Special Chapter II.

687 142 1
                                    

Yujin sebel banget sama komentar teman-teman sekolahnya. Yang gak mau pacaran kan dia sama Junho, tapi kenapa orang-orang ribet banget ngurusin hidup dia?

"Kusut banget mukanya," tegur Junho ketika ia kembali dari sesi memesan makan siang untuk dia dan Yujin. "Ada apa?"

Hari ini sekolah lagi ada acara, jadi kantin enggak ramai kayak biasanya. Yujin sama Junho yang bukan seksi sibuk sih dari pagi udah nongkrong di kantin.

Yujin menggeleng pelan, "Gak apa-apa, cuma bosen aja aku. Acara tahun ini gak seramai tahun kemarin," ujar Yujin yang tentu aja hanya alasan. Ia malu kalau harus mengatakan alasan yang sebenarnya pada Junho.

Acara tahun ini malah lebih pecah dari tahun kemarin, makanya Junho langsung naikin sebelah alisnya waktu Yujin bilang dia bosen.

Omong-omong, acara kali ini ketua pelaksananya Minhee. Ini acara pertama Minhee setelah ia menjabat sebagai presiden siswa yang baru.

"Mau izin pulang?"

Yujin menggeleng dengan cepat saat mendengar tawaran Junho barusan. "Enggak, lah! Ini kan acara pertama Mini, masa sih aku pulang gitu aja," kata Yujin lalu tertawa pelan. Canggung banget ketawanya.

"Bilang aja deh, muka kamu kusut bukan karena kamu bosen kan? Acara tahun ini lebih seru dari tahun kemarin soalnya, padahal belum masuk ke inti acara,"

Yujin cemberut, ketauan dia bohong kali ini. "Iya, iya, tapi kamu gak boleh kepo sama alasan kenapa aku bosen, mendingan kamu makan aja," katanya setelah makanan yang tadi Junho beli datang.

Yujin langsung tersenyum senang ketika ia melihat makanan kesukaannya terhidang dengan cantik. Setidaknya, mood dia menjadi sedikit lebih baik.

"Cha," panggil Yujin tiba-tiba. Junho hanya membalas panggilannya dengan dehaman saja karena mulutnya sudah sibuk mengunyah makanan yang entah keberapa yang ia pesan sejak pagi. "Gimana kalau kita berdua... ganti status? Kayak Mini?"

Junho tersedak.

Ini terlalu tiba-tiba dan Junho rasa ada yang salah dari otak Yujin kali ini.

:╱:

"HAHAHAHAHAHAHA SINTING,"

Tawa seorang Kang Minhee memenuhi kamarnya yang tidak terlalu besar. Junho sengaja datang berkunjung ke rumah Minhee karena ia ingin bercerita pada si ketua siswa.

"Terus lo jawab apa seudah keselek?" tanya Minhee setelah ia merasa puas dengan tawanya. "Sumpah, lo berdua tuh sama-sama bego, gue heran sama jalan pikir lo berdua," lanjutnya masih tak percaya dengan fakta bahwa keduanya masih bertahan di zona nyaman mereka.

"Gue balik nanya, bukan ngejawab. Terus akhirnya dia ngaku dia sebel banget sama komentar orang-orang," lanjut Junho lalu mengambil salah satu koleksi manga milik Minhee di rak buku yang tersimpan di dekat meja belajar.

Minhee menggelengkan kepalanya pelan, "Gue juga sama herannya kayak netizen, lo berdua kenapa sih betah banget di status yang itu-itu aja?"

Junho menghela nafasnya pelan, "Ini bakal kedengeran dangdut banget, tapi gue tuh gak masalah sama yang namanya status. Asal dia dapet apa yang dia pengen, gue juga seneng aja. Yang penting gue tau kalau gue sayang dia dan dia juga sayang sama gue," jelasnya lalu mengusap wajahnya frustasi. Siap-siap dia bakal diledekin abis-abisan sama Minhee.

"Bulol,"

"Hah?"

"Elo bulol, bucin tolol,"

Junho melempar manga milik Minhee kearah sang empunya dan tentu saja itu tepat sasaran, mengenai paha Minhee yang tengah bersandar diatas kasurnya.

"Gue paling sebel kalau lo ngatain gue pake kata kasar yang keterlaluan," sungut Junho dari kursi belajar Minhee. "Gue aduin Papi tau rasa lo,"

"Weits, gak ada adu-adu ke Papi, lo mau liat gue diusir Papi apa gimana sih sintiiiiiing?" kata Minhee panik. "Tapi lo beneran bulol. Coba pikirin apa yang lo mau, jangan ngikutin Uding doang,"

Oh, Kang Minhee, siap-siap kamu di usir Papi dari rumah karena Junho sudah siap untuk mengadu pada Papi tentang kelakuan anak bungsunya ini. []

hi guys! buku tentang uding family udah ada ya! judulnya one, two, three! ayo mampir kesana hihi!

the golden trio. / ahnkangcha.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang