Gong Sohyun POV
Menjadi seseorang yang memiliki rumah besar, mobil yang mahal, dan bahkan beratus pelayan yang kesana kemari, mungkin itulah yang diinginkan oleh banyak orang, termasuk... Diriku yang sekarang.
Dulu, hidupku sangat berkecukupan.. sampai akhirnya itu semua berakhir sejak ayahku meninggal.
Warisan yang ayahku tinggalkan untukku dan ibuku direbut pamanku, yang membuat ku harus mengelap meja restoran Sekarang...Sekarang sudah jam 10 malam, dimana waktu restoran akan di tutup. Semua staff bersemangat membersihkan restoran, termasuk aku.. siapa yang tidak ingin cepat pulang? Kita sudah bekerja seharian penuh.
--------------------
Saat sedang menuju halte, aku mendapat telepon dari ibuku.
"Halo ibu? Ada apa?"
'bisakah kamu mampir membeli kimbap saat pulang? Ibu sangat lapar..'
"Baiklah.."
'terimakasih, anakku..'
BIPSaat sampai di halte, aku melihat anak kecil yang berjenis kelamin laki-laki sedang duduk sendirian disana. Sebenarnya, aku ingin lewat begitu saja dan menghiraukannya. Hanya saja, hatiku tidak tega melihatnya, anak kecil yang duduk sendirian di tengah malam, Bagaimana jika ada apa-apa?
Tentu saja, aku langsung menghampiri anak itu.Aku berjongkok menyetarakan tinggiku dengannya.
"Adik kecil, apakah kau sendirian?" Dia hanya mengangguk tanda mengiyakan."Siapa namamu adik kecil?"
"Namaku Daniel, bibi"Imut sekali anak ini.. bagaimana bisa dia sendirian disini?
"Kenapa kau sendirian?" Dia hanya diam tak menjawabku,
"Apakah kau kabur dari rumah?"
"Mereka tidak peduli padaku! Ayahku selalu meninggalkan ku sendirian, aku tidak pernah melihat ibuku! Aku tidak mau pulang! Di rumah itu sangat sepi.." Jawab daniel sambil menangis, aku bisa mengerti perasaan Daniel. Karena dulu aku juga di campakkan, setidaknya karena hidupku susah, ibu menjadi lebih sayang padaku..Bagaimana bisa anak sekecil ini, diterlantarkan begini.. aku sangat ingin membawanya pulang, hanya saja aku takut menjadi tersangka menculik anak kecil.
"Apakah kau ingat alamat rumahmu?"
"Aku tidak tau, bibi"
"Bagaimana bisa kau sampai sini?"
"Entahlah.. bolehkah aku ikut bibi?"
"Em.. bibi tidak bisa mengajakmu pulang kerumah bibi.." aku bisa melihat wajahnya mulai cemberut"Bibi tidak menyukai ku?" Dia sangat imut, tapi sepertinya dia akan menangis.. bagaimana ini? Bisa-bisa aku terlihat seperti mau menculiknya. Aku tidak boleh membuat nya menangis hanya karena salah berucap.
"Begini adik kecil, rumah bibi sangat kecil.. kau pasti tidak menyukai nya.."
Dia menggelengkan kepalanya,
"Tidak bibi, itu tidak masalah.. bolehkah aku ikut?" Tanya nya sekali lagi, dia sangat imut dan pintar.
"Em.. baiklah"Aku mengajaknya naik bus, lalu berjalan ke toko jalanan untuk membeli kimbap pesanan ibu, setelah itu kita langsung pulang.
Aku melihat pintu rumah terbuka, yang artinya ibu sudah sampai di rumah telebih dahulu.
"Dari mana saja kamu?" Tanya ibu tiba-tiba dari belakang ku
"Astaga, ibu mengagetkanku saja.."
"Mana kimbap ibu?" Setelah itu aku memberikan pesanan yang ia minta.Ibuku memakan kimbap dengan lahap, sepertinya dia sangat kelaparan.
"Siapa anak kecil ini?" Tanya nya setelah selesai makan kimbap."Aku melihatnya saat di jalan,Bu. dia sendirian.. bolehkah aku merawatnya?"
"Kau tau kita sudah susah bekerja demi membiaya hidup kita sehari-hari? Kenapa kau malah menambah beban saja.." ibu sepertinya sangat tidak suka aku membawa Daniel kesini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Family
Random"Maukah kamu menjadi ibu dari anakku, Sohyun?" Selebihnya baca sendiri 😂 No Copas🚫