#Happy Reading#
Hari ini adalah hari Sabtu, dimana terdapat seorang gadis cantik di dalam kamar bercat putih pastel yang kini masih setia memejamkan matanya di ranjang size king milik gadis tersebut.
Ia membuka matanya perlahan, menarik selimut yang menutupi tubuhnya. Ia berjalan menuju jendela kamarnya, menarik tirai jendela tersebut.
Ia melihat jam dinding yang terdapat di kamarnya, jam 07.20. Bukannya ia termasuk orang yang pemalas baru bangun pada jam segini, gadis itu terbangun pada jam 04.40 untuk melaksanakan sholat shubuh, sebagaimana kewajibannya sebagai seorang muslim. Lalu, melanjutkan tidurnya karena merasa masih mengantuk.
Yap, gadis cantik tersebut adalah Mora. Hari ini hari Sabtu, dimana seharusnya Mora bersekolah. Namun karena hari ini adalah tanggal merah, jadi yayasan SMA Gemilang meliburkannya.
Ia memutuskan untuk mandi. Tidak butuh waktu lama hanya 15 menit, ia sudah siap dengan pakaiannya, pakaian yang akan ia kenakan untuk pergi bermain bersama Sherly, Syaza juga Kinar.
Mora memegang perut datarnya, ia merasa lapar dan memutuskan untuk pergi ke ruang makan. Di ruang makan hanya ada Bi Marni yang tengah membereskan beberapa piring dan gelas kotor yang Mora yakini itu adalah bekas kedua orangtuanya dan kedua kakak kembarnya.
Ia mendaratkan bokongnya di salah kursi yang ada di meja makan. Bi Marni tersenyum ramah, dibalas senyuman manis Mora.
"Eh Non, udah bangun." katanya kepada Mora.
Mora tersenyum, menganggukan kepalanya.
"Wah..nasi goreng seafood asik," ucap Mora girang setelah melihat apa yang tersaji di meja makan.
Bi Marni terkekeh geli mendengar tawa girang anak majikannya, "Bentar ya Non, Bibi siapin dulu."
Setelah membaca doa makan dalam hati, ia mulai melahap se sendok nasi goreng seafood kesukaannya. Mora meminum se tengah gelas air, saat menu sarapannya sudah habis ia makan.
Mora berdeham. "Bi, bang Arka sama bang Azka mana?", tanyanya dengan melihat sekeliling ruangan.
"Katanya pengen lari di taman komplek Non." jawab Bi Marni membalas pertanyaan majikannya.
Mora mengangguk singkat, ia memutuskan untuk pergi ke kamarnya.
Ia melihat jam dinding yang terdapat di kamarnya, jam 08.10. Masih lama, pikirnya. Mora memutuskan untuk menonton drama korea yang sudah ia download di laptopnya.
Tidak terasa, sudah pukul 09.30. Ia memutuskan untuk berdandan se sedikit yang ia ingin. Hanya memakai bedak tabur dan lipbalm agar bibirnya terlihat tidak pucat. Ya, ia memang tipikal orang yang tidak semena-mena, ia ingin terlihat apa adanya dan natural. Terbukti dengan sekarang ini, wajahnya terlihat cantik dan natural, walaupun tidak menggunakan make up secara berlebih.
Pilihannya kali ini jatuh kepada T-shirt hitam, yang dipadukan dengan blezer berwarna navy dengan motif daun, dan jeans berwarna light blue, serta sneakers putih.
Ia langsung menuruni anak tangga dan keluar dari depan rumahnya. Ia berjalan menuju pos satpam yang ada dekat dengan pagar rumahnya.
"Pagi Pak Supri!" panggilnya pada sopir pribadi keluarganya dengan lantang.
Pak Supri mengelus dadanya, ia kaget dengan teriakan anak majikannya itu. "Pagi Non,"
Mora menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal, "Anterin Mora ke mall ya Pak, nanti Mora kasih tau mall nya yang mana."

KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak Kelas [HIATUS]
Teen FictionAttention! Cerita ini murni aku buat sendiri dari otak aku. Jadi kalau ada kesamaan sama cerita lain, itu ketidak sengajaan yaa. Terima kasih! Seorang gadis cantik ini diberi hukuman oleh seniornya, karena telat pada hari MOS pertamanya. Hukuman te...