahnya, memberanikan diri untuk menatap laki-laki yang selama ini mengisi hatinya.
"Aku sering mengatakannya bukan? Kalau kamu adalah laki-laki terbaik yang pernah aku miliki setelah ayah. Itu gak akan berubah sama sekali dan aku merasa bersyukur akan hal itu." Suzy memaksakan tersenyum.
"Terimakasih untuk semuanya dan juga maaf karena aku bukan pemeran utama di rencana masa depan yang pernah kita buat. Kamu laki-laki baik Jim, dan bertanggung jawab, gak akan susah cari pemeran utama yang lain yang lebih baik."
"Aku tahu. Hanya saja, semuanya terasa kosong sekarang. Sejak awal aku melakukan segalanya sejauh ini karena kamu yang jadi tujuannya, dan sekarang saat tujuannya pergi, aku hanya bingung bagaimana menggantinya." Sahut Jimin dengan nada sedikit getir.
"Maaf." Gumam Suzy, tangannya mengepal mencoba menahan air mata.
"Untuk yang terakhir kalinya, bolehkah aku memelukmu?" Tanya Jimin. Tidak peduli jika suami wanita itu akan melihat. Dia hanya butuh pelukan wanitanya untuk yang terakhir kali.
Suzy menatap ragu kearah Jimin. Dia tahu kalau dia melakukanya, itu akan jadi kesalahan besar mengingat statusnya sekarang. Terlebih suaminya ada di sana. Tapi, izinkan dia egois untuk saat ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Taehyung memalingkan wajah ke arah depan saat melihat adegan yang tidak seharusnya dia lihat. Dia tidak marah, yang ada dia merasa bersalah karena dugaannya benar tentang istrinya yang sudah memiliki kekasih, dan sekarang terpaksa harus berpisah karena dirinya.
---------------
"Aku selalu berdoa yang terbaik untukmu." Bisik Suzy.
"Kamu yang terbaik." Jimin mengeratkan pelukannya.
"Maaf."
Jimin menggelengkan kepala. "Berhenti meminta maaf. Aku akan marah kalau kamu mengatakannya lagi."