1.

27 2 1
                                    

Popi berjalan kearah gerbang dengan menunduk seraya memainkan jari-jari tangannya.popi menoleh kesamping karena merasa ada yang janggal.ternyata ia melihat Arga si pemuda tampan dengan ciptaan Tuhan yang bisa dibilang sempurna

Hidung mancung,kulit putih mulus,rahang tegas,bibir yg sangat cipokable
Alis tebal,manik mata yang berwarna abu-abu jehijauan,rambut coklat yang acak-acakan menambahkan kesan tampan,dan juga tatapan tajam bak elangnya.

Popi menghampiri Arga yg kini tengah bersandar pada sandaran kursi besi di belakang taman sekolahnya .

"Kamu lagi apa?"tanya Popi pelan seraya menunduk.

Arga melepas aerpone y krna merasa ada seseorang berbicara,arga menoleh sekilas lalu kembali memasang aerpone nya 

Popi meremas rok abu-abu y seraya menunduk hingga menimbulkan lipatan abstrak di rok abu-abu y.

"Kamu udah mak--

"Pergi!"ucp Arga dingin tanpa menoleh.popi semakin menundukkan kepalanya seraya mengeratkan remasan pada roknya.

"Tap--

"Gue bilang pergi!yg pergi!Lo tuli?!"bentak Arga dingin seraya menatap Popi tajam.

"Maaf"cicit Popi pelan.

Arga mendengus kesal lalu meninggalkan Popi tanpa menoleh ataupun sepatah kata saja

Mata Popi kini sudah berkaca kaca mendengar Arga yang membentak nya  seraya menatap nya dingin.tapi Popi sudah kebal akan apa yg dilakukan Arga pada nya

Akan tetapi Popi tak bisa di bentak.jika ia di bentak maka ia akan ingat pada masa lalu kelam nya.yabg hanya diketahui dirinya sendiri.

Popi kembali melangkah kekelas nya dengan menunduk,sebelum itu ia mengusap mata pelan.

Popi duduk di kursi paling belakang singgasananya .yg dia duduk sendiri di belakang karena tak ada yang mau duduk dengan nya.

Popi menunduk lalu mengeluarkan buku fisika , dikarenakan Bu Sinta sudah masuk ke kelasnya

"Anak-anak kerjakan halaman 135-149 yah istirahat langsung kumpulkan saya keluar dulu ada yang harus saya urus"ucp Bu Sinta membuat senyum teman-teman seisi kelas merekah termasuk Popi tapi hanya senyum tipis saja.

"Iya Bu"ucp seisi kelas serempak dengan senyuman.

Bu Sinta keluar kelas masih di ikuti oleh tatapan teman-teman sekelasnya setelah melihat bu sinta sudah jauh pun kelas menjadi riuh ada yg menggendang² meja,ada yg lompat lompat teriak tidak jelas dll

Sedangkan Popi ia hanya tersenyum tipis melihat kelakuan teman-teman nya .Popi mengerjakan tugas yg di perintahkan bu sinta dengan keadaan kelas yg sangat riuh tapi Popi tak menggubris itu semua.

Popi sudah selesai dengan tugasnya .kini ia hanya tinggal menunggu bunyi bel istirahat di bunyikan saja .

KRING.....KRING.....

Bel istirahat berbunyi .Popi tersenyum lalu ia mengeluarkan bekal yang ia buat dirumahnya untuk sekolah setiap harinya .yaitu pisang dan susu .

Popi melihat kini kelasnya sudah kosong hanya da dirinya seorang saja .Popi tersenyum lebar lalu membuka kulit pisang itu dengan tersenyum lalu memakannya dengan penuh nikmat.

Seakan akan pisang itu adalah makanan yang paling lezat yang pernah ia makan.setelah itu ia meminum susu strawberry kotaknya hingga tandas.

Setelah selesai ia kembali merapihkan bekas makanya serta buku buku nya yg berada di atas meja.

