6. The Real Nightmares

907 114 4
                                    

Ramuan adalah kelas terakhir Draco hari Senin ini. Dia sudah lelah hari ini, dan dia hampir tidak memerhatikan penjelasan Ramuan Wolfsbane dari Slughorn. Sabtu lalu persidangannya cukup berjalan lancar, dan putusan telah diberikan kepadanya. Menurutnya itu tidak terlalu baik, tapi itu juga mungkin bisa berakhir dengan lebih buruk. Dia tidak ingin berbicara atau melihat siapa pun setelah dia kembali ke Hogwarts, bahkan Theo yang sudah mengganggunya dengan banyak pertanyaan setelah dia kembali.

Granger? Dia terus mencuri pandang padanya seharian ini. Sungguh tidak beruntungnya mengingat dia dan Granger hampir selalu ada di kelas yang sama. Tidak banyak dari tahun ke tujuh yang mau mengambil kelas tambahan seperti Arithmancy dan Rune Kuno untuk pelajaran mereka. Tapi, walau mereka terus ada dalam kelas yang sama seharian ini, Draco belum berbicara sama sekali pada Granger tentang permasalahan mereka yang lalu.

Kelas Ramuan baru saja selesai dengan Professor Slughorn yang memberikan mereka tugas essai tentang 'Efek dan Kegunaan Ramuan Wolfsbane'  sepanjang setengah meter yang harus dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya. Draco membereskan buku, perkamen, pena bulu, serta bebera peralatannya. Dia ingin beristirahat sejenak di asramanya sebelum makan malam tiba.

Tas ada di pundaknya, dan dia melangkah sendirian di tengah lorong yang gelap. Ruang kelas Ramuan sendiri tidak jauh dari dari Ruang Rekreasi Asrama Slytherin. Dia begitu lelah, dan entah sudah berapa kali kalimat itu terulang dalam pikirannya.

Draco sedikit menengok setelah dia sadar hawa dia tidak benar-benar sendirian berjalan di sana. Dia sapat melihat dari sudut matanya itu adalah seorang anak perempuan sekitar tahun pertama atau kedua, tapi dia tidak bisa melihat warna dari asrama gadis itu. Dia hanya melihat sekilas dan terus melanjutkan perjalanan ke asrama Slytherin.

"Mr. Malfoy!" dia mendengar suara dari belakang. Gadis kecil itu memanggilnya "Mr. Malfoy, tunggu!"

Draco berhenti untuk menjawab panggipan untuknya. Gadis kecil itu mendekatinya, dan Draco sekarang dapat melihat bahwa dia adalah murid asrama Hufflepuff dengan melihat dasi kuning dan hitamnya. Dia memperhatikan gadis itu yang hanya tertunduk takut setelah Draco berbalik.

"Ini untukmu," kata gadis Hufflepuff, menyerahkan sepucuk surat pada Draco dengan gemetar.

Dia melihat sebentar gadis kecil itu dengan bingung sebelum beralih pada suratnya. "Dari siapa ini?" dia bertanya, tapi tidak ada jawaban. Draco tahu gadis Hufflepuff itu takut—lebih seperti jijik—sama seperti orang lain yang bertemu dengannya. Dia mengalah, "Baiklah, terimakasih,"

Gadis itu langsung berlari tanpa repot-repot untuk menjawab. Draco membolak balikkan surat itu di tangannya, bertanya-tanya siapa yang sudah mengirimnya. Itu pasti bukan dari ibunya ataupun Kementrian yang pasti akan mengepos dengan burung hantu yang sampai pada McGonagall. Dia membuka lalu membacanya:

Tolong temui setelah makan malam di Danau Hitam. Aku ingin membicarakan sesuatu denganmu. Walau kau tak datang, aku akan tetap di sana untuk menunggumu.

H. J. Granger

Danau Hitam? Granger? Apa yang Granger ingin bicarakan padanya? Apa ini tentang kemarin? Granger sudah tidak marah?

Satu hal yang pasti, dia takut. Dia takut bertemu Granger, dan dia ingin menghindar. Tapi tidak, ini juga mungkin adalah satu-satunya kesempatannya untuk bertemu dan meminta maaf pada Granger. Kesempatan terakhirnya.

Draco melanjutkan menuju Ruang Rekreasi, menunggu untuk bertemu Hermione Granger nanti.

°°°*****°°°

Semua siswa dari empat asrama telah berkumpul di Aula Besar untuk mekan malam mereka. Seperti biasanya, Professor McGonagall selaku Kepala Sekolah akan menyampaikan beberapa patah kata sebelum hamparan makanan tersaji di meja-meja panjang. Semuanya larut dalam kebersamaan makan malam Hogwarts.

Astronomy Tower | Dramione FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang