Seorang gadis cantik dengan rambut terurai dan dibaluti kaus warna pink serta celana pendek selutut yang dipakainya, tengah duduk di kursi balkon kamarnya. Gadis itu tengah memainkan ukulelenya sembari menyanyikan lagu rumpang milik Nadin Amizah. Tak lupa rambut panjang hitamnya yang bergerak kesana kemari karena tertiup angin.
Rumpang - Nadin Amizah🎶
Pagi tadi aku masih menangis...
Ada rasa yang tak kunjung mati
Ada seseorang diatasku
Menahan semua rasa maluSempat ku berpikir masih bermimpi
Dua empat tujuh tanpa henti
Matahari dan bulan saksinya
Ada rasa yang tak mau hilang...Aku takut sepi tapi yang lain tak berarti
Katanya mimpiku kan terwujud
Mereka lupa tentang mimpi buruk
Tentang kata maaf sayang aku harus pergi...Sudah ku ucap semua pinta
Sebelum ku memejamkan mata
Tapi selalu saja kamu tetap harus pergi...Sempat ku berpikir masih bermimpi
Bertahun berlanjut tanpa henti
Kulitmu yang memudar saksinya
Tetap rasaku tak pernah hilang...Aku takut sepi tapi yang lain tak berarti
Katanya mimpiku kan terwujud
Mereka lupa tentang mimpi buruk...
Tentang kata maaf sayang aku harus pergiSudah ku ucap semua pinta
Sebelum ku memejamkan mata
Tapi selalu saja kamu tetap harus pergiBanyak yang tak ku ahli
Begitu pula menyambut mu pergi...
Banyak yang tak ku ahli
Begitu pula menyambut mu pergiBanyak yang tak ku ahli...
Begitu pula menyambut mu tak kembali
Katanya mimpiku akan terwujud
Mereka berbohong mimpiku tetap semuSetelah Syaza, Kinar juga Sherly pamit untuk pulang ke rumah masing-masing. Mora mengantarkan ketiganya sampai depan pagar rumahnya. Lalu, Mora balik ke kamarnya dan membaringkan dirinya di ranjang miliknya. Matanya tak sengaja menangkap salah sebuah alat musik petik, yap ukulele. Ia mengisi waktu luangnya untuk memainkan ukulelenya yang sudah lama ia tak mainkan.
Gadis yang baru saja menyelesaikan kegiatannya itu --Mora, kini berjalan menuju meja nakasnya, tak lama terdengar suara notifikasi masuk dari ponselnya.
Saat ingin mengambil ponsel tersebut, suara dering ponselnya sudah lebih dulu terdengar, kontak dengan nama 'mami' itu. Segera ia menerima panggilan tersebut.
"Assalamualaikum, halo." ucap seseorang di seberang sana --Sarah.
"Waalaikumsalam, iya Mi ada apa?"
"Sayang, kamu siapin dress yang bagus ya. Kita mau ke acara kolega bisnis Mami nanti malem,"
Mora membuang nafasnya pelan, ia tidak ingin mengikuti acara-acara seperti itu, bukannya diajak malah ditelantarkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak Kelas [HIATUS]
Teen FictionAttention! Cerita ini murni aku buat sendiri dari otak aku. Jadi kalau ada kesamaan sama cerita lain, itu ketidak sengajaan yaa. Terima kasih! Seorang gadis cantik ini diberi hukuman oleh seniornya, karena telat pada hari MOS pertamanya. Hukuman te...