#Happy Reading#
Suasana kelas XI IPA 5 pagi ini sangatlah gaduh, walaupun bel masuk sudah berbunyi 5 menit yang lalu. Alasannya karena guru yang harusnya mengajar pada jam pertama hari ini belum juga datang.Terlihat di pojok kanan kelas ada segerombolan 3 lelaki yang sedang sibuk dengan kegiatannya, apalagi jika bukan bermain game. 3 lelaki itu antara lain; Varo, Satya, juga Bian.
Farel yang juga sibuk sendiri dengan aktivitasnya; mendengarkan musik menggunakan earphone sembari memejamkan mata. Segerombol perempuan yang sibuk membicarakan perihal; makeup, lelaki idaman, fashion. Segerombol lelaki yang mengadakan konser dadakan di kelas. Serta seorang gadis dengan rambut yang dikepang dua tengah asik membaca novel.
"DUDUK DI TEMPAT KALIAN MASING-MASING!" teriakan itu membuat semua murid yang ada di kelas itu kocar-kacir dibuatnya.
Setelah semua murid diam ditempat duduknya masing-masing, Pak Tono salah selaku guru matematika memulai ucapannya kembali. "Kalian ini! Apa tidak bisa sehari saja diam?! Tidak gaduh?! Tidak membuat ulah?!"
"Gak bisa lah pak. Kalo diem berarti kita mati." celetuk Satya yang langsung dihadiahi tawa seisi kelas.
"Sudah-sudah!" semua penghuni kelas diam dibuatnya.
"Farel! Kamu ini ketua kelas coba kasih contoh yang baik, jangan asik dengerin musik. Ririn! Kamu juga boleh hobi membaca, tapi jangan terlalu terbawa suasana dalam buku, sampai-sampai tidak menyadari keadaan sekitar. Varo, Bian, Satya bahasa di planet apa yang kalian sebutkan tadi? Pertanyaan untuk kalian semua! Ini kelas atau pasar?!" omel Pak Tono panjang lebar yang membuat semua penghuni kelas ciut dibuatnya.
Pak Tono menghela nafasnya sebelum berbicara kembali, "Minggu depan bapak tidak bisa mengajar. Bapak mau cuti melahirkan,"
Ucapan Pak Tono barusan sukses membuat seisi kelas gaduh kembali.
"Wah wah wah."
"Bapak mau cuti melahirkan? Yang bener aja pak."
"Salah body bor."
"Pergaulan bebas ini mah."
Dan masih banyak lagi celetukan murid lainnya.
"Sudah-sudah!"
"Maksud bapak ini, yang mau melahirkan itu istri bapak, bukan bapak." semua penghuni kelas hanya ber-Oh ria menanggapinya.
Tak lama keributan dimulai lagi, semua murid kelas XI IPA 5 bersorak-sorai senang.
"DIAM!"
"Semoga calon anak bapak nantinya mirip saya ya Pak. Ganteng, sholeh, and smart." celoteh Satya merapikan kerah seragamnya percaya diri, yang disambut ledekan para temannya.
"Yang jelas kalo nanti anak bapak itu laki-laki, bapak gak mau nantinya kayak kamu, yang hobinya mainin perasaan perempuan." Satya kembali dipojokkan oleh teman sekelasnya juga guru matematikanya.
***
Mora kini sedang berjalan sendirian menuju kelasnya, banyak sekali pertanyaan yang hinggap di kepalanya. Tadi saat selesai mengisi perutnya di kantin bersama ketiga temannya, Mora ke toilet terlebih dahulu membiarkan ketiga temannya meninggalkannya ke kelas.
Namun, setelah selesai dengan kegiatannya. Ia tidak sengaja melihat dua orang yang dikenalinya sedang berbicara di dekat ruang OSIS.
Entah apa yang merasuki tubuh Mora, hingga ia memberanikan dirinya untuk menguping pembicaraan kedua orang yang dikenalinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak Kelas [HIATUS]
Teen FictionAttention! Cerita ini murni aku buat sendiri dari otak aku. Jadi kalau ada kesamaan sama cerita lain, itu ketidak sengajaan yaa. Terima kasih! Seorang gadis cantik ini diberi hukuman oleh seniornya, karena telat pada hari MOS pertamanya. Hukuman te...