01

1.5K 66 1
                                    

"Ayo pulang !" Kata seorang gadis dengan nada yang tegas.

Seorang pria yang diajak bicara menatapnya, lalu melihat ke arah luar. "Hujannya masih deras"

"Memangnya kenapa ? Kau kan membawa mobil"

"Kita pasti basah saat berjalan ke parkiran"

"Aku tidak peduli. Aku hanya ingin pulang sekarang"

Pria itu menghela nafas. "Baiklah" ia pun berdiri dan langsung membayar makanan mereka tadi.

Setelah itu pun mereka segera keluar dari restoran.

Mereka berdua sama-sama menatap hujan deras yang turun.

Pria itu hendak membuka jaketnya, tapi perkataan gadis itu membuatnya tak jadi membuka jaket.

"Cepatlah !"

Gadis itu langsung berlari menuju mobil yang diparkirkan. Pria itu pun langsung menyusulnya.

Setelah masuk ke dalam mobil, mereka menetralkan nafas mereka yang memburu karena habis berlari.

Pria itu menatap gadis disampingnya. Lalu mengambil handuk kecil yang memang sudah tersedia didalam mobil.

Ia pun menyodorkannya pada gadis itu. "Keringkanlah rambutmu"

Gadis itu menengok sebentar, kemudian kembali menatap ke depan. "Tak usah"

"Rambutmu basah. Jika kau tidak mengeringkannya kau akan sakit"

"Jangan sok peduli"

Pria itu menghela nafas. "Lisa, aku memang peduli padamu. Aku tak mau kau sakit. Kau-"

Gadis yang bernama Lisa itu mendengus lalu mengambil alih handuknya. Dia pun segera mengeringkan rambutnya dengan handuk itu.

Pria itu tersenyum tipis. Kemudian dia menatap ke depan dan mulai mengendarai mobilnya.

Dimobil keadaan hening. Sudah biasa mereka berada dalam keadaan seperti ini.

Tiba-tiba ponsel milik Lisa berdering. Dengan segera ia pun langsung mengangkatnya.

"Halo"

"Aku sedang dijalan pulang"

"Bersama Sehun"

"Tidak, sebentar lagi aku sampai"

"Iya"

Setelah selesai, Lisa langsung menyimpan ponselnya ke dalam tas.

"Siapa ?" Tanya Sehun.

"Teman ku"

"Kalian membicarakan apa ? Apa kalian akan bertemu ?"

Lisa berdehem. "Dia datang ke rumah"

Tak lama kemudian, mereka pun sampai didepan rumah Lisa.

"Kau harus ingat waktu, Lis. Jangan tidur terlalu malam"

"Hmm" setelah itu Lisa langsung keluar dari mobil tanpa mengatakan apapun.

Sehun menyandarkan punggungnya, lalu menghela nafas. "Kapan kau bisa menerima ku, Lisa ?" Ujarnya pelan.

✩✩✩

"Makanlah, Rose" kata Lisa setelah menyimpan kue dan minuman diatas meja.

Gadis yang bernama lengkap Roseanne Park itu tersenyum. "Terima kasih"

"Aku ke kamar dulu ya, aku harus ganti baju" kata Lisa.

Rose mengangguk. Setelah itu pun Lisa langsung pergi ke kamarnya.

Sedangkan Rose menunggu dengan memainkan ponselnya.

Drrttt..drrttt..

Ponsel yang terletak diatas meja bergetar.

Rose pun mengambil ponsel tersebut. Lalu melihat nama yang tertera.

'Oh Sehun'

Rose menatap ke atas, arah kamar Lisa. Kemudian kembali menatap ponsel milik Lisa. Dan ia pun memutuskan untuk mengangkatnya saja.

"Halo"

"Halo! Ini siapa ?"

"Aku Rose"

"Ohh. Dimana Lisa ?"

"Dia sedang dikamarnya"

"Bisa tolong berikan ponselnya pada Lisa ?"

"Baik--eh dia sudah datang" Rose menjauhkan ponsel itu dari telinganya. "Lisa, ada yang menelepon mu"

"Siapa ?" Tanya Lisa sambil melangkah mendekati Rose. Dan ia pun mengambil ponselnya.

Lisa menatap malas layar ponselnya, lalu mendekatkan ponsel itu pada telinganya. "Ada apa ?"

"Aku lupa menanyakan ini tadi. Apa besok kau sibuk ?"

"Kenapa ?"

"Aku ingin mengajak mu pergi"

"Aku sibuk"

"Tapi Lis-"

"Sudah ya. Jangan mengganggu ku" Lisa pun memutuskan teleponnya secara sepihak.

Lisa menyimpan ponselnya ke atas meja lagi. Lalu duduk disamping Rose. Kemudian mengambil kue diatas meja dan memakannya.

"Lis, kau ini kenapa sih ?" Tanya Rose yang sedari tadi memperhatikannya.

Lisa mengangkat satu alisnya. "Apa maksudmu ?" Tanyanya tak mengerti.

"Kenapa kau terus bersikap seperti itu padanya ?"

"Aku tak mengerti apa maksudmu" kata Lisa acuh pada pertanyaan Rose, dan kembali fokus memakan kue.

Rose mendengus. "Jangan pura-pura tak mengerti"

"Aku memang tak mengerti"

"Ayolah Lisa ! Katakan padaku"

"Yaahh, mau bagaimana lagi. Aku memang tak pernah menyukainya" jawab Lisa malas.

"Tapi kenapa ? Apa semua perlakuannya tak membuatmu luluh ?"

Lisa menggeleng.

Rose menghela nafas. "Aku tak tega pada Sehun. Apa kau tidak bisa membuka hati mu untuknya ?"

"Dia bukan tipe ku"

"Tapi Lis, dia akan segera menjadi-"

"Aku tak pernah menyetujui perjodohan ini" Lisa memperlihatkan tangan kirinya. "Dan cincin ini hanya ku anggap sebagai hiasan saja"

"Kau harus bisa menerimanya, Lisa"

Lisa memutar bola matanya malas. "Sudahlah. Aku tak mau membicarakannya lagi"

Rose menghela nafas. "Terserah kau sajalah"

Rose pun ikut memakan kue yang sudah Lisa sediakan. Dan mereka kembali mengobrol hal lain. Tak peduli waktu sudah semakin malam.

Dan untuk Rose, malam ini dia akan menginap disini. Karena besok hari minggu, mereka memutuskan untuk bergadang.

✩✩✩

Hai👋
Selamat datang dicerita baru ku..
Semoga kalian suka yaa😊

JANGAN LUPA VOTE & COMMENT NYAA..👌

I'm Your Destiny [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang