4

365 39 4
                                    

Kring...kring..
"Udah pagi ya?" Aku bertanya pada diri ku sendiri seraya mematikan alarm.

"Bibiiii...." Sapa daniel, dia lari memasuki kamarku dan naik kekasurku kemudian memelukku erat, yang sedang duduk di punggung kasur.

"Bibi, aku lapar!" Adu Daniel padaku sambil memajukan bibirnya, imut sekali..

"Eh? Bibi Hyuna nggak masak?"
"Dia cuti... Daniel lapar..."
"Baiklah, bibi akan memasak untuk Daniel" ucapku langsung menggendong Daniel menuju dapur.

"Daniel duduk disini dulu ya?" Dia hanya mengangguk mengiyakan kata-kata ku.

Aku menggunakan apron dan mengikat rambut ku sebelum memasak.

Aku akan memasak dakjuk untuk Daniel dan memasak bibimbap plus gochujang untuk Hyun Jo dan aku.

"Daniel, kemarilah.. makananmu sudah siap" Daniel jalan dari tempat duduknya menuju ruang makan.

"Makanlah ini, ok?" Dia mengangguk mengiyakan kata-kata ku.

"Bibi akan panggil ayahmu dulu, jangan lupa habiskan makananmu.."
Aku berniat memanggil Hyun Jo untuk turun dan makan bersama.

Sekarang aku sudah berada di depan pintu kamar Hyun Jo.

"Hyun Jo, cepat turun dan makan bersama!" Ucapku sambil mengetuk pintu kamar Hyun Jo.

5 detik.. 10 detik... 15 detik..
Tidak ada jawaban apapun yang aku dengar.
Apa dia masih tidur??

"Hyun Jo..." Panggil ku terus menerus seraya mengetuk pintu kamarnya tanpa henti.

Sekarang sudah jam setengah delapan dan sepertinya waktu kerjanya jam delapan. Dan apa-apaan ini?! Dia masih tidur?!
Dia belum mandi dan sarapan, sepertinya aku harus cepat membangunkannya sebelum dia telat bekerja.

Aku mencoba membuka pintu kamarnya, dia tidak menguncinya.

Kamarnya sangat rapi, banyak foto dia dan Daniel berjejeran memenuhi meja. Sampai akhirnya aku melihat sebuah foto diujung meja dengan bingkai hitam, sebuah foto wanita sedang duduk di sebuah bangku dan tersenyum manis sambil memegangi perutnya yang sedikit besar.
Mungkin 'ibu' nya Daniel, pikirku.

Aku melihat Hyun Jo tidur meringkuk di ranjangnya dengan selimut tebal berwarna cokelat.
Dia menutupi seluruh tubuhnya menggunakan selimut.
Kenapa dia ini? Pikirku sambil mendekatinya.

"Hyun Jo... Bangunlah, ini sudah jam setengah delapan" ucapku sambil menggoyang-goyang pelan lengan kanan Hyun Jo.

Dia hanya diam tak menjawabku, aku sangat khawatir dengan keadaan 'aneh' nya itu.

"Hyun Jo.." panggilku sambil membuka selimut Hyun Jo.

Aku melihat Hyun Jo sedang menutup matanya, sambil menindih kedua tangannya sebagai bantal.

"Hyun Jo, apa kau sakit?" Aku bertanya sambil memegang kening Hyun Jo. Benar saja, badannya sangat panas seperti terbakar.

"Kau demam ya? Baiklah, tidak usah masuk kerja hari ini saja. Aku akan mengambilkan air hangat untuk mengompresmu dan mencari beberapa obat penurun panas. Tunggu sebentar, ya?" Ucapku sambil menyelimuti tubuh Hyun Jo sampai leher.

"Tunggu..." Ucapnya pelan sangat pelan. Suaranya benar-benar kecil dan lemah tetapi aku masih bisa mendengarnya.

"Ada apa?" Tanyaku bingung
"Temani aku sebentar saja, mungkin aku hanya kelelahan"

"Kau ini! Bisa tidak kalau sakit tidak menyebalkan seperti ini?! Aku hanya pergi sebentar mengambil obat untukmu!" Ucapku akhirnya karena gemas dengan perilaku nya yang seperti anak kecil jika sedang sakit.

My FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang