Matahari telah menampakkan sinar nya yang indah. Sinar yang memancarkan cahaya terang. Tetapi, tiga gadis yang seranjang itu masih belum melihatkan tanda-tanda mereka akan bangun.
Monic yang biasa bangun terlebih dahulu pun ikut-ikutan bangun siang. Sedangkan jam sudah menunjukkan pukul 06:35, terlihat masih lama. Tetapi itu tidak cukup bagi seorang gadis untuk menyiapkan dirinya.
Hingga satu dari mereka terbangun duluan, mengucek mata dengan lemah. Terlihat tidak niat sekali untuk bangun. Entah apa yang membuat mereka hari ini tidur seakan nyenyak sekali.
Ia pun mengambil jam weker berbentuk minions itu disampingnya, seketika itu dia melotot, "Anjir! Udah mau jam tujuh," ujar nya, dan menoleh ke arah samping melihat kedua temannya yang masih dialam mimpi, "Aya! Hayati! Bangun woi." teriak nya dan menyimpan jam itu dengan kasar.
Tidak ada pergerakkan yang Monic lihat dari kedua kebo ini, ia pun berdecih, "Terserah lo berdua dah." ujar nya lagi. Monic pun memilih untuk beranjak terlebih dahulu dan membersihkan dirinya.
***
"Kalian simpan berkas ini diruang osis, jangan sampai salah tempat. Simpan dilemari dekat meja gue, jangan ke lain. Ngerti?" ucap tegas Aksa kepada anggota osisnya.
Aida dan Umul mengangguk patuh, "Siap kak. Kita pamit ke ruang osis dulu kak." pamit Aida. Aksa pun hanya mengangguk dan pergi dari lapangan meninggalkan Aksa dan anggota lain yang masih dilapangan.
"Lo nemanin gue lagi dah, ngurus siswa terlambat." ajak Aksa dan memberi kode untuk Arkan mengikutinya ke gerbang sekolah. Arkan pun mengikuti Aksa dari belakang.
Lain halnya yang masih dirumah, jam sudah menunjukkan 06:50. Monic sudah beres membersihkan dirinya, ia menoleh ke arah kasur dan menggeleng saat melihat kedua temannya masih saja tidur.
"Woi! Lo pada mau sekolah kagak sih?! sepuluh menit lagi masuk! Aya! Hayati!" teriak Monic dengan keras, kedua makhluk kebo itu pun terkejut dan langsung berdiri dengan terhuyung sedikit.
Hayati menatap Monic dengan muka bantalnya, "Lo berisik amat sih, Mon! Gue tu masih ngantuk!" sungut Hayati yang masih terhuyung dan tertumpu dimeja lampu Aya.
"Tau ish! Lagi enak-enak nya mimpi, Mon!" rengek Aya yang sudah berhasil mengumpulkan nyawa sepenuhnya.
Monic mendengus, "Serah lo berdua, gua mau berangkat duluan kalau gitu." sahut Monic dan mengambil tas nya.
Melihat itu Aya dan Hayati membulatkan mata nya, setelah itu mereka saling melihat. "Whattt?! Kita telat!" teriak mereka berdua secara bersamaan dan berlari menuju kamar mandi. Hayati berlari dikamar kosong disebelah kamar Aya, sedangkan Aya dengan kamar mandi dikamarnya sendiri.
Selang beberapa menit mereka sudah keluar dari kamar dan sudah membersihkan diri. Aya dan Hayati pun turun dan melihat Monic dimeja makan. Mereka terkejut, mereka mengira Monic sudah terlebih dahulu berangkat.
"Lah.. Bukan nya lu udah berangkat, Mon? Tanya Hayati dan berjalan menuju meja makan.
Monic berdiri, "Gak mungkin gue ninggalin lo berdua. Udah yuk berangkat! Lo gak mau kan, Ya dilabrak Aksa lagi." ujar nya dan mengambil tas dan berjalan terlebih dahulu.
Mendengar itu pun Aya membulatkan mata dan mengikuti Monic dengan tergesa, "Yok Mon! Yok!" sahutnya.
Hayati yang ditinggalkan pun ikut dengan menghentakkan kakinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksa Is Mine
Teen FictionAnaya Asistha, gadis yang disapa Aya ini akan memasuki sekolah barunya SMA Anggrek. Ia datang terlambat karena sikap cerobohnya sendiri. Aksa Reyfann, Ketua Osis di SMA Anggrek. Ketua Osis yang menjunjung kedisplinan aturan sekolah. Hingga saat itu...