✨Episode 15✨

6.8K 440 1
                                    

Happy reading semua....

Sebelum baca jangan lupa vote and comen dulu ya guys.

Warning:Typo bertebaran.

****
"Andra, sekarang jam berapa?" Tanya Edwin.

Andra yang tengah asik membaca buku miliknya mengalihkan pandangannya ke arah Edwin sebentar. "Ga tau" Jawabnya kembali membaca buku pelajaran.

"Ck. Gua serius anjir, jam tangan Gua rusak jadi Gua ga tau sekarang jam berapa".

"Ed, jujur aja nih menurut Gua, Lu tuh kayak orang bego tau ga padahal Lu punya HP kenapa ga liat di HP Lu aja sih" Kesal Dylan.

"Sssttt untuk saat ini Lu jangan ikut campur oke, mending sekarang Lu tidur aja".

Pletakk

"Anjir sakit bego Lu kira pala Gua apaan? Pintu hah main ketok aja" Ucap Edwin meringis sakit sambil mengusap palanya yang baru saja kena jitak Dylan.

"Bodo, salah Lu sendiri malah nyuruh Gua tidur dan lagi tolong lain kali tuh mulut di saring, Lu kira Gua anak bayi yang harus banyak tidur" Ngegas Dylan.

"Emang, baru tau Lu kalo Lu kayak anak bayi?" Balas Edwin tak kalah ngegas.

"Anjay tumben Lu pake jam tangan? Ada apa nih?" Tanya Albert baru menyadari jika pergelangan tangan Andra terdapat jam tangan baru berwarna hitam.

"Baru tau Lu Cong? Makanya kalo punya mata tuh di gunakan dengan baik bukan malah di gunakan hanya untuk nonton film biru".

"Berisik anjing lagian Gua gak ngomong sama Lu ya jadi Lu mending diam deh daripada nanti gua sleding tuh mulut".

"Ndra, itu jam tangan Lu beli atau dikasih?" Tanya Edwin kepo.

"Beli" Jawabnya singkat.

"Oh, Gua kira boleh dikasih".

"Engga".

Edwin hanya mengangguk sebelum memutuskan bermain game di ponselnya dengan mengajak Albert serta Dylan.

****
Saat ini Vano dkk tengah makan dikantin diselingi dengan candaan yang di lontarkan oleh Cakra maupun Valen membuat suasana di meja mereka sangat berisik, namun saat Vano akan membalas candaan Cakra tiba-tiba tubuhnya di tarik begitu saja dari belakang, tidak berhenti sampai disitu orang tersebut juga langsung memukul Vano membabi buta disertai dengan umpatan kasar.

Sontak saja kejadian itu membuat semua orang yang saat itu tengah berada di kantin sangat terkejut melihat tindakan anarkis orang itu. Mereka juga merasa kasian pada Vano yang dipukuli oleh orang tidak dikenal.

Ingin membantu? Tapi mereka sudah takut duluan jika nantinya mereka akan dipukuli juga.

Kedua sahabat Vano yang melihat jika sahabat mereka tiba-tiba dipukuli oleh orang tidak kenal pun berusaha untuk memisahkannya.

"Berhenti brengsek, Lu mau buat sahabat Gua mati hah" Teriak Valen marah sambil menarik baju orang itu.

"Iyaa. Gua emang mau buat orang ini mati, kenapa Lu ga suka?" Tanyanya dengan terus memukul Vano, sementara Vano sendiri pasrah saja tubuh Indahnya dipukulin. Ya gimana ya mau ngelawan juga gak bisa, jadi mending pasrah yakan.

"Anjing Lu, kalo Lu emang ada masalah sama sahabat Gua, gak gini caranya bangsat, Lu bisa ngomong secara baik-baik tolol" Bentak Cakra dengan bahasa yang sangat sangat RAMAH YGY.

"KAKAK BERHENTI" Teriak seorang cewek berlari menembus kerumunan untuk menghampiri Sang kakak yang saat ini tengah memukuli Vano.

Orang yang dipanggil kakak oleh cewek itupun berhenti memukuli Vano lalu ia segera bangkit dan menghampiri sang adik tanpa raut wajah bersalah sedikitpun.

SAHABAT ANTAGONIS WANITA (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang