All About You : Chapter 18

382 39 2
                                    

Embun pagi membasahi kaca jendela yang masih tertutup rapat, sedang kabut tebal menghalangi hampir sebagian dari kota hingga mengurangi jarak pandang.

Langit nampak mendung menyambut hari baru, sama halnya dengan perasaan seseorang yang tak begitu bersemangat bangun, seperti hari biasanya.

Hebatnya, Yoong setia menghadapkan tubuhnya sejak tertidur dan bangun kembali ke arah jendela tersebut, berlawanan dengan sang istri, Jessica yang juga terlihat enggan berharap sendirian.

Tidurnya tak begitu nyenyak. Matanya selalu saja terbuka tatkala sadar bahwa tubuh mungil itu mulai hendak berbalik posisi. Lagi-lagi canggung, bahkan walaupun dalam satu kamar serta tempat tidur yang sama.

"Apa kau berubah fikiran?" Gumamnya tak berharap bahwa Yoong mendengar suara lembut tersebut.

Namun angin menyampaikannya dengan begitu baik, terlebih suasana hening semakin memperjelas gumam bibir mungil dari istrinya di telinga Yoong.

"Tentu saja tidak. Aku tidak pernah melanggar janjiku apalagi padamu dan aboenim."

"Bahkan jika itu harus melawan appamu sendiri di persidangan?"

"Eumm." Singkatnya membalas.

Jessica perlahan merapatkan kembali kelopak matanya, tatkala tubuh mungil gadis itu merasakan goncangan tak begitu kuat saat Yoong mulai beranjak dari kasur mereka.

Kristal berwarna bening perlahan turun membasahi pipi. Sikap dingin Yoong menyakitinya, sungguh. Lebih dari kenyataan apa yang sedang di alaminya dengan Krystal saat ini.

Jessica berfikir, bahwa dirinya benar-benar sudah gila atau bahkan keterlaluan pada Seo Joon. Ia tak merasakan sedih berlebihan seperti apa yang di alami oleh orang kebanyakan. Hatinya lebih terusik oleh masalah yang membelit dirinya dan Yoong, bukan hal lain. Bagaimana bisa ini terjadi?

Drrrttt. . . .

Bunyi ponsel yang terletak tak begitu jauh dari Jessica saat ini menarik perhatian gadis itu. Jessica lantas menyibak selimutnya spontan serta langsung beranjak duduk dari posisi berbaring. Rasa penasaran tiba-tiba mengusik perasaannya begitu saja.

Mata gadis bermarga Jung tersebut mencoba menangkap nama seseorang yang tertera di layarnya, namun sebelum itu terjadi tangan sang empu justru sudah dengan cepat meraihnya.

"Eoh, Joo Hyun-ah." Sahut Yoong pada orang di seberang sana yang menghubunginya melalui panggilan telefon, sembari melirik singkat pada istrinya yang tengah duduk memandanginya.

"Aku akan berangkat sendiri.... Untuk apa? Ini bukan urusanmu, kau tidak perlu ikut denganku." Yoong mematikan sepihak sambungan tersebut sembari menyimpan kembali ponselnya ke dalam saku.

Pria itu mengulum senyumnya. Hati Yoong tergelitik melihat raut wajah masam dari gadis di depannya saat ini tatkala mendengar percakapan singkat antar dirinya dengan Irene.

Yoong bersumpah, ia merindukan Jessica. Ingin memeluknya dengan erat kemudian mencium gemas pipi gempal ice princessnya. Namun kembali lagi, ia sudah merasa tak pantas untuk itu mengingat apa yang terjadi, bahkan walaupun dirinya tak terlibat langsung atas kekacauan sekarang.

"Mandi dan makanlah. Jangan menungguku." Ucapnya berusaha mengacuhkan perasaan yang semakin hancur tatkala berusaha mengabaikan gadisnya tersebut.

Yoong berlalu tanpa memberikan ciuman layaknya biasa.

Jessica menghela nafasnya sebelum ikut turun dari kasur. Tak lama telinganya mendengar suara mobil di hidupkan dan jujur saja itu terlalu menyakitkan baginya. Dada Jessica berdenyut tak karuan, layaknya tengah di remas begitu kuat.

All About YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang