All About You : Chapter 12

376 42 5
                                    

Kelopak mata indah yang di lengkapi dengan bulu lentiknya terpaksa terbuka begitu pagi sebab sinar matahari sudah mulai menyilaui wajah.

Jessica mengusap matanya yang masih terlihat bengkak, setelah berhasil merubah posisi menjadi duduk bersila di atas kasur. Kepala gadis itu menoleh ke samping, dimana seorang pria terlihat masih tertidur pulas, asik bermain di alam mimpi meskipun wajahnya sempat di sinari terik matahari.

Kakinya mulai menapak pada ubin keramik yang dingin, kemudian melangkah dengan perlahan agar tak menimbulkan suara yang mengganggu.

Malam itu ia lupa menutup gorden sehingga sekarang terganggu oleh teriknya sang mentari.

Jessica terus berjalan jingkit, berputar ke sisi lain ranjang. Bukan untuk menepuk punggung suaminya melainkan menutup gorden agar menghalau panas yang masuk mengenai tubuh Yoong.

Ia mulai sedikit berlari saat hendak keluar kamar, terlebih sang surya terlihat sudah naik begitu tinggi.

Dingg Dongg . . . .

Terdengar jelas di telinga Jessica, suara bel rumah tengah di tekan oleh seseorang. Gadis itu menghentikan sejenak aktifitasnya guna memotong sayuran, memasak makanan sederhana yang akan menjadi santap sarapan dirinya serta Yoong nanti.

Ia lekas berlalu untuk membuka pintu, sehingga sang tamu kini sudah saling besitatap dengannya.

Jessica tak langsung menyunggingkan senyum.

Tentu saja, suasana canggung pasti menjadi atmosfir yang paling dominan bahkan meskipun pria paruh baya itu tengah terlihat menikmati minuman yang di buatkan oleh Jessica, setelah mempersilahkannya untuk duduk.

Matanya mendelik pada Jessica, setelah selesai menyesap teh yang gadis itu sediakan. Decih pelan serta senyum miring terpahat di wajahnya yang kini sedang di angkuhkan.

Pria itu tiba-tiba berdiri, di ikuti oleh Jessica yang menyangka Jae Un akan segera menuju pintu dan langsung keluar untuk melanjutkan niatnya ke kantor. Namun nyatanya ia salah besar.

Senyum gadis berwajah cantik tersebut seketika luntur meskipun terlihat begitu kaku, berganti menjadi raut penuh derita beserta rintih kesakitan terdengar melalui bibir mungilnya.

"Akhh!" Jerit Jessica kala tangan keriput yang masih menyembulkan otot tersebut menyibak seluruh rambut panjangnya dan menariknya ke atas setinggi mungkin.

"Beraninya kau tersenyum setelah menikahi putraku? Bagaimana kau bisa merasa bahagia setelah mengambilnya dariku? Aku tidak pernah menyangka jika akan bertemu lagi dengan gadis sepertimu di dunia yang terasa sempit ini." Geram Jae Un tak peduli dengan rintihan Jessica kala mengeluh sakit pada kepala yang rambutnya tengah di tarik begitu kuat oleh sang mertua.

Kaki Jessica berusaha berjingkit guna mengurangi beban yang harus rambutnya tumpu, namun apalah daya postur tubuh Jae Un jauh lebih tinggi darinya.

Pria paruh baya itu menampilkan raut murka tanpa rasa iba bahkan terhadap suara lemah dari seorang gadis yang tengah mengaduh serta meminta maaf meskipun ia tak tahu dimana kesalahannya.

Kesalahan yang benar-benar di lakukan Jessica dengan sengaja.

"A-aboenim-"

"Meskipun sudah menikah dengan Yoong, bukan berarti aku menerimamu menjadi menantuku. Anak itu menjadi semakin berani melawan dan menentangku." Jae Un semakin gelap mata lantas mengangkat tangannya menjadi lebih tinggi sehingga Jessica seolah di buat melayang.

Kakinya tak dapat lagi berpijak di lantai. Kini cengkraman jemari Jae Un pada rambut lebat Jessica menjadi satu-satunya benda yang menahan tubuh gadis itu agar tak terjatuh ke lantai.

All About YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang