TURN! or STRAIGHT? [END]

ToS - 15

“Kak Hyunjin!” panggil Jeongin. Hyunjin mengangkat kepalanya dan mengahadap Jeongin, lantas tersenyum.

“Sini duduk!”
“Woy minggir, lo!” seru Hyunjin mengusir Minho dari kursi di sampingnya.

Minho pun berdiri dan duduk di kursi yang ada di sebelah Changbin. Jeongin pun duduk di kursi samping Hyunjin, Seungmin hanya mengikuti dan duduk di sebelah Jeongin.

“Oh iya, nanti pulang bareng kakak lagi, ya?” pinta Hyunjin. Jeongin mengangguk.

“Ehem! Gas pol terus!” seru Minho, berhasil menarik perhatian Hyunjin dan Jeongin.

“Cie! Iri!” seru Hyunjin membalas.

***

Rencana pertama gagal, Jaemin mencoba memikirkan rencana baru agar ia bisa terus mendekati Jeongin.

Jam sudah menunjukkan saatnya pulang, Jeongin berdiri diam di dekat parkiran motor. Jaemin mendekatinya.

“Jeongin, pulang bareng kakak, yuk!” ajak Jaemin.

Jeongin melihat ke arah Jaemin, lantas berkata, “Jeongin pulang sama kak Hyunjin. Maaf ya, kak. Jeongin pulang dulu!” Jeongin naik ke motor Hyunjin dan memakai helmnya, mereka berdua segera menjauh meninggalkan Jaemin dengan ekspresi kecutnya.

“Ngapain lo? Ditekuk gitu tuh muka?” sahut seseorang yang tiba-tiba saja sudah berada di boncengan Jaemin.

“Sialan! Lo lagi, lo lagi ngagetin mulu kerjaannya! Ngapain, sih? Turun nggak?!”

“Udahlah daripada nganterin Jeongin pulang mending nganterin gue aja,” ujar Jeno santai.

“Aduh! Turun!” teriak Jaemin.

“Udah buruan jalan, nggak usah banyak omong!”

Dengan terpaksa Jaemin pulang mengantarkan si Jeno.

Rencana kedua? Gagal.

Keesokan harinya, Jaemin berangkat lebih awal. Ia sengaja untuk pergi lebih awal karena ingin menjemput Jeongin.

Ciitt

Motornya berhenti tepat di dipan Jeongin yang sedang berdiri di depan gerbang.

“Jeongin, yuk berangkat sama kakak,” ajak Jaemin.

“Em...”

Terdengar suara motor keluar dari halaman rumah Jeongin.

“Jeongin berangkat sama Kak Woojin, duluan ya, kak!” pamit Jeongin.