3- Mulai Belajar Bareng

1.7K 68 2
                                    

#Happy Reading#

Revan memakirkan motor ninja merah miliknya di depan sebuah salah satu caffetaria di Jakarta. Disusul Varo dan Aldo di belakangnya.

Setelahnya, mereka berempat masuk ke dalam caffe tersebut. Suasana yang tidak terlalu ramai, memudahkan mereka untuk mendapatkan tempat duduk.

Tempat mereka saat ini adalah Rooftop yang memang ada di caffe tersebut. Revan memanggil salah waiters caffe itu.

"Kalian mau mesen apa?" tanya Revan pada ketiganya.

"Gue expresso satu," jawab Aldo.

"Gue capuccino satu," kini giliran Varo yang menjawab.

"Gue– em–caramel macchiato aja satu,"

"Mbak. Saya pesen expresso satu, caramel macchiato satu, capuccino nya dua ya," ucap Revan pada waiters wanita itu.

Setelah Revan mengucapkan pesanannya, waiters wanita itu pergi dari hadapan mereka berempat.

"Rev," panggil Mora pada Revan, tepatnya seperti bisikan.

Revan menengadahkan kepalanya ke samping, karena posisinya yang ada di sebelah Mora. 

"Gimana? Udah bisa di mulai belum?" tanya Mora dengan kedua alis yang terangkat.

"Mulai aja," jawabnya.

"Ekhm," Dehaman Mora mampu membuat Aldo gelagapan, pasalnya ia sedari tadi memandang Mora dengan sangat intens. Sedang Varo yang sedari tadi serius dengan ponselnya, kini meletakan ponselnya kembali ke dalam saku bajunya.

"Can you listen to me?" tanya Mora sebelum memulai pembelajarannya kali ini.

"Yes. Sorry," maaf Aldo pada Mora.

Mora membuang nafasnya pelan, "Oke. Nama gue Amoura, biasa dipanggil Mora," ucapnya memperkenalkan diri.

"Kalo dipanggil sayang boleh gak?" tanya Aldo dengan jurus jitu playboy yang dimilikinya.

Revan memelototi Aldo tajam, "Gue sumpel mulut lo!"

Aldo yang dipelototi seperti itu, hanya cengengesan membalasnya.

"Gue Elvaro. Panggil aja Varo," ucap Varo membuka suara.

"Gue Aldo,"

Mereka bertiga mulai dengan kegiatannya. Aldo dan Varo sudah mengeluarkan beberapa buku dari dalam tas mereka, yang akan digunakan untuk belajar tentunya. Revan tidak mengikutinya, ia hanya mengawasinya jika saja Aldo atau mungkin Varo bertingkah yang macam-macam pada Mora.

Saat Varo sedang fokus dengan apa yang dijelaskan Mora. Berbanding terbalik dengan Aldo, mata ia tidak luput untuk memandang gadis di hadapannya kini. 

"Mata oy mata!" ketus Revan pada Aldo.

Aldo hanya menyengir kuda membalasnya.

Hingga pada akhirnya, seorang waiters wanita datang membawa pesanan yang tadi di pesan oleh Revan dan menyimpannya di meja yang mereka duduki saat ini.

Kakak Kelas [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang