ToS - 5

1.5K 174 17
                                    

Kartun, adalah acara kesukaan Jeongin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kartun, adalah acara kesukaan Jeongin. Tawa Jeongin selalu terdengar saat melihat adegan lucu di kartun yang ia lihat.

Woojin turun dari lantai dua, melihat Jeongin tengah asik menonton televisi dengan kripik jagung di tangannya. Woojin berhenti di tengah tangga. Sesekali melihat Jeongin tertawa senang, membuat Woojin takut untuk bertanya suatu hal yang mungkin Jeongin sangat tahu.

Woojin melanjutkan langkahnya lagi dan menghampiri Jeongin yang ada di ruang keluarga. Woojin fokus menatap adiknya yang terus fokus pada televisinya.

“Dek,” panggil Woojin.

“Ya, kak?” jawab Jeongin.

“Tadi yang di NcD itu Aksa, ya?” tanya Woojin hati-hati.

Jeongin terdiam, Woojin menjadi khawatir. Wajah Jeongin pucat pasi, terlihat jelas ia sedang ketakutan mendengar nama yang di sebut Woojin baru saja.

“E-enggak usah dijawab juga nggak apa-apa kok, dek. Kakak cuma tanya aja, hehe...” Woojin mencoba fokus pada televisi.

Woojin melihat melalui ekor matanya, terlihat jelas wajah Jeongin yang kini berubah sedih.

Jeongin tertunduk, raut wajahnya sedih.

“Dek, kakak nggak bermaksud bikin kamu mengingat kejadian waktu itu. Kakak penasaran aja, dia itu benar Aksa Hyunjin apa bukan, ternyata emang bener.”

Tersirat kejadian masa lalu di otak Jeongin, saat dimana ia dibully habis-habisan oleh Hyunjin dan dilihat banyak murid di sekolah saat ia masih SMP.

Saat itu ia dibully oleh 3 teman Hyunjin juga. Tentu saja bukan Bangchan ataupun Changbin, apalagi Minho. Waktu itu teman Hyunjin adalah murid yang termasuk murid paling nakal disekolah. Baejin, Jaemin, dan Eric.

Jeongin tidak tahu kenapa waktu itu Hyunjin berubah 180 derajat. Dulu Hyunjin adalah orang yang paling baik kepada Jeongin, tapi tiba-tiba  saja berubah menjadi orang yang paling jahat kepada Jeongin.

Ia tahu, waktu itu ia memang tidak seperti anak SMP pada umunya. Tapi kenapa tiba-tiba Hyunjin begitu berbeda semenjak beberapa hari tidak hadir di sekolah.

***

“Woy culun! Kesini lo!” teriak Hyunjin.

Jeongin tak mau melangkah sedikitpun, ia tahu ia akan dibully lagi oleh Hyunjin dan tiga teman berandalnya.

“Ric, tarik dia kesini!” perintah Hyunjin.

Eric berjalan mendekati Jeongin, lantas menarik lengan Jeongin dengan kasar lalu mendorong Jeongin hingga ia tersungkur tepat di depan kaki Hyunjin.

TURN! or STRAIGHT? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang