2. Drunk Together (Daveeka's POV)

208K 859 2
                                    

Malam ini, aku merasa sangat bosan, dan tidak tahu ingin melakukan apa. Ingin ke club malam, tapi aku malas, karena di sana aku pasti akan bertemu dengan para pria, yang berhidung belang, yang akan menggodaku, dan mengajakku untuk one stand night. Dan tentu saja aku tak mau, karena kini aku sudah memiliki kekasih, yaitu Dae Won. Dan aku sangat menghargainya, sebagai kekasihku. Maka dari itu, aku tak mau lagi bercinta dengan pria lain, selain dirinya. Dan lagipula, aku sudah menemukan Partner in Bed untuk diriku, yaitu Dae Won, kekasih baru ku itu. Jadi untuk apa, aku bercinta dengan pria lain?

Tapi saat ini, aku hanya seorang diri di apartementku. Karena Dae Won, sudah pulang ke rumahnya, sejak tadi pagi. Dan saat ini, waktu baru menunjukkan pukul 7 lebih 30 menit
Masih cukup sore, bukan? Dan kuyakin, jalanan masih cukup ramai, dipadati oleh orang-orang yang berjalan kaki.


Ddrtttttt drrtttttt. . .


Tiba-tiba ponselku bergetar. Segera kuraih ponselku, yang berada di atas nakas, dan menatap layarnya.

"Dae Won?" gumamku, saat melihat ada sebuah panggilan masuk, dari kekasihku.

Tanpa berlama-lama, aku langsung menjawabnya teleponnya, dan mendekatkan ponsel pada telingaku.

"Hallo sayang~ Kau sedang apa?" sapanya di sebrang sana.

"Sedang begitu bosan, dan tak tahu ingin melakukan apa" jawabku, dengan datar sambil mengayun-ayunkan kedua kakiku.

"Bosan? Kebetulan sekali, aku juga sedang bosan" ucapnya di sebrang sana.

"Oh ya? Lalu kau ingin melakukan apa?" tanyaku.

"Berkencan denganmu" jawabnya yang terdengar ringan, tapi membuatku langsung membulatkan kedua mataku.

"K-Kencan? Makan malam bersama maksudnya? Atau menonton film bersama? Ah, atau berjalan-jalan di pasar malam?" tanyaku.

Namun ia malah terkekeh di sebrang sana, "Sepertinya, hal itu sudah biasa dilakukan oleh orang-orang, yang berpacaran ya? Sampai-sampai kau hafal" ucapnya.

Kuhela nafasku dengan kasar, dan mengganggukkan kepalaku. Karena apa yang ia katakan, memanglah benar. Dan saat ini, aku tak ingin melakukan hal-hal yang biasa itu.

"Hey, kenapa diam?" tanyanya, yang membuatku tersadar dari lamunanku.

"Aku tak ingin melakukan hal-hal, yang biasa itu" ucapku.

"Baiklah, lalu?" tanyanya.

"Tidak tahu" jawabku dengan datar, sehingga membuatnya menghela nafasnya di sebrang sana.

"Baiklah, tapi apa kau suka meminum minuman beralkohol?" tanyanya kembali.

"Tentu saja suka, terutama vodka dan whiskey" jawabku, sambil mengganggukkan kepalaku.

"Baiklah sayang, kalau begitu kau tunggu aku ya. Sampai nanti. Tut" ucapnya, yang langsung mengakhiri pembicaraan.

Kuhela nafasku dengan kasar, dan menaruh ponselku kembali di atas nakas. Jika boleh kutebak, sepertinya ia akan ke sini, dan membawa minuman yang beralkoh. Ah, mungkin ia berniat, untuk mengajakku mabuk bersama di sini? Atau sekedar minum sedikit saja? Entahlah, aku tidak tahu.





1 jam kemudian. . .





Kini aku dan Dae Won sedang berada di luar, dan hanya berjalan kaki saja. Karena mobilnya Dae Won, ditinggal di apartementku. Dan katanya, kalau malam seperti ini lebih enak berjalan kaki, jika ingin berjalan-jalan di luar, agar dapat menikmati angin malam yang menyejukkan.

"Kita ingin kemana?" tanyaku, sambil berjalan di sebelahnya, dan memegang sebotol soju. Ya, soju minuman beralkohol khas negara ini. Ah, kupikir tadi ia akan membawakanku vodka atau whiskey, tapi ternyata hanya soju saja.

My Partner in BedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang