VII. Quality Time.

718 178 16
                                    

karena kemarin banyak komennya jadi aku update hari ini. :D








Yujin menoleh kearah bangku Minhee dan Junho dengan semangat. Hari ini, Minhee sedang bebas dan mereka bertiga memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama-sama.

Lagipula, ini hari jum'at dan besok libur sekolah.

Senyuman gadis jangkung itu tak lepas dari wajahnya sejak tadi pagi. Ia senang karena dapat menghabiskan waktu bersama Minhee dan Junho di waktu yang sama.

"Senyum-senyum mulu lo daritadi," ujar Minhee setelah ia berdiri dari bangkunya, tangan kanannya bergerak untuk mengacak puncak kepala Yujin pelan.

Yujin berdiri, ia mendongak sedikit untuk melihat wajah Minhee. "Ya biarin, abisnya gue seneng lo bebas juga," katanya masih diiringi senyuman.

Minhee memutar kedua bola matanya malas, "Senyumnya nanti lagi aja, kalau diterusin bahaya. Nanti gue bisa naksir lo lagi," katanya lalu tertawa dan pergi meninggalkan kelas.

"Cha, liat temen kamu!" keluh Yujin pada Junho yang sedari tadi hanya memperhatikan.

Junho mengusap surai Yujin pelan, "Minhee bener, Ding. Bahaya kalau misalnya nanti aku ikut-ikutan naksir kamu gara-gara kamunya senyum mulu," katanya lalu menyusul Minhee yang sudah berjalan menuju parkiran.

"Astaga lo berdua kenapa sih!!!!" seru Yujin kemudian berlari kecil menyusul Minhee dan Junho yang masih bisa Yujin lihat, alias mereka masih belum terlalu jauh.

:╱:

Mereka bertiga udah selesai nonton dua filmㅡalias mereka lagi kebanyakan duit, dan sekarang lagi ada di salah satu restoran cepat saji kesayangan Yujin.

"Kadang-kadang gue sebel, jalan sama lo berdua tuh bener-bener bikin dompet gue kelaparan," keluh Yujin lalu memakan kentang goreng yang ia pesan.

"Itu mah elonya aja yang boros, contohnya ya ini, kita udah makan nasi lo lanjut pesen burger, es krim sama kentang goreng," balas Minhee yang dibalas decakan dari Yujin.

"Ah, elo mah," balas Yujin pelan. "Ngomong-ngomong, gimana persiapan turnamen? Acaranya senin besok, kan?" tanya Yujin setelah ia ingat kalau hari ini anggota klub basket diberikan kebebasan, maksudnya gak latihan.

Minhee mengangguk, kemudian ia mengambil satu kentang goreng milik Yujin dan memakannya. "Iya, senin besok. Gila aja gue dispen ada kali satu minggu,"

"Nanti gue sama Chacha buatin catatan materi selama lo dispen," ujar Yujin ngide. "Iya kan, Cha?" tanya Yujin pada Junho yang entah kenapa sejak tadi hanya diam saja.

Junho mengangguk, "Iya, nanti gue sama Uding tulisin materi apa aja yang udah dipelajarin," katanya lalu meminum kola miliknya.

"Ah, sayang banget gue sama lo berdua, mau group hug nanti pas udah di rumah gue,"

Iya, setelah ini mereka rencananya mau nginep. Sekalian semangatin Minhee yang mau turnamen sama Kak Mina yang sebentar lagi mau ada acara sama pacarnya.

"Oh iya, Chacha," ujar Yujin tiba-tiba dengan nada yang bisa dibilang cukup serius. Junho menatap kearah Yujin yang duduk disampingnya, bingung. "Ada yang mau kenal deket sama kamu, apa ya sebenernya dia mintanya dideketin gitu,"

"Siapa? Siapa?" tanya Minhee penasaran. Junho hanya menatap Minhee jengah walaupun ia berterima kasih pada Minhee karena sudah bertanya.

"Temen satu kelas kita, Chaerin,"

"PANTES AJA!" seru Minhee tak tahu malu. "Pantes aja waktu pembagian kelompok sejarah dia langsung narik Yujin sama Junho buat jadi anggota kelompoknya, gue kan jadi kesepian banget kerja kelompok tanpa lo berdua," lanjut Minhee dengan nada sok sedih.

Junho menatap Yujin lekat, seakan ia akan kehilangan gadis disampingnya ini jika ia menatap kearah yang lain.

"Ah, jadi ini yang waktu itu kalian berdua omongin?" tanya Junho yang Yujin balas dengan anggukan.

Minhee kepo, dia beneran ketinggalan banyak banget sewaktu dia sibuk sama latihan basket, klub vokal dan urusan OSIS-nya.

"Ngomongnya kapan?" tanya Minhee penasaran.

Yujin menatap Minhee, "Minggu lalu, waktu ngerjain tugas di rumah Chaerin," balasnya lalu kembali melirik kearah Junho. "Jadi maunya gimana? Mau apa enggak?"

Junho menggeleng, "Enggak, takut ujung-ujungnya malah nyakitin Chaerin kalau aku iyain," katanya lalu mengalihkan tatapannya dari Yujin. "Lagian sekarang aku udah kayak Minhee,"

Yujin melotot, "HAH? Kayak Minhee? Kamu naksir siapa sekarang?" tanya Yujin heboh. Habis, keduanya berjanji akan memberitahu Yujin saat mereka menyukai seseorang.

"Kepo banget,"

Sedangkan Minhee sudah tahu siapa yang dimaksud Junho. Junho memutuskan untuk berjuang, dan Minhee tak mempermasalahkannya.

"Chaerinnya buat gue aja lah kalau lo gak mau," celetuk Minhee tiba-tiba.

Junho menaikan sebelah alisnya, sedangkan Yujin menatap Minhee bingung.

Tiba-tiba banget?

"Kenapa sih lo berdua liatin gue gitu amat," ujar Minhee setelah ia memakan kentang goreng milik Yujinㅡlagi. "Ini gue beneran serius, kalau Chacha gak mau mendingan buat gue aja, mau gue kenal lebih jauh,"

Junho pusing, ini Minhee nyatain kalau dia mundur secara gak langsung atau gimana?

"Ya Tuhan, terharu banget gue akhirnya Mini bisa lepas dari buku-buku perpustakaan terus mau deket sama cewek,"

Begitulah, Yujin dan pikiran sempitnya tak pernah bosan membuat Minhee dan Junho menghela nafas mereka. []



kalau komennya banyak lagi aku double update.

the golden trio. / ahnkangcha.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang