ToS - 14

1K 107 11
                                    

“Kak?”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Kak?”

“Kenapa kakak bawa Jeongin ke gudang? Nanti kak Hyunjin nyariin,” tanya Jeongin takut.

“Udah diem aja,  jangan berisik,” jawab Jaemin.

“Tapi kak—” Jaemin segera membungkam mulut Jeongin saat mendengar suara Hyunjin dan teman-teman yang meneriaki nama Jeongin.

“Jeongin! Lo dimana?! Jeong!” teriakan Hyunjin terdengar sampai ke dalam gudang. Untung saja Jaemin membungkam mulut Jeongin jadi kecil kemungkinan Jeongin akan berteriak memanggil Hyunjin.

Jeongin mencoba melepas tangan Jaemin dari mulutnya, tapi selalu gagal. Hingga akhirnya bohlam lampu keluar dari kepala Jeongin. Ia menggigit tangan Jaemin dan berteriak memanggil Hyunjin.

“Kak— hmph!” Jaemin membungkam kembali mulut Jeongin.

“Gue bilang diem! Sekali lo teriak lagi, gue bikin lo nggak bisa ketemu lagi sama Hyunjin. Ngerti?!” ancam Jaemin, sukses membuat Jeongin semakin menciut.

Jeongin terdiam, lama sekali terdiam bahkan tidak memberontak sekalipun. Ia tidak ingin kehilangan Hyunjin, jadilah dia terpaksa untuk diam.

Dirasa tidak memberontak, Jaemin melepaskan tangannya dari mulut Jeongin.

Jaemin menatap Jeongin sebentar. Lalu mendekatkan wajahnya dengan Jeongin.

“Jeong, maafin kakak. Kakak harus lakuin ini,” ujar Jaemin, lantas memcium Jeongin tepat di bibirnya.

Tentu saja Jeongin sangat terkejut, bisa-bisanya Jaemin menciumnya.

Sedikit geli memang, Jeongin mendorong tubuh Jaemin sekuat mungkin.

Jaemin terdorong kebelakang. Jeongin mengusap bibirnya kasar.

“Kakak apa-apaan, sih?! Cium-cium Jeongin?! Geli tau nggak, kak!” marah Jeongin. Ia segera berlari menuju pintu gudang dan membukanya.

Jeongin berlari menyusul Hyunjin yang masih tak jauh dari gudang. Jeongin berlari dan memeluk Hyunjin dari belakang, Hyunjin tentu terkejut.

“Jeong? Kenapa? Kamu dari mana aja? Kita semua cariin kamu, loh!” tanya Hyunjin.

“Gue bawa, kenapa?” sahut Jaemin sembari berjalan mendekati Hyunjin juga teman-temannya.

“Sialan! Lo apain dia?!” tanya Hyunjin dengan nada membentak.

“Nggak gue apa-apain,” jawab Jaemin santai.

“Bohong, kak! Kak Jaemin tadi cium Jeongin, geli tau!” sergah Jeongin.

“Jeongin, Jeongin. Yang dibilang sama Jeongin bener, loh,” ujar Jaemin masih dengan nada santai.

“Jaemin!” Hyunjin hendak berlari mendekati Jaemin tapi ditahan oleh Bangchan.

TURN! or STRAIGHT? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang