7- Jalan Sama Revan

1.4K 50 3
                                    

Keempat remaja lelaki yang memakai kaos lengan pendek serta celana training tengah duduk di salah satu kursi panjang yang ada di taman kota dengan keringat yang bercucuran dari kulit kepala hingga leher keempatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keempat remaja lelaki yang memakai kaos lengan pendek serta celana training tengah duduk di salah satu kursi panjang yang ada di taman kota dengan keringat yang bercucuran dari kulit kepala hingga leher keempatnya.

Mereka ialah Varo, Farel, Satya, dan Bian. Setelah lelah jogging kurang lebih 7 putaran mengelilingi taman kota yang cukup luas, mereka berempat memutuskan untuk beristirahat terlebih dahulu.

Di tengah ramainya orang yang berolahraga, mata Varo terhenti ke satu titik dimana terdapat 2 orang yang tengah tertawa ria, entah guyonan apa yang keduanya bahas.

Satya melirik Varo yang sedari tadi hanya diam, mata Satya mengikuti arah pandang Varo. "Eh itu bukannya si ketos belagu ye?" tunjuk Satya pada 2 orang yang tengah tertawa ria itu.

Farel dan Bian sontak menoleh bersamaan. Bian mengangguk setelah melihat apa yang ditunjukkan oleh temannya, "Tapi dia sama cewek, siapa noh?"

Satya menjitak tepat di kening Bian, "Ya doinya lah g*bl*k! Pake nanya lagi lo!"

"Tau?" tanya Farel singkat yang membuat Satya mengerutkan keningnya bingung.

"Lo tau?" Farel bertanya lagi yang membuat Satya semakin frustasi dibuatnya, "Lo ngomong apa sih Rel? Gue gak ngerti! Kalo ngomong jangan setengah-setengah dah!" adu Satya pada sikap sahabatnya yang satu ini.

Farel menghembuskan nafasnya pelan, "Lo tau darimana kalo tuh cewek yang lagi sama Revan pacar dia?"

Satya menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal. "Ya gue–nebak aja gitu," diakhiri tawa renyahnya.

Bian membalas menjitak kening Satya, "G*bl*k!" Satya menatap Bian dengan raut wajah meminta penjelasan. "Sakit anjir! Gak abis pikir gue sama lo!"

Varo tidak memedulikan keributan yang dibuat temannya. Ia bangkit dari duduknya dan sedikit berlari meninggalkan ketiga temannya yang menatapnya bingung, "Heh, Ro! Lo mau kemana?!" tanya Bian dengan sedikit berteriak.

"Balik." jawab yang ditanya tadi.

"Gue ikut!" Bian berlari mengejar Varo disusul Farel dan Satya dibelakangnya.

Setelah berjalan kaki kurang lebih 30 menit dari taman kota, ketiga teman Varo memilih untuk mampir ke rumah Varo. Dan sekarang 4 sekawan itu tengah bermain playstation di kamar cowok itu dengan segala macam umpatan yang mereka keluarkan.

"Anj*ng! Males gue!" umpat Satya kesal melempar ps Varo sembarang arah saat tau bahwa ia kalah dalam permainan.

"B*ngs*t!" Ps gue kampret!" Varo menatap tajam Satya saat tahu nasib ps nya. Yang ditatap seperti itu hanya memasang wajah tanpa dosanya.

Setengah jam berlalu, permainan di menangkan oleh sang tuan rumah. "Sat, urusan kita belum selesai."

"Siap bos! Nanti gue gantiin, tapi ngebon boleh kan?" ujar Satya yang langsung disambut tawa ketiga sahabatnya.

Kakak Kelas [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang