Terbanglah !

6 0 0
                                    

Lembut bagai sutra Persia
Hitam kecoklatan seperti kopi,
Yang baru saja diangkat dari jelaga
Dan disajikan sore hari,
Di beranda rumah ini, ditemani gerimis
Dan sepotong roti.

Manisnya bukan air tebu,
Manis yang keluar dari biji itu sendiri
Yang dipilih dari kebun-kebun,
Ditimbang, disiangi, dan dipanaskan dalam api..
Manisnya dari hitammu, Gadis !

Aku senang kau selalu hadir hari-hari ini,
Sambil menatap hamparan kebun di depan
Kita tertawa, bercengkerama dalam ria,
Kau tak lagi bisu, tak lagi gelap...
Langitku biru sebiru langit Jakarta, tanpa asap.
Jernih sebening telaga yang memantulkan wajahmu yang tersipu.

Kita memang aneh, sedikit berbeda
Saat kau begitu dekat, ku kan melepasmu
Karena kehidupanmu jauh di sana.
Terbanglah laksana merpati mengepak sayap.
Pandanglah duniamu yang tinggi, jauh dari sini.
Tapi bila kau rindu kembali,
Aku masih di sini, di tempat ini.
Kau akan selalu menemukanku di sini
Karena aku adalah rumahmu, yang selalu bisa kau singgahi.

Terbanglah merpatiku, jauh !
Sejauh kepak sayapmu
Sejauh tatapan matamu
Sejauh harapan dan cita-citamu.
Aku merelakanmu, pergi.





Karena Hitam itu ManisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang