Keep Distance - 8

12 4 0
                                    

"Arkan Alessa" panggilan dari belakang mereka engga buat Arkan dan Alessa menoleh.

Dunia serasa milik mereka berdua.

Alessa dengan menopang tubuhnya ke pohon mangga. Sedangkan Arkan menopang tubuhnya pada bahu Alessa.

Entah bagaimana mereka sudah seakrab ini?

Memang dari tadi Arkan dan Alessa duduk berdua di belakang sekolah.

Ok. Sepertinya orang yang di abaikan oleh mereka berdua mulai kehabisan kesabaran.

Merasa terabaikan orang berparas cantik itu mendekat ke arah mereka.

Tak tanggung tanggung, orang tinggi berparas cantik itu teriak di tengah tengah Alessa dan Arkan. Kurang ajar.

"ARKAN PRAWIRANEGARA DAN ALESSA HENDRAT DINATA. WOY ADA ORANG NIH DISINI!!!"

Siapa lagi kalo bukan si Nur Refa Marsyana. Yana.

"AAA TELINGA GUE" teriak Alessa. Sedangkan Arkan mengusap usap telinganya yang terasa sakit.

"Sorry sorry Sa, lagian gue tadi jalan jalan sendirian. Eh malah liat kalian berdua" kata Yana.

"Engga usah pake teriak di telinga gue juga kali" ucap Alessa.

"Ganggu aja jadi orang" gumam pelan Arkan.

Bukan pelan sih, karena Alessa masih mendengarnya.

"Lo berdua ngapain di sini? Berdua doang lagi" tanya Yana.

"Bertiga kali, sama lo" jawab Arkan.

"Lah iya ya, tapi kok kalian berdua udah akrab aja ya?" Tanya Yana, lebih tepatnya tanya pada dirinya sendiri.

"Bisa lah. Kan belakangnya A bukan U. Kalo U bisu" Alessa spontan menjawab.

"Pergi sono, ganggu aja jadi orang!!" Ucap Arkan.

Yana mau tidak mau pergi.

***

Lanjut?

Ceritanya nyambung engga sih?

 KEEP DISTANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang