Setelah berlari cukup kencang, Aya sudah sampai dikelas barunya, ia mengatur nafas nya terlebih dahulu, baru lah ia masuk. Di ketuk nya pintunya itu, dan langsung saja semua mata menatapnya, "Oh kamu ya murid baru itu?" tanya guru yang mengajar dikelas itu. Aya pun mengangguk.
Setelah diberi isyarat agar masuk, Aya pun melangkahkan kakinya menuju guru itu, dia tersenyum ramah dan mempersilahkan Aya mengenalkan diri.
Mengatur nafas, dan melihat-lihat teman-teman baru nya ini, "Hai semua.... Perkenalkan namaku Anaya Asistha, panggil saja Aya atau Ya. Semoga bisa berteman baik" semua murid langsung heboh.
"Baiklah Aya, silahkan kamu duduk disebelah Hayati. Hayati angkat tanganmu supaya Aya mengenalimu" murid yang namanya disebut itupun mengangkat tangannya, dan Aya hampiri gadis bernama Hayati itu.
Sesampai nya Aya disamping Hayati, mendapatkan sambutan hangat dari teman sebangkunya itu. "Hai perkenalkan aku Hayati" sapanya dengan menjulurkan tangannya.
Senyum Aya merekah, ia raih tangan itu, "Hai aku Aya, salam kenal Hayati" diapun tersenyum kepadaku. Dan kami kembali terfokus kepelajaran.
Bel istirahatpun berbunyi, tampak seorang gadis berwajah datar tetapi cantik menghampiri kami.
"Kantin?" tanyanya, dan ternyata dia sedang bertanya kepada Hayati.
"Iya iya bentar. Eh Mon, nih kenalin temen baru kita. Namanya Aya" setelah Hayati memberitahu itu, gadis yang namanya Aya ketahui Mon-Mon itu menatap nya datar, taklama itu tersenyum.
Dia menjulurkan tangannya diatas udara, "Hai. kenalin gue Monica, panggil aja Monic" Aya menerima uluran tangan itu dengan senyuman, "Hai, aku Aya" singkatnya.
Setelah perkenalan singkat kami bertiga, kamipun menuju kantin sekolah, sembari tertawa disepanjang jalan. Sesampainya dikantin masing-masing kami mencari tempat yang pas untuk ditempati, "Nah disana aja" tunjuk Hayati dimeja kedua sebelum meja ketiga pojok. Aya dan Monic mengangguk dan mengikuti langkah Hayati.
"Jadi kita mau makan apa nih?" tanya Hayati setelah kami benar-benar duduk.
Aya dan Monic tampak berpikir keras dan lama, "Lama! Kayak biasa aja deh.... Ya, gue sama Monic suka nasi goreng sini lo coba ya" ujar Hayati sembari berdiri ingin beranjak, "Oke" balas Aya singkat dan membuat Hayati beranjak ingin memesan.
Aya dan Monic saling diam, dari sini Aya bisa mengenali watak teman baru nya ini. Hayati sama halnya dengan nya, tidak bisa diam dan heboh. Sedangkan Monic, dia pendiam dan datar. Sambil menunggu Hayati, Aya memandang seluruh penjuru kantin, hingga dia tak sengaja melihat segerombolan lelaki dari arah pintu, dan membuat Aya membulatkan matanya. Mampus! Lirihnya dalam hati. Secepat mungkin ia menutup wajah dengan kedua tangan mungil nya itu.
Dengan membaca doa perlindungan sesekali Aya mengintip disela-sela jari, "Lo kenapa, Ya? Tanya Monic, mungkin dia menyadari sikap temannya yang aneh itu.
Masih dengan acara tutupan muka, Aya menggeleng sembari cengegesan, Monic menghela nafas kasar. "Ngindarin siapa? Aya semakin cemas mendapati pertanyaan Monic lagi. Dapat ia lihat segerombolan tadi menuju sini, menuju meja pojok sebelah meja nya.
Aya memelas melihat mereka sudah menduduki meja pojok itu, dan beberapa orang tidak mendapat kursi, "Mon gue sama Marka kesini ya" dapat dilihat Monic hanya mengangguk, langsung saja laki-laki yang minta persetujuan Monic duduk disebelah Aya dan temannya Marka itu disebelah Monic.
