"Apa ini foto eommanim?"
"Hmm. Dia cantik bukan? Sama sepertimu." Sahut Yoong tersenyum kecil.
"Jangan menggombaliku saat masih pagi." Keluh Jessica merentangkan jas untuk kemudian di kenakan oleh sang empu yang sudah menyelesaikan sarapannya.
"Aku bisa menuruti perintahmu yang lain, tapi tidak untuk satu itu." Ujar pria beriris rusa yang sibuk mengusap pipi gembul Jessica menggunakan ibu jari miliknya, menimbulkan rona merah meskipun tak begitu jelas di sana.
"Kau sudah siap? Kita harus berangkat sekarang, rapatnya akan di mulai 15 menit lagi." Yoong memperingatkan Jessica sesaat setelah melihat angka di arloji yang menggantung gagah pada pergelangan tangannya.
Jessica mengangguk kecil kemudian bergegas menyusul Yoong yang sudah menunggunya di ambang pintu, bersiap membukanya kemudian mereka yakin akan langsung di hadang oleh beberapa wartawan.
Jemari kurus serta panjang milik pria itu dengan mudah meraih jari-jari mungil milik Jessica untuk dirinya genggam sebelum pintu benar-benar terbuka lebar.
Tak salah tebakan, sekitar 10 orang wartawan sudah berkumpul heboh siap mencecarkan beberapa pertanyaan pada mereka yang 2 hari lalu membuat situs berita online menjadi hangat di perbincangkan.
Beragam komentar mengenai pasangan tersebut mengalir layaknya air yang tak dapat di bendung bahkan dengan kekuatan besar Im Corp sendiri.
Berkat acara pernikahan tak terduga yang berani Yoong ambil justru seolah menjadi bumerang, meskipun banyak pula orang-orang yang mendukung dengan komentar positif.
Namun berkat rumor awal pernikahan Yoong justru di pasangkan bersama Irene, jelas begitu berpengaruh terhadap saham Im Corp yang menjadi turun cukup signifikan, walaupun tak ada kontrak pekerjaan yang mendadak di batalkan.
"Bagaimana tanggapan ketua Im Corp saat mengetahui pewaris tunggalnya justru menikahi wanita lain?" Tanya salah satu wartawan pada Yoong yang terus saja berusaha membelah kerumunan.
Jemarinya menggenggam erat jari Jessica, seolah takut gadis itu akan terlepas lantas menghilang dalam kepungan manusia-manusia haus akan rumor tersebut.
"Untuk itu, kalian bisa menanyakannya langsung pada appa."
"Bukankah anda berencana akan di nikahkan dengan pewaris langsung dari Bae Hotel? Lalu kenapa sekarang anda justru menikahi wanita bermarga Jung?"
"Pertama-tama aku meminta pada kalian untuk tidak membahas mengenai wanita lain terlebih lagi saat aku bersama Jessica. Mohon pengertiannya karena aku juga harus menjaga perasaan istriku sekarang."
"Mengenai pertunangan, itu adalah perjodohan yang di rencanakan oleh appa dan aku tidak mempunyai hubungan apapun dengan Irene. Kami bersahabat sejak kecil, dan aku sudah menganggap Joo Hyun seperti adik sendiri." Jelas Yoong menekankan kata demi kata yang dirinya ucapkan tanpa ragu.
Pria itu menoleh ke samping dimana gadisnya tengah menunduk sembari memeluk erat lengan kekar miliknya. Yoong paham betul bagaimana perasaan Jessica saat ini.
Di desak oleh orang-orang yang tak biasanya ia temui kemudian di singgung berbagai macam pertanyaan yang harusnya pula tidak Jessica dengar.
"Tolong berikan kami jalan jika kalian sudah selesai mengajukan pertanyaan." Yoong kembali berujar lantang setelah tangannya yang bebas menjuntai, beralih naik melindungi kepala Jessica serta bergegas masuk ke dalam lift setelah pintu terbuka.
"Kau baik-baik saja?" Ujarnya merapikan helai demi helai rambut Jessica yang terlihat sedikit berantakan tanpa melepaskan tautan antar jemari mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
All About You
FanfictionCukup katakan apa yang terjadi jika merasa khawatir, dan tidak ingin terjadi apapun, sebab kepercayaan semakin terkisis setiap siang berganti dengan malam berkat luka yang terus menerus di torehkan pada hati .
