Genre: Comedy Satire | Jumlah kata: 2131 | created at -
Sudah tiga kali Nur mati. Kematian terakhir dilaluinya dalam malam panjang penuh lenguhan hasrat duniawi. Dalam basuhan hangat percintaan, ia ditikam dari belakang dengan sebuah parang. Oleh seorang istri cemburu yang gelap mata. Kalap melihat sang suami tengah menunggangi wanita lain di dalam rumahnya.
Kematian keduanya tidak kalah tragis. Saat itu ia adalah seorang perawat korban perang. Lari-lari tunggang-langgang saban hari merawat pasien-pasien yang tidak pernah berkurang. Dan suatu ketika, kakinya tidak sengaja tersanjung kaki ranjang. Lantas ditangkap seorang dokter tampan yang belepotan darah dan nanah.
Itu adalah awal perjumpaan mereka sebelum merambah naik ke jenjang yang lebih indah: pernikahan. Semua berjalan sempurna. Sampai akhirnya belang si dokter terungkap. Bahwa ia sudah pernah menikahi lima wanita sebelumnya. Tepat setelah purnama ketiga, kelima wanita itu berakhir menjadi pajangan gila di dalam toples-toples kaca. Dimutilasi dan diawetkan. Beberapa organ dijual, sisanya dibuat bahan penelitian, dan asuransi segera diklaim demi mendulang kekayaan. Dalihnya selalu sama: sang istri dipanggil ke medan perang dan gugur di sana.
Nur jadi wanita keenam yang ususnya terburai di atas meja operasi.
Kematian pertamanya tidak terlupakan, karena selain itu pengalaman perdana kehilangan nyawa, Nur masih rindu dengan pria tampan yang memenjarakan jiwa dan raganya kala itu. Seorang pria berhidung bengkok, bermata gelap sekelam malam, dan senyum manis laksana cahaya bulan.
Sayang pria itu telah dijodohkan dengan gadis lain. Yang lebih cantik, pintar, anggun, kaya, seksi, dan lebih-lebih lainnya daripada Nur. Oleh sebab itu, Nur memilih menggantung hidupnya pada seutas tali, mengakhiri penderitaan cinta dan mati dengan membawa luka batin yang dalam.
Namun di alam kubur, ia ternyata masih diikuti sial.
Alih-alih digiring ke neraka tempat lehernya digantung berkali-kali dengan rantai panas, malaikat yang ditugaskan untuk mengantarnya malah memberikan sebuah penawaran: Apa kau mau hidup kembali?
Nur tak percaya reinkarnasi. Baginya setelah mati, hanya surga atau neraka tujuannya. Makanya Nur heran, dan dengan bingung menjawab: Ya.
"Kau ingin seperti apa di kehidupan kedua?"
Itu adalah saat Nur meminta sebuah keterampilan dan penampilan yang mampu menjerat pria tampan bertalenta. Seperti dokter, pilot, atau tentara.
Lalu, di kematian kedua kalinya. Malaikat iseng itu mendatanginya lagi.
"Jadi, kau masih ingin hidup kembali?"
"Ya."
"Ingin seperti apa di kehidupan ketiga?"
"Aku ingin cantik, kaya, hormat, dan memiliki status terpandang."
Ruh Nur dikirim ke rahim seorang keluarga bangsawan. Namun karena intrik dan perebutan warisan, posisinya selalu tak aman dan ia berakhir jadi bulan-bulanan wanita gelap mata.
Sekarang di kematian ketiga, Nur pasrah bila ia harus digiring ke neraka lantai minus delapan. Baginya, sakit dalam percintaan lebih menggilakan dibandingkan sakit fisik berupa tusukan di lubang dubur dan hunusan besi panas di mulut.
Sayangnya lagi, malaikat iseng itu masih senang menjahili Nur dan perasaannya.
"Jadi, kau masih ingin hidup kembali?"
"Kenapa aku yang terus kau hidupkan, bukannya orang alim atau nabi sekalian?"
"Mereka obat dunia. Sebagaimana semua obat, dosis berlebihan di luar takaran resep dokter selalu tidak baik. Cukup sekali dalam seumur hidup."
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjemput Kematian [Kumcer] [TAMAT]
Historia CortaSetiap sudut punya kepingan cerita: di bawah lampu jalan, tiang gantung, dan kepompong pecah yang meneteskan luka.