1

2.8K 187 19
                                    

[Prolog]

Kim Ha Eun's POV
Perkenalkan aku Kim Ha eun, cerita dimulai dari perkenalan ku, aku duduk di bangku kelas 5 sekolah dasar yang terletak di kota seoul, kebetulan mommy ku adalah orang yang kaya jadi aku di sekolahkannya di sekolah yang elit ini, appa ku sangat menyayangiku ia selalu bersabar walau ia ingin berteriak marah, mungkin karena aku terlihat seperti orang bodoh karena kekuranganku ini, aku tidak bisa berbicara sejak lahir karena faktor genetika sehingga menyebabkan mutasi gen yang tidak wajar kata dokter, untungnya aku masih bisa mendengar karena biasanya orang yang tidak bisa berbicara pasti tidak bisa mendengar, appa dan mommy ku sudah berkeliling ke luar negeri untuk mengobatiku bahkan mereka sudah membawaku ke orang pintar sejenis peramal dukun dan sebagainya tetapi ada yang menentang takdir yang di beri Tuhan? Ada tapi tidak bisa, karena ia memberi setiap kekurangan pasti ada kelebihan, apa kelebihan yang ku dapat mungkin aku bisa menjadi kebanggaan appa dan mommy nanti, terkadang appa hanya memelukku sambil menangis, tapi akhir-akhir ini air matanya selalu ia sembunyikan dariku, aku tidak tahu mengapa, padahal aku tahu ia baru saja menangis, mungkin appa ingin berusaha terlihat kuat di depan putri malangnya ini.

Sedangkan mommy ku, adalah orang yang sangat cantik sampai-sampai rasio dan fitur wajahnya dibilang sempurna oleh dokter ahli bedah plastik, aku mendapatkan pelajaran yang banyak darinya, ia seorang wanita karir yang sukses, terkadang karena kesibukannya membuatnya lupa untuk memperhatikanku, tapi aku tidak sedih karena appa selalu ada untukku. Mommy juga terkadang memarahiku karena aku terlihat seperti anak yang lemah, ia membenci itu, pernah suatu hari appa dan mommy bertengkar olehku karena mommy benci melihatku yang lemah ketika di ejek dan appa menentang itu hingga beberapa hari mereka tidak saling sapa, tapi aku yakin perasaan cinta di antara mereka tidak akan terhapuskan.

...

Hari ini,
Seorang gadis kecil cantik berdiri di kerumunan para bocah-bocah yang terus menertawakannya dengan omongan mereka yang menyakitkan, ia terlihat menunduk dengan malunya saat bocah-bocah lelaki itu terus mengejeknya.

Teman - temannya terlihat mendekatinya dan melawan bocah-bocah nakal itu, walaupun mereka sama - sama bersekolah di tingkat dasar untungnya ada salah satu dari mereka yang bersikap dengan dewasanya.

"Yaa.. Kim ha eun apa kau tidak lelah terus saja diam" tawa salah satu bocah lelaki bersama temannya yang lain.

Kim ha eun masih saja terdiam dan menangis, bulir air matanya mengatakan bahwa ia sangat kesal dengan ejekan mereka.

"Yaa... Kalian bocah yang tidak punya perasaan pergilah atau aku akan memanggil saem, ani aku akan menelpon appa ha eun, kalian rasakan saja bagaimana besarnya kepalan tangan appa nya" teman ha eun membela dan memarahi bocah-bocah itu dengan sangat kesalnya, ia mengeluarkan ponselnya berniat sangat ingin menelpon appa ha eun saat ini.

Ha eun memegang tangan temannya saat itu, maksudnya agar ia tidak menelpon appa nya, dan saat itu juga bocah-bocah nakal itu akhirnya berlari ketakutan.

Ha eun tertawa, dami menatapi ha eun yang tertawa itu, ia tatap sekali lagi matanya yang berkaca-kaca.
(Dami temannya ha eun)

"Kau baik-baik saja" tanya dami khawatir.

Ha eun mengangguk dan menyimpulkan senyum manisnya, "kajja aku sudah lapar" dami menarik tangan ha eun untuk menuju kantin karena ia sudah lapar sejak tadi.

...

Hari sudah berganti sore ha eun duduk di kursi yang berada di taman sekolahnya, ia melihat seorang wanita tua tukang bersih di sekolahnya dengan cucunya di belakang wanita itu, terlihat kumuh tapi cantik begitu lah keadaan gadis yang mungkin se-usianya itu, ha eun lantas saja tak sungkan untuk memberikan senyuman cantiknya, yang juga di balasi senyum manis gadis itu.

My Hero AppaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang