✨Episode 3✨

14.2K 1K 22
                                    

Happy reading semuaaa.....

Jangan lupa vote and comen yaaaa

****
Mansion's Ildris

Vano saat ini telah sampai di rumahnya, ya dia memutuskan untuk bolos dan memilih pulang daripada tetap di sekolah yang akan membuat mood nya semakin buruk apalagi setelah kejadian di kantin jadi untuk menenangkan pikirannya Vano akhirnya memilih untuk pulang.

"Mami, Vano pulang" Kata Vano sambil berlari lalu memeluk Maminya dari samping.

Sedangkan Sang Mami yang saat itu tengah bermain tablet sedikit terkejut mendengar suara putranya. "Loh Vano Kok Kamu udah pulang sayang? Dan ini kenapa wajah Kamu bisa babak belur seperti ini? Siapa yang udah lakuin ini sama Kamu Vano? Cepat bilang sama Mami" Tanya Sang Mami bertubi-tubi saat melihat kondisi Putra kesayangannya dalam keadaan tidak baik-baik saja.

Dalam hati Vano tersenyum haru, karena ini kali pertama ia di khawatirkan oleh seseorang karena di kehidupan nya yang sebelumnya dirinya tidak pernah di perhatikan oleh siapapun kecuali Ibu Panti itupun tidak terlalu sebab kesibukan Ibu Panti yang juga harus mengurus anak-anak lain jadi Fandy merasa terharu bahkan sakin terharunya air matanya pun keluar tanpa di minta.

"Vano, Kamu nangis? pasti sakit banget ya lukanya?".

Vano menggeleng sambil menghapus air matanya yang tiba-tiba keluar. " Engga kok Mi, Vano gapapa, Vano cuma Kelilipan aja" Jawabnya.

Wajah Mami Vano berubah datar ketika mendengar ucapan penuh kebohongan putranya. "Kamu jangan coba-coba bohongi Mami ya, Kamu kira Mami gatau, udah deh Vano tinggalin gadis gatau diri itu Mami yakin Kamu pasti bisa dapatin gadis yang jauh lebih baik dari gadis gatau diri itu".

Sepertinya Maminya sudah salah paham, padahal dirinya menangis bukan karena Tiara tapi karena ia merasa terharu karena akhirnya bisa mendapatkan tatapan penuh kekhawatiran dari seseorang tapi ya sudahlah biarkan saja Maminya itu salah paham lagi pula percuma juga jika ia menjelaskan alasannya mengeluarkan air mata toh Maminya tetap akan membenci Tiara.

"Iyaa Mi, maafin Vano, Vano janji abis ini Vano bakal ikutin perkataan Mami buat jauhi Tiara".

"Emang sudah seharusnya Kamu jauhin Gadis gatau diri itu sejak awal karena dia memang tidak baik untuk Kamu tapi kamu keras kepala dan tetap relain badan Kamu dijadiin samsak buat ngelindungin gadis gatau diri itu".

"Iyaa Mi, maafin Aku karena selama ini Aku ga pernah dengerin perkataan Mami tapi Aku janji setelah ini Aku bakal nurut sama Mami dan ikutin perkataan Mami buat jauhin Tiara" Ucap Vano bersungguh-sungguh.

"Bagus dan Mami juga minta hapus perasaan Kamu buat gadis itu" Tubuh Vano sejenak menegang. "M_mami tau?".

"Jelaslah Mami tau apa sih yang ga Mami gatau tentang Kamu, Mami juga tau kalo kamu bermusuhan sama Andra, Mami juga tau alasan kamu sering babak belur seperti ini karena gadis miskin itu yang selalu cari gara-gara sama Kamu kan, memang antara Gadis gatau diri itu sama Gadis miskin itu ga ada bedanya dan bisa-bisanya Gadis miskin itu pegang-pegang tangan kamu ingat ya Vano, Mami pengen setelah ini Kamu mandi dengan sabun anti bakteri agar kuman-kuman yang ditempelkan oleh gadis miskin itu hilang oiya jalan lupa buang juga seragam kamu ini, Mami gak mau parfum dari gadis gatau diri itu nempel di punggung Kamu,ngerti" Ucap Mami Vano panjang lebar.

Vano, dia hanya mengangguk karena dirinya masih syok, tidak menyangka ternyata Sang Mami tau secara detail kehidupannya di sekolah.

"Bagus, sini Mami obatin luka kamu, bi ambilin P3K" Perintah Mami Vano pada salah satu pelayan, pelayan tersebut langsung mengambilkan kotak P3K dari dapur. "Ini Nyonya" Ucap Pelayan tersebut sopan.

SAHABAT ANTAGONIS WANITA (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang