🌼07 dijodohkan?ini gila!!🌼

94 15 0
                                    

"Lo?" Ratu membulatkan matanya kaget karna ia melihat musuhnya sekarang ada didepan matanya.

Azka hanya menaikan satu alisnya santai

"Wahwaah jadi kalian sudah saling kenal? Kalu gitu kebetulan banget dong,"

"Dia itu musuhnya Ratu di sekolah bun, dan mereka juga jadi bahan gibahan se SMA,"
"Wah yang bener kamu Ram?"
"Seriusan bun, klo ga percaya tanya ajah sama oranngnya,"

Raina menatap Ratu dan Ratu sudah faham kalau Raina sudah menatapnya ia butuh penjelasan.

"Hem iya bun Ratu sama dia gapernah akur, abisnya dianya nyebelin sih" ucapnya  dengan bibir manyun,
 
"Jadi tujuan kita di sini mau menjodohkan putri ayah ini sama nak Azka anak dari sahabat ayah"

"HAH? Di JODOHIN? ini gilaa!!, bun ko Atu sih yang di jodohin 'kan Atu masih sekolah baru juga kelas dua kenapa ga bang Rama ajah 'kan dia bentar lagi lulus, sedangkan Atu masih lama, lagian ini udah jaman moderen lo bukan jaman siti nurbaya lagi." Ocehnya panjang lebar,

Rama membulatkan matanya "yeee kenapa bawa bawa nama gua, lu?"

"Au ah"

"Nah, kan bentar lagi abang lulus jadi kamu ga ada yang ngejagain di sekolah nantinya 'kan kalu udah nikah en~"

Belum selesai Raina biacara Ratu sudah memotongnya,

"Jangan bilang nanti Ratu di jagaain sama dia!"
"Baru bunda mau ngomong gitu,"

Azka pun sempat melongo mendengar apa yg di katakan oleh ayahnya Ratu, tetapi dia tetap santai, why? Karna Azka sudah lama menyembunyikan rasa cintanya buat Ratu, karna belum ada waktu yang pas untuk menyatakan cintanya pada Ratu, Azka pun mencintainya dalam diam,

~Azka~ko lo tau thor, jangan jangan lo bisa baca fikiran orang yah?
~Author~weeeh iya donk ga sombong gw bisa ngebaca fikiran lo lo pada hahahaa"
~Azka~ga nyangka gua
~Author~udah laa diem!

Oke fokus kecerita lagi!!!

"Oiya nak Azka apa kamu mau dijodohin sama Ratu ?"
"Azka sih ga masalah tante," ucapnya dengan santuy.

'WHAT?? ko dia ga nolak sih, iiih benci benci BENCIIIIII'

Ssreeet

Suara dorongan kursi terdengar pada semua keluarga itu, yaps! Itu kusri Ratu, ia berlari menuju luar kafe dan duduk di taman dekat kafe, ia menangis sejadi jadi, saat ini perasaan nya sedang campur aduk apakah ia harus senang? Sedih? Kecewa? Atau apalah itu, dan saat ini ia sangat membutuhkan sandaran!.

"Ratu," lirih Raina ia mau mengejarnya namun di tahan oleh Adrian,
"Biarkan dulu mungkin Ratu syok"

"Tante Azka mau nyusul Ratu dulu"
Semuanya pun mengangguk setuju,

Nadin sedari tadi mencerna omongan yang semuanya katakan namun ia tidak mengerti apa yang barusan terjadi, lalu ia memilih untuk diam dan memakan es krim nya dengan santai,

Sama dengan Rama ia juga sedari tadi hanya mengutak atik ponselnya.

Azka celangak celinguk mencari Ratu, saat menoleh kearah taman Azka melihat Ratu yang sedang menangis.

'Pasti dia butuh sandaran' ucapnya dalam hati

"Gue tau apa yang  lo rasain  saat ini, sama halnya dengan gue, gue pun syok mendengrnya, tapi gue tetep santai, karna gue ga mau ngecewain orang tua gue."

Tiba tiba Ratu mendengar suara yang ia kenal siapa lagi kalau bukan Azka,

Ratupun berhenti menangis ia langsung membalikan badan nya ke arah suara itu dan langsung memeluknya, dan menangis lagi sejadi jadinya dalam dada bidang milik Azka, karan Ratu sangat sangat membutuhkan sandaran saat ini juga, Azka pun membalas pelukan Ratu, tak sadar bawa mereka berdua menjadi tontonan gratis semua orang yang ada di taman, bruntung tak banyak yang menontonya karana hari sudah larut malam,.

