ToS - 1

4.5K 259 31
                                    

“Hyunjin cinta sama kamu, Jeong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Hyunjin cinta sama kamu, Jeong.

“Kak, cinta itu apa, sih?”

***

Jakarta, 06.25 WIB

“Sekarang kakak nggak bisa jaga Arvin lagi, karena kakak udah lulus. Arvin baik-baik ya di sekolah,” ujar Woojin sedih.

Jeongin terlihat sangat sedih saat teringat kakaknya tak lagi satu sekolah dengannya, kini Woojin sudah lulus jadi kurang bisa memantau keadaan adiknya disekolah.

“Nggak apa-apa kok, kak. Masih ada Fajri yang bisa jaga Arvin nanti,” ucap Jeongin menenangkan kakaknya.

“Yaudah, kakak pergi dulu, ya? Nanti pulang sekolah kakak jemput, oke?” Woojin pun berpamitan.

“Dah, kak!!!” Jeongin melambaikan tangannya imut ke arah kakaknya yang lama kelamaan pergi meninggalkan ia sendiri di depan gerbang sekolahnya.

Jeongin berbalik, ada sedikit rasa takut di hatinya. Pasalnya, ini kali pertama Jeongin masuk ke area sekolah sendiri tanpa kakaknya. Beberapa murid yang berlalu pun ada yang berbisik-bisik, menatapnya sinis, menertawainya, dan ada beberapa cewek yang terlihat kegirangan melihat Jeongin.

Ia berlalu melewati semua murid itu dengan langkah yang cepat, kepalanya menunduk tak berani memandang kedepan. Akibat kepalanya terlalu menunduk, Jeongin malah tak sengaja menabrak dada seorang murid.

Bugh!

Jeongin tersentak, ia bergegas mengangkat kepalanya. Walaupun rasa takutnya melebihi rasa penasarannya.

Wajah laki-laki tampan berbibir tebal tepat berada di depan wajah Jeongin, ia sangat mengenal murid yang satu ini. Ia, Aksa Hyunjin Alvaro. Murid paling populer di sekolah karena kenakalannya yang tidak pernah memakai seragam sekolah dengan benar dan selalu melanggar peraturan di sekolah.

Jeongin memang murid yang culun, cupu, dan tidak tau apa-apa. Tapi ini sebuah pengecualian, kepopuleran Hyunjin terlalu hebat hingga murid yang terkenal paling polos di sekolah pun mampu mengenalnya.

“Arvin!!!” Seseorang meneriaki namanya. Jeongin tak mendengar, matanya masih tertuju pada murid yang ia tabrak beberapa detik yang lalu.

“Vin! Lo nga—” “Vin! Woy Vin! Sadar weh!” teriak Seungmin. Ia mengguncang bahu Jeongin supaya sahabatnya itu tersadar dari lamunannya.

Seungmin Al Fajri, sahabat baik Jeongin sejak SD. Fajri lah selama ini yang memberi tahu apapun yang tidak Jeongin tahu, dan selalu menjaga Jeongin dari berbagai cemoohan yang dilontarkan para murid karena kepolosan dan keculunan Jeongin.

TURN! or STRAIGHT? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang