5. Unexpected

837 113 5
                                    

Menara Astronomi, Hermione kembali lagi ke Menara Astronomi. Hanya di sana dia dapat merasa tenang, walau dengan bayangan Malfoy ada di setiap sudut bagian. Omong-omong tentang Malfoy, dia masih marah pada laki-laki itu. Ini benar-benar hampir sama dengan saat pertama kali dia memanggilnya begitu di tahun kedua-dengan pengecualian Harry dan Ron tidak ada di sisinya untuk membela serta kembali mengutuk Malfoy.

Harry... Ron...

Air matanya kembali meluncur, mengingat kedua sahabatnya. Dia selalu merindukan mereka, tapi hari ini lebih dari biasanya. Dia ingin kembali ke rumah sekarang juga.

"Ugh, kemana perginya kekuatan si Singa Gryffindor yang ganas?" ada suara di belakangnya dan Hermione tersentak membalikkan badan. Theodore Nott di sana.

"Apa yang kau lakukan di sini?" dia tak acuh. "Ini sudah malam dan aku masih prefek yang bisa mengurangi poin asramamu atau mengajukan detensi," kata Hermione dengan nada tak suka.

"Pertama, ini belum lewat jam malam Miss Prefect yang terhormat," Nott menyeringai pada Hermione yang berdecak sebal. "Kedua, kau tidak dapat mengusirku jika itu yang sedang kau pikirkan. Ini tempat umum, Granger, bukan milikmu pribadi dimana kau bisa menendang siapa pun keluar darinya,"

Hermione memutar matanya. "Baiklah, aku yang akan pergi." Hermione pergi dengan cepat, melangkah keluar dari Menara. Dia hanya ingin sendirian, dan melihat Nott malam ini bukanlah hal yang dia inginkan.

"Whoa, Granger!" Nott berteriak memanggil namun Hermione tetap tegak berjalan. "Wait!" dia berhasil menggapai Hermione. Gadis itu menunggu. Theodore mencari sesuatu dalam jubahnya. "Ini,"

"Apa ini?" tanya Hermione menerima sepucuk surat yang Nott keluarkan. "Apa maksudmu-"

"Ini milik Draco." Theo mendeklarasikan. " Dia-"

"Malfoy? Kau mencoba mengatakan bahwa ini surat darinya?" Hermione meringis, marah. "Kau bisa membawanya kembali." Dia tidak tahu apakah itu tepat dia berikan pada Nott jika memang Slytherin itu tidak ada sangkut paut pada permasalahannya dengan Malfoy.

"Ini bukan darinya, tapi ini miliknya, Granger." kata Nott masih tenang.

"Dan apa tepatnya yang kau ingin aku lakukan terhadapnya?" tanya Hermione yang benar-benar telah tersulut emosi. "Draco-Ferret Berengsek-Malfoy-"

"Jangan panggil dia itu!" katanya marah. Dia mencoba mengembalikan ketenangannya. "Granger, aku tahu hubunganmu dan Draco-"

"Aku tidak punya hubungan apa pun dengannya!"

"Tapi kalian selalu di sini-di Menara Astronomi-bukan? Aku tahu, Granger." dia yakin. "Itu adalah hubungan. Kau dan Draco memiliki hubungan, aku melihatnya-setidaknya sekarang"

"A-apa-"

"Kau menyukainya," kata Theo sungguh-sungguh. "Oh, demi Merlin, aku tidak menyangka-"

"Stop it!" dia menyela marah.

Theo tidak memerdulikannya dan kembali berkata, "Tidak, Granger, jangan menghindar! Kau menyukai Malfoy, dan itu adalah kenyataan-"

"Aku tidak-"

Dari awal, suara Hermione sudah bergetar. Walaupun mereka sering bersama, dia tidak pernah memikirkan apa yang dia lihat tentang Malfoy selama ini. Gagasan tentang menyukai Malfoy yang diberikan Theodore Nott sangat menganggunya. Jujur, dia ragu akan jawabannya sendiri.

"Ya, kau, Granger!" kata Theo. Dia memegang kedua bahu Hermione, lupa akan siapa gadis itu sebenarnya. "Kau tidak perlu takut, dia juga sama sepertimu. Tidak perlu takut untuk mengakui kau menyukainya, Granger, karena dia juga menyukaimu."

Hermione mendorong Nott pergi, Slytherin itu tersentak kaget melihat kobaran amarah dari mata Singa Gryffindor yang sedang mengamuk. "Dia memanggilku Mudblood! Aku akui, aku masih ragu apakah aku menyukai Malfoy. Tapi aku tahu, dia tidak! Dia tidak mungkin menyukai Mudblood!" dia meledak marah.

"Jangan panggil dirimu seperti itu," kata Theo. Suaranya menurun, berharap Hermione juga dapat meredakan kemarahamnya. "Dia memang pemarah dan mudah tersinggung, tapi dia tidak mungkin sengaja-"

"Tidak! Aku katakan padamu dia memanggilku Mudblood, dan-" dia menarik napas, kemarahannya sudah dalam kendali. "-aku melihat matanya. Itu... seperti saat pertama kali..."

"Granger, dia tidak-"

"Dan kau," Hermione melanjutkan. "Kau menganggapku sama-Little Mudblood? Aku ingat, kau adalah bagian dari kelompok Slytherin hari itu." dia terkekeh suram.

Hermione ingat, setelah Malfoy memanggilnya 'Mudblood' pertama pada tahun kedua, beberapa Slytherin lainnya-Crabbe, Goyle, Parkinson, dan Nott yang palinh dia ingat-mulai memanggilnya seperti itu juga. Itu cukup sering, tapi dia tidak pernah memberitahunya pada orang lain dan itu termasuk Harry dan Ron. Dia tidak ingin ada seorang pun yang melihat kelemahannya.

"Aku tidak bisa bilang aku mengenalnya-tapi aku tahu-dia jijik padaku. Walau kami sering bertemu dan tidak ada masalah di sana-aku tahu-dia masih membenciku. Dan aku katakan padamu sekali lagi, dia tidak, dan tidak akan pernah menyukaiku!"

"Dan aku bisa bilang, aku mengenal Malfoy dan dia sama sekali tidak seperti yang kau pikirkan." kata Theo manis. "Sekarang aku tahu mengapa dia bersikap aneh tadi-aku tidak tahu dia sempat bertengkar denganmu-dan aku yakin dia menyesal." dia meletakkan surat itu kembali di tangan Granger. "Just read, okay?" dan Theo pergi kembali ke asramanya.

Astronomy Tower | Dramione FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang