"Tau gak? Bahagia itu sederhana kok."
__________.
Seorang gadis berperawakan tinggi dengan wajah cantik berjalan menyusuri trotoar sambil menikmati milkshake greentea miliknya ditemani langit malam Jakarta yang penuh dengan bintang. Ini pertama kalinya ia jalan-jalan di kota Metropolitan ini sendirian. Dirinya baru saja pindah dari kota kembang Bandung. Sebelum ia menjalani aktivitasnya besok, ia memilih untuk berjalan-jalan.Aleta tersenyum melihat pemandangan kota yang padat dengan cahaya lampu di atas jembatan penyebrangan. Melihat mobil dan motor berlalu lalang.
Cewek itu melihat jam tangannya. Masih jam delapan malam.
Merasa bosan, gadis itu berjalan kembali menyusuri trotoar. Dirinya fokus terhadap hp nya. Membalas pesan dari sang ibu yang menyuruhnya segera pulang. Aleta terus berjalan tanpa memperhatikan jalannya. Jalanan yang sepi membuat Aleta menyebrang tampa melihat ke kanan dan kirinya.
Tinnnn
Ckiiiittttt
Suara klakson dam rem yang berdecit membuat Aleta kaget dengan ekspresi melongo. Gadis itu melihat ke samping kanannya. Hanya tinggal lima centi meter lagi sebuah motor sport hampir menabraknya.
Gadis itu belum kembali ke dunia nyatanya. Matanya masih menatap melongo motor dan sang pengandara yang memakai helm fullface itu.
"Minggir lo!" ujar sang pengandara motor kepada Aleta.
Aleta kembali ke dunianya, menatap sang pengadara. Dirinya tak habis pikir. Bagaimana mungkin seseorang yang hampir menabraknya itu malah menyuruhnya untuk minggir bukannya menanyakan kabarnya apakah baik-baik saja atau tidak.
"Ck, denger gak sih? Atau jangan-jangan lo budeg." ucap sang pengendara kembali.
"Aku gak budek. Aku masih denger kok." balas Aleta.
"Ya udah, minggir." ujar sang pengendara yang ia yakini seorang laki-laki.
"Gak bakalan. Sebelum kamu minta maaf." saut Aleta.
Sang pengendara merasa cewek ini bukan cewek yang bisa di ajak bicara baik-baik. Sang pengendara turun dari motornya dan melepas helm fullface nya tersebut.
Aleta langsung terdiam melihat sang pengendara yang sumpah, gantengnya melebihi artis Indonesia yang ia gandrungi. Gadis itu terdiam di tempat melihat samg pengendara itu mendekat ke arahnya. Aroma farfum yang menenangkan langsung merasuk ke indra penciuman sang gadis.
"Minta maaf apaan sih? Yang salah disini itu lo. Nyebrang gak liat kanan kiri sambil maen hp pula. Seharusnya lo yang minta maaf." ujar sang pengendara yang Aleta cap sebagi cogan.
Aleta malah terdiam seakan terhipnotis oleh ketampanan sang pengendara yang ia yakini seumuran dengannya. Sumpah, Aleta sampai nahan nafas nih, gara-gara grogi. Ia pikir bukan cogan yang tadi hampir menabraknya. Memang kan, orang mah menilai fisik dimana-mana. Tapi sih, terserah juga.
"Malah bengong. Minggir." ucap sang pengendara membuat Aleta tersadar.
"Iya. Maaf." ucap gadis itu setelah mengetahui ia yang salah.
Sang pengendara kembali memakai helmnya dan berjalan menuju motor sportnya meninggalkan Aleta yang masih melongo melihat ciptaan Tuhan yang ia pikir sempurna.

KAMU SEDANG MEMBACA
Loving Can Hurt
Teen FictionApa artinya cinta? Apa artinya dicintai? Yang ia tau hanyalah membenci. Sebelum akhirnya seseorang membuat hidupnya merasa dicintai. Seperti sebuah padang yang tandus yang sirami oleh air hujan. Hatinya yang dulu sudah lama beku, menjadi mencair ber...