"Soswitnya"
"Baper ni gue"
"Tisu mana tisu"
"Andai gue yang ada di posisi si cewe pasti gw seneng banget"
 
Dan masih banyak lagi ocehan ocehan semua orang,

Ratupun melepaskan pelukannya dan ia kembali duduk di kursi taman tadi,

"Gue bingung"

"Tak perlu sekarang lo jawab kalau lo masih bingung, lo bisa memberi tahu mereka bahwa lo butuh waktu harus menjawab ini semua, gampang kan?"
Ucap Azka antusius.

"Gue takut nantinya kalau gue gabisa jadi istri yang baik untuk sumainya kelak"

"Soal itu gampang, kita jalanin aja dulu, dan gue akan membimbing istri gue untuk menjadi istri yang baik buat gue,"
"Dan gue takut kalu gue ga bisa mencintai nya kelak"
"Rasa cinta akan tumbuh Seiring berjalannya waktu, percaya deh sama gue"
"Musyrik!"
"Ck udah yah lo gosah nangis udah jelek tambah jelek tu  muka," ucapnya sambil terkekeh,
"Tu 'kan mulai nyebelinya, dasar dedemit"

Ratu beranjak dari tempat duduk nya dan ia memasuki kafe lagi, Azka 'pun menuturinya dari belakang.

"Sayang habis dari mana hem?"
"Bun Ratu butuh waktu buat jawab soal perjodohan ini, dan Ratu pengen menjawab nya dengan matang biar Ratu kelak tak menyesal"

"Tumben ngomongnya kaya orang dewasa"
Celetuk Rama yang sedang memasukan daging dalam mulutnya

"Abang"
"Iya yah maafin"

Ratu Pov

'Hahaha rasain tu makanya gosah nyindir'  Ratu tersenyum dalam hati nya.

"Yasudah kita kasih waktu malam ini buat pikir pikirnya dan besok siang bunda tunggu jawabannya"

"Wait? Busetdah bun orang juga kalo ngasih waktu tiga hari atau 2 hari, la ini malam ini juga?"
"Iya malem ini" Mamah hanya mengangguk antusius

"Yasudah ayo nak Ratu di makan, cuma kamu doang lo sama Azka yang belum makan"
"Aku ga laper tacan" ucap gue  datar
'Masa gue di jodohin sama dedemit siih,' gue bergumam dalam hati dan gue tari nafas dan gue keluarin dari mulut,

Author POV

Tak lama kemudian keluarga PRATAMA dan keluarga ANANDA 'pun berpamitan,

Raina dan Nadia berpelukan dan cium pipi kanan kiri,
"Ku tunggu jawaban mu besok ya Rai"
"Insyallah Nad"

"Yud sampai bejumpa di lain waktu"
"Siap Ad,"

"Nadin, salim sama tante Raina dan om Yudi gih,"

Nadin hanya mengangguk lalu ia beranjak menuju Raina dan Yudi dan bersalaman dengan nya,.

"Om tante Nadin pamit pulang" serunya
"Iya sayang, muach" Raina mengecum pipi Nadin,.

Skip Rumah Raina

"Bun Ratu masuk dulu, Ratu cape mau istirahat, night bund, yah, bang,"
"Night sayang, jangan lupa besok bunda tagih jawabannya"
"Night juga dodol, kalu lu trima dia, gue ramal pasti dia pusing dengan sikap lu hahaha"
"Dasar abang luknut!!"

Skip Rumah Nadia

"Mah, mamah bahas soal apa sih, ko kaka cantik itu sampe ngejerit jerit, trus Nadin mencerna apa yang mamah omongin tapi, Nadin ga ngerti ngerti,"  tanya nya panjang lebar karena Nadin jujur ia tak mengerti apa yang di bahas nya di kafe tadi

"Mamah mau ngejodohin kakak kamu sama kaka cantik itu"
"Ngejodohin itu apa sih mah?"
"Ngej~"seketika Adrian menyambar dan memotong omongan Nadia "sudah sudah ini udah malem mending Nadin tidur besok juga Nadin sekolah 'kan? Ngobrolnya lanjut besok ajah yah."
"Yah tapi Nadin penasaran yah"
"Besok saja yah ini udah malam"

"Yuk kaka gendong Nadin sampe kamar" ucap Azka karena ia ingin cepat cepat istirahat,.
"Ayok"

✔✔✔
Oke guys lanjut lagi nanti yah,

Ratu bakalaan terima atau ngx yah guys

Penasaran? Oke klo gitu tunggu part selanjutnya

Ig~asyh_ayy jan lupa follow yah guys

Salam dari author❤🌹
Lov you❤❤

Berawal dari sebuah perjodohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang