"Kenapa apanya?" Ini bukannya anak barunya? Alessa melihat Arkan seksama. Ia merasa sangat dekat dengan lelaki yang berdiri di depan mejanya.
"Lo kenapa liatin gue?" Tanya Arkan.
"Gua kaya pernah liat lo deh?" Lah kenapa gua jadi bilang gitu sama dia dah.
"Kapan?" Suaranya mulai melemah. Lo lupa sama gue Sa.
"O LO, yang waktu itu jalan jalan di koridor. Iya lo orang nya"
"Nama lo siapa?" Tanya Alessa. Bodoh bodoh. Kenapa gua malah tanya namanya. Kalo dia ke GR an gimana?
"Ciee suka sama gue ya, pake segala tanya tanya namanya? Engga sekalian rumahnya dimana? Pindahan dari mana? Makanan kesukaannya? Warna kesukaannya?" Arkan tertawa kecil yang lama kelamaan tawanya pecah.
Nahkan ke GR an nih anak. PD BANGET LAGI. EH KOK DIA GANTENG YA KALO LAGI KETAWA. AAAA. Teriak Alessa dalam hati.
"Nyebelin banget sih" ucap pelan Alessa.
Tapi bibir Alessa tertarik ke atas.
"Lah suka suka gue dong. Kenapa lo yang sewot sih?" Jawab jutek Arkan. "Dan. Nama gue Arkan. Arkan ganteng" Arkan melambaikan tangannya dan menghilang di balik pintu masuk kelas.
"ARKAN GANTENG DARI MANANYA WOY" beneran ganteng sih. Ganteng banget malah.
"KALO MAU BILANG GUE GANTENG. BILANG AJA KALI, JANGAN CUMA DI DALEM HATI" Teriak Arkan yang masih di depan koridor kelas.
Alessa geleng geleng kepala.
**
Bel istirahat menggema di seluruh penjuru sekolah.
Akran, cowok yang saat ini bermain basket di lapangan utama menjadi perbincangan para siswa siswi SMA Harapan Bangsa.
Walaupun Arkan baru 2 hari masuk sekolah, ia menjadi topik utama di mading sekolah.
Paras yang dapat melelehkan para hati perempuan, kecerdasannya yang dapat di banggakan, kelincahan dalam olahraga basket, menjadi ciri khas tersendiri bagi Arkan Prawiranegara.
Namun di balik itu semua, ada banyak hal tak terduga.
"Baru juga masuk udah terkenal aja" kata Yana.
"Kenapa? Iri" jawab Alessa.
"Engga. Padahal dulu dia pendiam banget"
"Maksudnya?"
"Alessa, Arkan itu murid sini 1 tahun lalu"
"Lah kok gua engga tahu sih??"
Yana terdiam. Aduh mampus.
"Arkan" panggil Yana.
Arkan yang sedang membersihkan wajahnya bergegas bangkit dan menghampiri Yana dan Alessa.
Arkan menaikan sebelah kiri alisnya.
"Arkan ini temen gue, Alessa. Alessa ini sepupu gue, Arkan" ucap Yana dengan santainya. Sedangkan Alessa ia hanya menatap sahabatnya tak percaya.
Wah parah nih bocah. Kenapa kagak ngomong kalo Arkan itu sepupunya.
"Hai, ketemu lagi nih sama lo" Yeah. Arkan mengulurkan tangannya dengan senyuman andalanya.
"Hai juga cowok sok ganteng" jawab Alessa dan menjabat tangan Arkan, hanya sekilas. 10 detik.
Gila. Gila.
***
Hai. Apa kabar?
Votte ok kawan kawan yang baik.
Maklum masih abal abal.
. - .