VIII. Boys Talk.

623 167 20
                                    

PLEASE JANGAN AMUKIN AKU.





"Hee,"

Minhee yang baru saja membawa semangkuk keripik berdeham seraya duduk disamping Junho, setelahnya ia meraih konsol game yang tadi ia simpan diatas karpet.

"Maksud lo tadi apaan?" tanya Junho sembari melirik kearah Minhee yang kembali mengajaknya bermain game.

Minhee melirik kearah Junho sekilas, "Maksud yang mana sih?" tanyanya bingung, soalnya hari ini dia kebanyakan ngomong yang aneh-aneh.

"Sut, jangan kenceng-kenceng nanti Yujin bangun," tegur Junho seraya melihat kearah Yujin yang sudah terlelap diatas sofa panjang di ruang keluarga Minhee. "Yang tadi, tentang Chaerin,"

Minhee menelan keripiknya terlebih dahulu sebelum ia menjawab pertanyaan Junho.

"Ah, kampret gue kalah!" umpatnya pelan, karena ia ingat kalau Yujin sudah tertidur dibelakang mereka. "Gue beneran serius tentang yang tadi, yang deketin cewek, tapi bukan Chaerin ceweknya,"

"Tiba-tiba banget? Katanya mau lanjut perjuangin?" tanya Junho lagi. Kali ini mereka benar-benar menghentikan kegiatan awal mereka.

Minhee mengulas senyum tipis, "Setelah gue pikir-pikir lagi, gue lebih milih mundur sebelum gue memulai, gue rasa lo lebih bisa jagain dia dari gue. Lagipula, dia sukanya sama lo, bukan sama gue," katanya lalu mengambil keripik dan memakannya kembali.

Junho terdiam saat mendengar kalimat terakhir Minhee. Udah gila, Minhee gila.

"Gak usah ngada-ngada, mana mungkin dia suka gue,"

Minhee menatap Junho malas, kemudian ia melirik kearah Yujin sekilas dan kembali pada Junho.

"Gue enggak ngada-ngada. Dia emang suka sama lo, keliatan banget; dari cara dia ngobrol sama lo, liatin lo, semuanya nunjukin kalau dia suka sama lo. Bahkan, semua orang juga kayaknya tau kalau dia suka sama lo dan lo suka sama dia,

tapi lo berdua sama-sama bego, udah keliatan sejelas itu masih aja enggak sadar. Gue gemes, gue pengen bikin lo berdua sadar makanya kemarin gue bilang kalau gue masih suka sama dia, bahkan sampai nyuruh Chaerin minta tolong ke Yujin. Tadinya itu cewek minta tolong ke gue, minta dideketin ke elo tapi malah gue suruh minta tolong ke Yujin, biar sama-sama sadar,"

Junho terdiam, menunggu kalimat yang akan Minhee keluarkan. Ia memilih untuk mendengarkan sampai akhir.

"Gue udah enggak suka sama Yujin, gue betulan udah lepasin dia. Bahkan, Kak Mina juga gak percaya kalau gue udah lepas dia," katanya lalu tersenyum tipis. "Dari dulu juga gue sadar kalau titel gue tuh cuma temen baik dia doang, gak bisa berubah jadi yang lebih manis karena tempat gue emang disitu dan tempat manis itu udah lo yang tempatin,"

"Sekarang gue titip dia ke elo, tolong jagain dia baik-baik walaupun gue juga masih bisa jagain dia. Kalau sampai anak om Jaebum nangis, lo orang pertama yang gue temuin,"

"Hee, lo kalau lagi ngebohong jangan sejauh ini juga kali. Lo sendiri yang bilang ke gue kalau harus mikirin perasaan diri sendiri,"

Minhee tertawa, "Ya emang, lagian kapan sih gue gak mikirin perasaan gue? Tiap hari juga gue pikirin, dan akhirnya gue nemu cewek yang bisa bikin gue sedikit demi sedikit lupain perasaan gue ke dia," katanya sembari melirik kearah Yujin diakhir kalimatnya. "Gue juga mikirin perasaan lo, gue, sama Yujin dan hubungan kita kedepannya kalau-kalau kita berakhir jadi saingan,"

"Jadi, inti dari semuanya, gue cuma mau bilang ke elo Cha Junho, tolong jagain Yujin buat dia sendiri, buat lo dan buat perjuangan gue lepasin dia," katanya dibarengi senyuman tipis. "Gue pengen liat lo berdua bahagia, itu doang lebih dari cukup buat gue,"

"Brengsek," gumam Junho pelan. "Brengsek banget lo bikin gue sedih tengah malem kayak gini, sinting banget lo bikin gue pengen nangis gara-gara dengerin omongan panjang lebar lo," lanjutnya.

Minhee tertawa, "Gue mau ambil kasur lipat sama bantal dulu buat tidur," katanya lalu berdiri. "Jangan kelepasan cium-cium Yujin mentang-mentang gue tinggal, bolehnya liatin doang!"

"Hus hus, sana lo pergi ambil bantal!" usir Junho yang dibalas tawa oleh Minhee. []

hEHEHEHEHEHEHE.

gatau lagi nanti aku mau buat mereka kayak gimana.

the golden trio. / ahnkangcha.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang