9. Cooking (Daveeka's POV)

69.8K 356 5
                                    

Pagi ini aku berhasil bangun lebih dulu dari Dae Won, sehingga aku bisa memasak untuk sarapan kami. Dan kini, aku tengah berada di dapur, dan sedang memasak untuk sarapan. Kalau seperti ini, aku jadi merasa seperti sudah mempunyai seorang suami. Karena sebelum berpacaran dengan Dae Won, aku hanya memasak untuk sarapanku saja. Dan itu juga tak sering, karena aku bukanlah tipe seseorang, yang suka menyantap sarapan, sebelum beraktifitas. Jadi jika sedang ingin sarapan, maka aku akan memasaknya. Dan jika tidak ingin, maka aku akan langsung berangkat untuk pemotretan, tanpa sarapan terlebih dahulu.

"Selamat pagi, sayang" sapa Dae Won, yang langsung memelukku dari belakang, sehingga membuatku jadi terkejut.

Kuhela nafasku dan menoleh ke arahnya, "Kau ini, mengagetkanku saja" ucapku, yang menatapnya sejenak.

Tapi ia malah terkekeh dan menaruh kepalanya pada bahuku, "Maafkan aku sayang, ingin kubantu?" ucapnya.

Segera kugelengkan kepalaku, dan menyunggingkan senyuman, "Tidak usah sayang, sebentar lagi juga akan selesai" ucapku

"Baiklah" jawabnya, yang masih saja memelukku dari belakang.

Tapi di belakang sana, kurasakan bokongku yang bersentuhan dengan benjolan, yang berada di balik celananya Dae Won. Merasakan hal tersebut, membuatku jadi mendapatkan ide nakal, untuk menjahilinya. Lalu perlahan, aku mulai menggerakkan bokongku ke kiri dan ke kanan, sehingga bokongku jadi bergesekan dengan benjolan, yang berada di balik celananya Dae Won.

"Oh shittt! Diamlah sayang, jangan seperti itu" protes Dae Won, sambil menahan pinggulku.

Tapi aku malah terus saja melakukan aktifitas bokongku itu, sambil mengukirkan senyuman, dan tetap fokus memasak.

"Sayang~ Diamlah" protes Dae Won lagi.

"Diam kenapa sayang?" tanyaku, tanpa menoleh ke arahnya.

"Jangan menggerakkan pinggulmu, karena itu akan membangunkan sesuatu" jawabnya, sambil melepaskan pelukannya.

Namun aku malah tertawa, dan kembali menggerakkan pinggulku, "Bukankah rasanya enak?" tanyaku.

"Rupanya kau memang sengaja ya?" ucapnya.

"Iya" jawabku dengan spontan.

"Baiklah" katanya.

Tapi tiba-tiba, kurasakan tangannya Dae Won, yang menyelusup ke dalam celana pendek serta cd ku, sehingga membuatku jadi sedikit terkejut, "Kau akan mendapatkan balasannya, sayang" bisiknya, sambil mengusap-usap kewanitaanku, sehingga membuatku langsung memejamkan kedua mataku.

"Ouhhh sial kau Dae Won" umpatku, yang berusaha untuk tetap fokus memasak, karena sebentar lagi makanan yang aku masak, akan matang.

Namun ia tak mengatakan apa-apa, dan terus saja mengusap kewanitaanku, sambil mengecupi leherku, sehingga membuatku refleks menjenjangkan leherku.

Tak lama kemudian, makanan yang kumasak sudah matang. Segera kumatikan kompornya, sambil menahan desahanku, karena Dae Won terus saja mengecupi, dan menghisap leherku. Tapi tiba-tiba, kurasakan dua jarinya Dae Won, yang memasuki lubang kewanitaanku, sehingga membuatku begitu terkejut, dan langsung menggigit bibirku. Kemudian, ia mulai menggerakkan kedua jarinya itu.

"Arghhhhhh Dae Won hentikan aghhhhh" ucapku di sela-sela desahanku.

Tapi ia tak bergeming, dan semakin mempercepat gerakan kedua jarinya itu, sehingga membuatku jadi bergerak dengan gelisah.

"Aghhhh ahhhhhhh Dae Won" erangku.

Ia terus saja menggerakkan kedua jarinya itu, di dalam kewanitaanku. Dan semakin lama, gerakannya semakin cepat, sehingga membuat kewanitaanku jadi berkedut, dan ingin mengeluarkan sesuatu. Tapi tiba-tiba, ia mengeluarkan kedua jarinya itu, sehingga membuatku begitu terkejut, dan langsung menoleh ke arahnya.

My Partner in BedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang