Part 11

26 5 0
                                    

.......


"Maksud mu ?" Tanya ku bingung.

"Sepatu itu, untuk nya bukan ?" Tanya Bobby balik.

Aku berpikir sejenak dan akhirnya mengerti.

"Ah, eum .." sambil mengangguk kecil.

"Mengapa belum kau berikan?" Bobby mendekatiku.

"Bagaimana kau bisa ingat pada ku?" Tanya ku bukannya menjawab malah ikutan balik bertanya.

"Aku jenis lelaki yang sulit melupakan wanita cantik" Gumam nya sehingga aku tak jelas mendengar nya.

"Ngomong apa sih?" Tanya ku.

Bobby terkekeh sendiri.

June memperhatikan kami dari kejauhan dengan sedikit mengerutkan alis tebal nya.

Menyadari hal itu Bobby terlihat kikuk dibuat nya,

"Hayo loh pada ngapain disini?" Yoyo datang ke dapur dengan ceria.

"Tidur, Ya masak lah bambang," Sahut Bobby mengambil sebuah apel di meja, menggigitnya dan berlalu meninggalkan kami.

"Lu tu bang yang tidur dimana aja" Teriak Yoyo kesal.

Secara mata Bobby kan sipit gitu, dan selalu dijadikan bahan bully an oleh member lainnya.

Aku tertawa kecil.

"Btw, kamu lagi masak apa?" Tanya yoyo.

"Nasi goreng , kamu mau?" aku bikin banyak loh" kata ku.

"Boleh, eh kamu kenal aku?" Tanya Yoyo

"Yoyo kan, kenal lah , aku salah satu fans kalian" kata ku ceria.

"Sungguh, wah terima kasih" kata Yoyo tersenyum manis dan membungkuk kan badan nya.

"Nama kamu?" Tanya yoyo seraya memberikan ku tatapan khasnya yang tajam menggoda.

"Narina " sahut ku mengulurkan jabatan tangan. Dan Yoyo menyambutnya dengan  hangat.

Memang benar dia dikenal sebagai member yang paling ramah.

Yoyo yang suka masak pun membantu ku di dapur, aku senang bersama nya, dia orang yang fleksibel.

Aku pikir tadinya bakalan canggung karena isi rumah ini lelaki semua. Yoyo menyelamatkan ku.

Nasi goreng  selesai. Bertepatan dengan datang nya Hanbin, Leader IKON yang berkharisma, katanya dia sendiri sih hehe.

Melihat ku dia hanya tersenyum manis lalu masuk kamar nya dan mengunci nya dari dalam.

June, Bobby , Jay dan Yoyo berkumpul di depan televisi sambil menyantap masakan ku.

" Wah, enak sekali, kamu pinter masak Nar" Puji Yoyo sambil menyendokkan makanan nya.

"Syukur deh kalo cocok sama kalian" Ucap ku.

June menyendokkan nasi goreng nya dan sesekali menyuapi ku. Ku trima saja perlakuan nya dengan senang hati.

Ku lihat Teman- temannya hanya saling lirik melihat tingkah June yang seperti itu.

"June itu paling pelit loh Nar" Kata Jay disela- sela moment makan itu.

"Pelit gimana?" Tanya ku melirik June yang tak peduli dengan perkataan Jay.

"Dia ga pernah mau bagi makanan nya kalo sama kita -kita" Sambung Bobby ikut nimbrung.

"Elah, kalian kan cowok" June pun akhirnya bersuara.

"Emang kenapa kalo cowok, sama aja kan manusia, dasar bego" Jay kesal dan melempar bantal ke arah June.

"Woy, Santuy lah Hyung" Teriak June.

Kami tertawa bersama.

Hanbin yang sedari tadi dikamar pun keluar hanya mengenakan kaos dalam nya.

"Sisain woy" sambar Hanbin mengambil piring Yoyo.

"Mau jadi koki kita ga Nar?" Tanya Bobby bercanda.

"Wani piroo?" balas ku tertawa kecil.

"Jay Hyung paling kaya disini, minta sama dia aja Nar" Yoyo tertawa kecil.

June mengelus kepala ku lembut sambil berbisik.

"Mereka emang suka gitu Nar, maklumin ya" ucap nya lembut ditelinga ku.

"Elah si Juned, ngomong apaan lu barusan" Tanya Hanbin.

"Lo belum kenalan sama temen Gue" kata June.

"Aku tau dia kok, Leader yang berkharisma" ucap ku dengan bersorak dan membuat gerakan menembak ke arah Hanbin.

Hanbin terdiam sebentar lalu berdiri mengambil sesuatu kekamarnya, lalu keluar lagi dengan membawa setangkai mawar plastik dan memberikan nya kepada ku.

Aku cuman bisa bengong, dan melihat riuhnya mereka saling sorak menyorakki satu sama lain.

"Chanu yaaa" Teriak Hanbin.

"Ga bakalan denger dia Hyung" Sahut June pelan.

"Pasti main game dikamar" aku ikut nimbrung.

"Wah kok kamu tau sih Nar, tanya Bobby heran.

" Dia tuh fans kita," Sahut Yoyo yang sibuk beberes piring.

"Dongi kemana sih, rugi nih ga makan masakan Narina" Hanbin selalu mengabsen anak buahnya.

"Kerumah sakit mbin, dia lagi kena flu " Sahut Jay si member yang paling tua.

"Siapa yang paling ganteng Nar"? tanya Hanbin padaku, lalu membusungkan dadanya.

Yang lain pun pada ikutan membuat posisi yang sama kecuali June yang sibuk sendiri sama ponselnya.

" June " sahut ku cepat tanpa berpikir.

Dan mereka pun kompak bilang

Yaaaaah..

Waktu semakin malam June mengantar ku pulang.
Kali ini dia turun dan menemaniku berjalan di gang kecil menuju rumah ku.

"Terima kasih ya Jun" ucapku.

"Untuk apa?" Tanya nya.

"Aku senang ketemu teman-teman kamu" jawab ku ceria.

"Ketemu aku gak seneng ya?" June cemberut.

Yaelah ni anak kok jadi melow gini pikirku.

"Kamu mah beda" Sahut ku tersipu.

"Apa yang beda?" Tanya June semangat.

"Udah pulang sana, ntar ada yang liat" ucapku mendorong sedikit badan June.

"Ye, suka gitu ya sekarang," June cemberut lagi.

"Nanti aku kasih tau" kata ku sambil mngedipkan mata.

June tersenyum dan melambaikan tangannya dan berlalu.

Pelan- pelan aku masuk rumah, karena takut membangunkan Ranti, bisa abis aku kalo dia tau aku pulang tengah malam.

"Hayo loh, dari mana baru pulang" tetiba lampu nyala dan Ranti udah berdiri dihadapan ku dengan menyilangkan tangan nya.

"Ehehe, jalan sama temen" sahut ku nyengir.

"Cowok tadi siapa" Tanya Ranti udah kayak emak- emak.

"June, kooo juuunhoeee" jawab ku mencubit pipi Ranti. Malas berdebat mending aku jujur saja pikir ku.

"Eh seriusan Nar, jangan becanda ah sungut Ranti.

" Nih liat" kata ku sembari melempar Handphone ku pada Ranti.

Ranti melihat Hp ku dan tercengang dengan mulut menganga.

Ku perlihatkan foto selfie ku bareng member Ikon waktu makan nasi goreng tadi...



next...

Winter Love ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang