2- Hukuman?

2K 78 3
                                    

#Happy Reading#

Masa orientasi siswa atau yang biasa disebut MOS itu kini sudah berakhir.

Pagi-pagi sekali Mora beserta keluarganya, sudah berada di meja makan. Mereka sarapan dengan penuh khidmat, tidak ada percakapan diantara mereka selama makan.

"Dek, lo mau berangkat sama siapa?" tanya Azka pada Mora, memecahkan keheningan antara mereka.

"Sama lo, bang Arka aja deh," jawabnya.

"Oke,"

10 menit berlalu, mereka semua sudah selesai dengan sarapannya.

"Yuk," seru Arka.

Mora mengerutkan dahinya, "Ngapain?"

"Nguras air laut! Ya sekolah lah pinter!" geram Azka pada adik perempuannya itu.

"Apa gak kepagian bang?" tanya Mora.

"Gue sama Azka anak organisasi, kalo lo lupa." ujar Arka menimpali.

"Ya udah Mi, Pi. Arka, Azka, sama Mora pamit ya, Assalamualaikum," pamit Arka yang diangguki keduanya, tak lupa ketiganya mencium punggung tangan Daniel dan Sarah.

"Hati-hati ya, belajar yang bener." pesan Sarah pada ketiga anaknya itu.

"Lo yang bawa mobil ya, Az." ucap Arka pada Azka, setelah sampai di depan rumah, tepatnya di garasi.

"Kok gue?" protes Azka tak terima.

"Ya kan berangkatnya pake mobil gue, masa gue juga sih yang nyopirin kalian berdua." timpal Arka bersedekap dada.

"Ya kan lo abang, gimana sih?!" protes Azka masih tak terima.

"Ya tapi kan–" perkataan Arka terhenti, karena berhasil dipotong oleh Mora.

"Udah, biar Mora aja yang nyetir kalo gitu." ucap Mora pada kedua Abangnya itu.

"Gak! Gue gak mau masuk rumah sakit." ujar Azka pada Mora tak terima.

Mora memutar kedua bola matanya malas, "Abang lupa? Mora kan udah bisa nyetir mobil, lancar lagi."

"Tapi kan sama aja, Lo belum punya SIM kan?" tanya Azka.

"Ya udah, sebagai abang gue ngalah," kata Arka dan langsung berjalan menuju pintu kemudi mobil panoramic sunroof berwarna merah tersebut, dan diikuti Mora dan Azka dibelakangnya.

"Buka dong atapnya, biar kegantengan gue makin keliatan," ucap Azka setelah mereka bertiga berada dalam mobil.

Mora memutar kedua bola matanya malas.

Langsung saja atap mobil itu terbuka, sembari berjalan dengan kecepatan sedang.

***

Saat baru tiba di sekolah dan baru saja memakirkan mobil panoramic sunroof milik Arka, sudah banyak siswi yang meneriaki nama Arka dan Azka seperti biasanya.

Arka tidak menanggapi, dan terus berjalan dengan menggendong tasnya di bahu sebelah kanan. Sementara Azka berjalan sembari memberikan ciuman dari jarak jauh kepada fans-fansnya itu.

Kakak Kelas [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang