5

1.1K 101 5
                                    

Dikamar ini ha eun membaca setiap lembar buku-buku pelajaran untuk persiapan ujian sekolahnya, matanya terlihat fokus mengikuti setiap kata demi kata yang tertulis, memahami setiap kalimat yang tertera jelas.

"Ha eun" irene masuk kedalam kamar ha eun dengan pelan agar tidak menganggu fokusnya.

"Sedang belajar?" Tanya irene.

Ha eun mengangguk, lalu menarik irene agar duduk disebelahnya.

'mommy ha eun takut' tulisnya di notebook kecil.

"Wae? Apa ada yang menganggu anak mommy?" Tanya irene dengan intens.

Ha eun menggeleng, 'sebentar lagi ha eun ujian' Tulisnya lagi.

"Hmm gaeuraeso?" Tanya irene bingung.

'ha eun takut akan mendapatkan nilai kecil dan mengecewakan mommy dan appa'

Irene tertawa tapi ia juga terharu, ia memeluk ha eun dan mengelus rambut panjang gadis itu, seakan-akan menyalurkan semua rasa sayang yang irene miliki untuknya.

"Sayang kau hanya perlu belajar, tak usah khawatir mommy dan appa tidak akan kecewa terhadapmu, kapan memangnya ha eun mengecewakan mommy dan appa?"

"Kamu sudah memberikan yang terbaik sayang percayalah"

"Jangan memikirkan bahwa mommy dan appa akan kecewa, arraseo?"

Ha eun langsung saja menghamburkan tangisannya kepelukan irene, irene bersusah payah untuk mencegah air matanya agar tidak jatuh ia sangat berusaha agar tidak menangis didepan ha eun, karena suho sudah melarang irene untuk tidak menangis didepan anak cengengnya itu.

"Jadilah putri mommy yang kuat, walau ha eun merasa tertekan kapan saja, jangan pernah berpikir apapun yang ha eun lakukan itu salah, kamu tidak suka katakan jangan memendamnya, arraseo"

Kedua kalinya ha eun mengangguk, ia bangga mempunyai mommy yang sangat mendukung apapun yang ia lakukan apapun yang ia kerjakan.

***

Sehun memasuki disebuah bar yang hingar bingar dengan musik dugemnya, sembari melihat para wanita penghibur yang menatapnya dengan nakal, bahkan rata-rata pengunjung bar ini adalah seorang pejabat ataupun pengusaha yang memakai jas dengan rapi, tidak tahu mana yang sudah memiliki istri atau pacar semuanya terlihat sama.

Sehun mendudukan tubuhnya disuatu kursi yang sudah di siapkan alkohol dihadapannya, meneguk alkohol dengan gelas sloki yang sudah diisi.

"Hey bro" tepuk seorang pria yang merupakan kerabat kerja sehun.

"Eoh kau juga disini tuan jung" sambil memberikan gelas sloki dan mengisinya dengan alkohol.

"Bagaimana pekerjaanmu?"

"Seperti yang kau lihat semuanya baik-baik saja" jawab sehun.

"Tapi sepertinya ada kejanggalan semua data saham yang beredar"

"Kau tahu tuan park rela memanipulasi sahamnya agar sahamnya yang anjlok tidak diketahui oleh media"

"Semua orang memang licik" sehun menyeringai menaikkan ujung bibirnya.

"Aku dulu juga pernah melakukannya... memanipulasi sahamku, hmmm setelah kupikir aku melakukan tindakan yang bodoh aku hanya membuang uang untuk itu dan lebih sialnya lagi jika aku akan ditahan saat itu tapi untungnya tidak kekeke" ujar sehun.

"Jeongmalyo? Kupikir kau orang yang jujur" kekeh tuan jung.

"Aku memang orang yang jujur makanya aku berhenti untuk melakukan itu, lagi pula itu sudah sangat lama"

My Hero AppaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang