Aku meringis, saat merasakan ada sesuatu, yang keluar dari dalam lubang kewanitaanku. Tapi aku enggan, untuk membuka kedua mataku, karena aku masih ingin tidur.
"Sayang, bangunlah~ Ini sudah pagi" ucap Dae Won, sambil menyingkap selimut yang menutupi tubuh polosku.
"Aku masih mengantuk sayang~" ucapku, sambil menarik tubuhnya, sehingga tubuh polos kami, saling bersentuhan.
Namun kudengar ia yang menghela nafasnya, dan berkata, "Sayang, ayo bangun~ Lalu mandi, dan kita sarapan".
Kuhela nafasku dengan kasar, dan membuka kedua mataku, "Memangnya ini jam berapa?" tanyaku, dengan satu alisku yang terangkat.
Ia pun melirik ke arah jarum jam, yang berada di dinding, "Jam 7 pagi" jawabnya, yang menatapku kembali.
Mendengar jawabannya membuatku sedikit terkejut, sehingga aku langsung melepaskan pelukanku, dan bangkit dari posisiku, "Ternyata memang sudah pagi" ucapku.
"Iya, memang sudah pagi" katanya, yang juga bangkit dari posisinya, dan duduk di sebelahku.
Segera aku menoleh ke arahnya, dan menatapnya, "Ya sudah, aku mandi duluan ya? Setelah itu, aku akan memasak untuk sarapan kita" ucapku, yang segera bangkit dari tempat tidur.
Namun dengan cepat ia menahan tanganku, sehingga membuatku langsung menoleh ke arahnya, "Bagaimana kalau kita mandi bersama?" tanyanya, dengan satu alisnya yang terangkat.
Aku langsung terdiam sejenak, dan mendadak jadi patung. Dia bilang mandi bersama? Sepertinya itu ide yang begitu bagus. Dan lagipula, aku tidak pernah merasakan mandi bersama dengannya. Padahal, selama ini aku sudah pernah mandi bersama, dengan bos sialan itu, dan juga Jae Wook. Jadi inilah, saat yang tepat, untuk mandi bersama, dengan kekasihku, yaitu Dae Won.
"Hey, kenapa malah diam?" tanyanya, yang membuatku tersadar dari lamunanku.
Segera kuanggukkan kepalaku, dan menyunggingkan senyuman, "Iya sayang, aku mau mandi bersama denganmu" jawabku.
Sebuah senyuman pun, terukir di wajah tampannya Dae Won. Lalu ia segera bangkit dari ranjangku, dan berdiri di dekatku, "Kalau begitu, ayo kita mandi" ucapnya, yang langsung menggendong tubuhku, dan membawaku menuju kamar mandi.
Aku pun hanya terkekeh, dan langsung memeluk lehernya. Lalu ia segera berjalan menuju kamar mandi. Sesampainya di kamar mandi, ia menurunkanku dengan hati-hati.
"Biasanya, aku selalu mandi seorang diri, dan terasa begitu dingin, apalagi di pagi hari seperti ini" ucapnya, sambil menatapku.
Tapi aku malah terkekeh, dan berdiri di bawah shower. Lalu kutarik tangannya, untuk mendekat padaku, dan menatapnya dengan begitu lekat, "Aku juga biasanya mandi seorang diri, dan rasanya memang begitu dingin, sehingga membuat kedua putingku jadi menegang" ujarku, yang membuatnya langsung menoleh ke arah kedua payudaraku.
"Tapi sekarang tidak menegang" katanya, sambil menarik kedua putingku.
Aku pun langsung berdesis, dan menghela nafasku, "Memang belum, tapi jangan ditarik juga" ucapku.
Namun ia malah terkekeh, dan menyalakan kran shower, yang berada di dinding, sehingga air dari shower mulai membasahi tubuh kami berdua, "Maafkan aku sayang" ucapnya, yang kemudian langsung menarik tubuhku, sehingga kewanitaanku menyentuh juniornya, yang sudah mulai menegang. Lalu ia tak mengatakan apa-apa lagi, dan hanya menatapku saja, "Aku sangat mencintaimu, Daveeka" sambungnya,yang kemudian langsung mengecup dan melumat bibirku.
"Sepertinya aku juga mulai mencintaimu, Dae Won" batinku, sambil melingkarkan kedua tanganku pada lehernya, dan membalas ciumannya, serta mencoba untuk menyeimbangi ciumannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Partner in Bed
Romance> Adult - Romance < Warning : Adult Content!!! 🔞 (Spin-off "Partner in Bed") Berisi one shoot Daveeka & Dae Won, yang dipenuhi dengan adegan vulgar. Disarankan, untuk membaca cerita pertamanya dulu, yang berjudul "Partner in Bed".