Menghela nafas panjang, Aya sudah pasrah dengan keadaan ini. Taklama itu Hayati datang dengan nampan berisi nasi goreng kami. "Eh, Aya kenapa Mon? Kok tutup muka segala?" mendengar pertanyaan Hayati, Aya pun menyingkir kan tangan nya dan cengengesan, "Gak apa-apa Hay, hehe".
Aya mengambil nasi gorengnya , baru saja ia ingin menyantapnya di urungkan lagi, "Lah... Lo murid baru? Tanya laki-laki yang disamping Monic, Marka. Aya hanya mengangguk, dan baru saja ia ingin kembali menyantap nasi gorengnya terdengar lagi suara dari arah meja sebelah.
"Eh lo kan yang telat tadi? Dapatkan sekarang lo" Aya pun menoleh ke samping dan melotot, mampus.. Si osis belagu. Batinnya. "Apaan sih lo, ganggu aja!" sungut Aya kesal ke arah pria itu.
Dan lagi, dia menatapku tajam, "Pokoknya nanti lo gue hukum!" mendengar itu Aya memukul bahunya kasar, dia meringis menatap Aya, "Enak aja lo! Main hukum gue. Gak! Gak!!!!"
"Astaga lo berdua kenapa sih?!" tanya Hayati geram, sedangkan Monic menyantap makanan tampan merasa terganggu.
"Nih temen lo, udah telat main kabur aja. Pokoknya lo gue hukum, tengil" ujarnya lagi, mendengar itu Aya menatapnya tajam.
"Gue gak mau! Gue gak tengil. Nyebelin banget sih lo" kata Aya menggebu, ingin sekali ia cakar-cakar pahatan indah didepan nya ini. Dia terkekeh pelan, lagi-lagi Aya terperangah melihat itu, "Bawel banget sih. Gue hukum lo gak berat-berat juga elah!" ujar nya dengan sedikit santai.
Aya mendengus, "Gue gak mau!" ujar Aya menolak, tanpa sadar dia menumpahkan banyak cabe di nasi goreng nya karena kesal dengan osis belagu itu.
Merasa tidak mendapat bantahan, Aya mendongak dan melihat cowok itu menatapnya datar, Aya bingung kenapa lawan bicaranya diam seperti itu.
Menyadari di tatap, cowok itu tersenyum penuh arti, "Lo makan aja dulu, keburu dingin gak enak nanti" ujar nya dan mengambil sendok. Dengan tanpa malu ia menyuapi Aya.
Aya yang melihat perubahan sikap cowok itu pun bingung, ia ragu menerima suapan cowok itu. Tetapi dia lapar, dengan keraguang Aya pun menerima suapan itu. Osis itu tersenyum miring, membuat Aya semakin bingung.
Aya merasa lidahnya terbakar, "Huaaaa.. Kok pedas sih..?" tanya nya sendiri sambil mencari minuman, dia pun melihat air disamping Monic dengan sigap Aya mengambilnya dan meminum nya sampai habis.
"Anjir air minum gue woi" sungut Marka tidak terima air minum nya diambil. Terdengar suara gelak tawa teman-teman Marka melihat itu.
Aya menatap Hayati dengan intens, "Hay.. kok lo banyakin cabe sih?!" rengek Aya yang masih kepedasan.
Hayati menghentikan tawa nya, "Eh Aya, lo gak sadar tadi lo sendiri yang numpahin cabe itu, Hahaha" ujar Hayati di sela-sela tawa nya. Ingin sekali Aya menyuapi Hayati nasi goreng nya itu.
Mendengar jawaban teman nya itu, Aya semakin kesal, "Kenapa lo diem aja sih Hay?! Lo juga Mon!" protes Aya kepada kedua teman baru nya itu.
Monic mengangkat bahu acuh, sedang kan Hayati masih saja dengan tawa nya. Benar-benar teman lucnut. batin Aya.
"Nih minum. Gue tunggu di lapangan" ujar si osis belagu dan memberi air dingin ke Aya. Dengan senang hati Aya menerima nya dan meneguk habis air itu.
Nyebelin sih.. Tapi baik. Batin Aya memuji si osis belagu itu.
Tak bosan ku mengingatkan untuk komen gessss
Hehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksa Is Mine
Teen FictionAnaya Asistha, gadis yang disapa Aya ini akan memasuki sekolah barunya SMA Anggrek. Ia datang terlambat karena sikap cerobohnya sendiri. Aksa Reyfann, Ketua Osis di SMA Anggrek. Ketua Osis yang menjunjung kedisplinan aturan sekolah. Hingga saat itu...