KRING...... KRING.....

Bel kembali berbunyi setelah lama Popi termenung di dalam jelas selama setengah jam lebih .akhirnya jam pelajaran kembali di mulai seperti biasa.

"Assalammualaikum.. anak-anak hari ini kita akan belajar matematika,buka halaman 203"

Begitu seterusnya hingga jam pulang pulang datang menjemput keceriaan siswa siswi Pertiwi jaya .

Popi merapihkan buku dan alat tulis lain nya setalh melihat jelas sudah kosong.popi mengambil sapu dan serokan di pojok kelas.lau ia membersihkan kelasnya sebelum pulang .

Setelah merasa sudah bersih Popi kembali menaruh alat bersih-bersih tersebut lalu ia pulang dengan senyum yg menghiasi bibirnya.

Popi mengeluarkan sepeda pink berkaratnya di parkiran .ia menggoes sepeda pink kesayangannya itu dengan senyum hingga tiba dirumahnya sederhana nya.

Popi memarkirkan sepeda pink  di pagar rumahnya lalu ia masuk kedlam sebelum masuk ia membuka sepatu dan kaos kaki nya lalu menaruh nya di rak sepatu dan sendal miliknya,setelah nya ia membuka kunci rumahnya.

Popi masuk kedalam rumah sederhana nya itu.lalu ia memasuki kamar bercat pink lusuh .popi duduk di atas kasur lantai tipisnya ia duduk untuk mengasoh sebentar setelahnya ia berganti pakaian lalu menyiapkan makanan untuk ia jual di jalan atau di mana pun .

Popi kini sudah siap dengan dua keranjang sedang di tangan kanan dan kirinya.popi berjalan kemana saja yg ia mau untuk menjual pisang goreng nyatanya dengan harga sepelastik sedang  Rp 5000.

Popi mengelilingi mobil dan motor untuk menawarkan dagangannya itu di lampu merah

"Ayo ibu bapa! Beli pisang goreng Popi murah!cuma 5000!"teriak Popi dindingnya lampu merah .

Popi terus saja berteriak seperti itu tapi tak ada satu pun yg membeli pisang goreng nyatanya.popi menghela napas jengah lalu ia menyeka keringat di pelipis dengan punggung tangannya.

Popi berjalan ke pinggir jalanan karena lampu sudah menyatakan warna hijau.

Popi menaruh dagangannya dibawah ,laku ia berjongkok seraya mengipas wajahnya dengan tangan kosong.

"Yah pisang goreng Popi galaku hari ini"ucp Popi sendiri sedih.

"Terus Popi makan gimana ya Allah"ucp Popi menatap langit.ia merenung sebentar hingga ia kembali menyeka keringat di pelipisnya.lalu ia mengangkat dua keranjang itu seraya kembali berjalan pulang dengan wajah sedih .

Bagaimana tidak Popi sudah berjalan jauh mencari pembeli hingga 2 jam tapi pembelinya masih bisa dihitung,dan juga pisang goreng Popi masih banyak .

Popi duduk di atas kasur lantainya dengan kepala menyandar pada tembok ia kembali merenung.memikirkan ia akan makan apa besok jika pisang gorengnya tak laku

"Hiks!maapin Popi ya Allah ,pisang gorengnya ga laku hiks,maapin Popi,popi gatau besok harus makan apa kalo pisang goreng Popi galaku hiks"tangis Popi sesekali menyeka air matanya.

Jika kalian belum tau Popi itu hanya tinggal sendiri di rumah sederhana itu tanpa seorang dady,momi atau kakak.popi menghidupi dirinya sendiri dengan berjualan pisang goreng yg dulu pernah ia pelajari dari mominya.

Popi terus menangis hingga ia tertidur dengan air mata yg mengering di pipinya serta kepala yg menyandar di tembok dan tubuhnya yg duduk.

TBC.....

Sabar tar ada falsback nya ko;)

PopiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang